12. Kedatangan dia
¤Raizelpov¤
Tepukan di pipi-ku dan guncangan kecil di tubuh-ku membuat ku terpaksa membuka mataku.
"Izel jelek, kebo, bau, bangun dong. Abang kangen"
"Iiih. Izel masih ngan-- abang?!" Ucapku saat aku menyadari siapa yang sedang berusaha membangunkan-ku ini.
"Abaaaang!!! Izel kangen" aku memeluk kakak tercinta-ku ini dengan erat.
"Yailah baru berapa bulan kepisah. Adudududuh zel sakit. Meluknya kenceng banget, abang gabisa napes" aku langsung melepas pelukan-ku.
"Tunggu" ucapku sambil meyipitkan mataku melihat kakak ku ini. "Kok abang ga nelfon sih buat minta Izel yang jemput?" Lanjutku.
"Hehe. Abisnya abang mau kasih surprise. Oh iya, kita lanjut ngobrol dibawah aja yuk. Bunda sama ayah udah nunggu di meja makan" ucap abangku yang mampu membuatku menganga dan melompat turun dari kasur.
"Yey ada bunda sama ayah!!!" Teriakku.
Begitu aku mau menuruni tangga terakhir, kaki ku kepleset.
"Aw!"
"Aduh Zel. Bi Minah kan lagi ngepel kamu main lari-lari aja" ucap bang Gio (baca: jio), abangku dari belakangku. Membantuku berdiri.
"Maaf ya non. Maaf non" ucap bi Minah.
"Gapapa kok bi. Izel yang salah. Maaf bi"
"Ada apa ini?"
"Bunda!!!" Teriakku langsung memeluk bundaku.
"bunda udah pulang? Kok gak kabarin Izel sih?"
"Surprise honey" ucap ayah ku yang sudah berada disamping bundaku dan melebarkan tangannya.
"Ayaaah" aku memeluk ayahku.
"Aduh surprise-nya bikin aku seneng banget sih" ucapku sambil lompat-lompat kegirangan.
"Kan kita kangen sama kamu yang jelek ini hahaha" lantas aku langsung mencubit pinggang bang Gio.
"Adudududuh dede bau kasar ih!" Ucap abangku sambil mengelus-mgelus pinggangnya yang aku cubit.
"Lagian Izel dikatain mulu"
"Udah-udah. Baru juga ketemu udah berantem. Yuk makan" ajak bunda-ku menuju meja makan untuk sarapan.
Dan sarapan pagi ini amat sangat berbeda dengan sarapan kemarin-kemarin.
Sarapan pagi ini dipenuhi cerita keluarga ku, canda tawa dan memberi kehangatan suasana dirumah ini.
Aku merasa lengkap.
~✴¤✴¤✴~
'Tok tok tok'
"Abang. Ini Key" suara ketukan dan suara anak perempuan kecil yang ber-umur 5 tahun itu membuat Renzo tersenyum dan langsung membukakan pintu kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Changes
Teen FictionSeiring berjalannya waktu.. Semuanya berubah Kejadian 5 tahun lalu pun lama kelamaan diketahui olehnya Disaat ku bertemu lagi dengan mu.. kesedihan, kekecewaan, kebahagiaan, dan kegembiraan bercampur menjadi satu. Semua berubah menjadi lebih berwarn...