Changes ¤ 11

89 9 1
                                    

Boyz II Men- a song for Mama


11. Mama pulang


¤Raizel pov¤

"Jangan bohong" itu ucapan dari Renzo saat aku menjawab pertanyaannya diperjalanan tadi.

Ternyata dia sadar kalau aku hari ini memang melamun terus.

Bukan hanya Renzo, bahkan temanku yang lainnya menyadari hal itu.

Aku melamun hanya karena teringat kembali kenanganku bersama dia di London.

Pacar pertama sekaligus terakhirku hingga sekarang. Dan saat dia meninggalkan ku tanpa kata 'putus' membuatku frustasi.

"Hey. Back to earth Zel" Renzo mengibaskan tangannya di depan wajahku.

"Eh? I-iya Zo. Maaf"

Sekarang, aku sedang ditaman rumahnya Akza. Ya, Akza memang anak orang Kaya. Tidak hanya Akza, Sekolahku termasuk Sekolah elit dan yang pasti isinya anak-anak dari keluarga ternama semua.

"Ehem" Renzo berdehem. "Sekarang, bisa lo cerita kenapa lo bengong terus?" Lanjutnya.

"Gue.."

"Apa?"

Apa aku harus jujur? Gamungkin aku cerita sama dia permasalahanku di London. Batinku.

"Gue cuma lagi mikir aja. Gue udah gede mau jadi apaan" bohongku sambil menatap taman indah milik Akza.

Terlihat Renzo sedikit menahan tawanya.

"Lo kenapa Zo?"

"Gapapa. Lucu aja. Lo bengong cuma gara-gara mikir hal itu"

"Ya abisnya gue bingung Zo. Gue mau jadi Psikolog, atau kerja di perusahaan ayah gue" bohongku lagi. Padahal aku juga gak kepikiran mau kerja itu.

"Apa lo tau lo bakat dibidang apa? Kalo tau, asah terus bakat lo. Kalo belom cari tau" ucapnya sambil menatap mataku.

"Hm. Iya juga sih. Gue usahain deh nyari tau apa bakat gue yang sebenernya" ucapku berusaha untuk mengakhirkan topik pembicaraan ini.

"Woy beduaan aja. Masuk gece, anak-anak pada nungguin lo bedua buat nonton di home teather" Ucap Akza yang memanggil-ku dan Renzo untuk masuk kedalam. Thank's Za.

Kami pun masuk dan segera menuju Home teather milik keluarga Akza.

Dan di rumah Akza penuh dengan canda tawa dari ke kompakkan dan kelucuan kelas ku. Hingga larut malam.

~✴¤✴¤✴~

¤Renzo pov¤

Kaki ku melangkah menuju rumah megah yang menurutku hampa didalamnya.

Hari sudah larut. Dan lampu-lampu sudah menerangi rumah dan sekitarnya.

"Yey Keyla berhasil nguncir Barbie ini ma!"

"Anak mama memang pintar"

Mama?. Batinku.

"Assalamualaikum" aku mengucapkan salam saat membuka pintu rumahku dan dapat ku lihat. Di ruang keluarga sedang ada adik kecil ku bersama mama ku.

"Waalaikumsalam" jawab mama dan adik ku.

"Mah?" Panggilku. Tak menyangka bahwa mama pulang.

"Abaaaang!!!" Teriak Keyla adik ku yang langsung lompat ke gendonganku.

ChangesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang