Wanna Play With Me?

1K 101 8
                                    

"Selamat tinggal." Aku mencabut pisauku. Tepat saat itu cairan berwarna merah keluar deras dari lehernya.

Tubuhnya limbun. Lalu terjatuh ketanah. Aku tertawa pelan. Permainan tadi begitu menyenangkan. Tanpa aku sadari, seseorang telah berdiri dibelakangku....

"Lo...?"

***

Author's Point Of View.

"Si Lukman, Fajar, Ariska, Hilda, sama Thoriq kemana nih? Wah nyasar nih mereka." Ucap Finna.

"Tau si Finna. Orang mah pacar dijagain biar nggak hilang. Sekalian masukin kantong." Ucap Nissa.

"Kan udah dimasukin kehati. Nggak bakalan hilang jadinya. Eyaakkk." Finna tertawa diakhir kalimatnya.

"Noh si Torak sama Hilda! Kemana aja lo!" Tutur Fanny. "Abis dugem ama Cabe-cabean sawah ya."

"Palalu. Orang tadi ngambil daun singkong dulu." Ucap Thoriq.

"Oalah. Terus si Lukman, Ariska sama Fajar mana?"

"Tuh si Fajar." Ucap Thoriq, sambil menunjuk Ali yang sedang memetik daun singkong.

"Itu Fajar Ali. Bego!" Ucap Fanny.

"Dih... gue nggak salah kan? Kan lo bilangnya Fajar doang." Thoriq menautkan kedua alisnya.

"Eh iya juga ya."

"Yaudah. Orang kita nyariin Fajar Rizky."

"Tau ya si Thoriq."

"Idih gue salah apaan?!"

"Debat dah debat! Sono sekalian ikut sidang isbat. Debat dah lo disono." Tresna tiba-tiba datang dan nyeletuk.

"Tau malah jadi pada debat ya." Ucap Sitha. Lalu mendapatkan anggukan kepala dari temannya yang lain.

"Jadinya gimana? Pada mau nyariin nggak?" Tanya Fitri.

"Iya boleh tuh."

"Ayo dah. Mencaran aja." Ucap Hilda.

Mereka berjalan. Menyusuri sawah, mencari tiga manusia yang nggak ada rimbanya itu.

"Tuh si Fajar ama Ariska." Fanny menunjuk mereka berdua yang sedang berdua dipinggir kali. Keduanya tengah sibuk memetik daun singkong.

"Woy! Berdua-duaan aja ya." Tegur Putri.

"Apaan sih. Orang lagi nyari daun singkong." Ucap Ariska.

"Tau ya." Tambah Fajar Rizky.

"Nah sekarang tinggal si Luman aja yang nggak ada." Ucap Tresna.

"Anjayyy... nama pacar gue di ganti jadi Siluman." Ucap Finna, merasa tak terima.

"Eh iya si Lukman maksudnya." Ralat Tresna.

"Kalo si Lukman mah biarinin aja. Kan dia ketua OSIS ya kali dia nyasar. Lagian tuh anak kan kayak bolang. Tau jalan kok. Yuk balik ke kak Irham." Ucap Hilda.

"Yuk..."

Semuanya pada kembali ke tempat tadi, ke Kak Irham.

"Mana si Lukman?" Tanya Kak Irham, saat gerombolan itu kembali.

"Nggak tau kak, nggak ada." Ucap Finna.

"Deh... nyasar kali tuh orang." Ucap Fajar Ali.

"Iya kali... makanya dicari napa." Cap Viant.

"Lo aja nggak bantuin nyari!" Ucap Hilda.

"Tau. Ngomongnya doang."

"Tau... ya..."

What's A Game?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang