Won't Let You Go by Leo_dominica

261 16 0
                                    

Won't Let You Go by Avril Lavigne

* * *

When I said forever
I know that I meant forever
And I won't let you down
I can always be found
And I'm always around
****

Kau jatuh dalam kesesakan, kau berteriak. Kau menggila. Aku terdiam di sisi ruangan, menatapmu tanpa mampu berkata. Kau melempar seluruh benda. Aku merasakan ketakutan, tak pernah kulihat kau yang seperti ini. Kau berubah. Kesesakan yang kau alami membuatmu begini.

Ketika api telah menjadi abu, seperti itulah dirimu. Tak ada kobaran semangat, tak ada keceriaan, sisakan kehampaan. Kau telah menjadi abu, tak berdaya, dan tak berguna.

Kau melukai jari-jarimu. Aku teriris melihatnya, ingin ku menangis namun takkan selesaikan masalah. Ingiku kurengkuh dirimu ke dalam pelukanku, namun ku membisu.

"AKHHHH!" Kau berteriak dengan frustasi. Aku tahu, hatimu sednag teriris. Kau sedang merasakan darah mengalir dari hatimu. Ragamu merasakan kelelahan, jiwamu rasakan kepedihan. Kau sedang tak baik-baik saja.

Kau tampak seperti... tak memiliki alas an tuk bertahan hidup. Memandang hampa dunia ini. Kepercayaanmu akan dunia ini telah musnah, berganti kebencian. Mungkin kau juga membenciku.

Tenanglah, kasih. Meski kau membenciku, aku takkan meninggalkanmu. Aku akan setia di sisimu. Meski dunia menghujatmu, aku akan tenang berada di sampingmu. Ketika dunia menginjakmu, aku akan mengulurkan tanganku tuk membantumu sendiri. Kau tak sendirian, aku di sini. Aku terdiam menunggumu menyadarinya. Aku hanya melakukan hal kecil yang mungkin tak kau sadari.

Kau mungkin tak memiliki arah tujuan, tak memiliki tempat tuk pergi. Kau merasakan kesedihan yang teramat. Ketika semua kehgangatan berganti menjadi rasa dingin yang menusuk. Jangan kau lupakan, aku di sini. Mengulurkan tangan tuk membantumu berdiri. Kau merasa dunia tak baik, aku di sini. Kasih, aku tetap bersamamu.

Mungkin kau letih dnegan dunia ini, ingin kau akhiri. Namun, ingatlah aku takkan membiarkannya. Aku di sini untuk mengangkatmu. Mengembalikan semua senyummu, kasih.

Aku tahu, kau tak mencintaiku. Aku tahu, perasaanmu takkan beralih padaku. Aku tahu, hanya dia yang membayangi hatimu. Membayangi pikiranmu. Tenanglah, aku akan menunggu.

Meski kau tak berdaya, kau dihancurkan, tak dianggap. Aku masih di sini. Menunggumu tuk memandangku. Aku mencintaimu, kasih.

"Aku ingin menyerah," ucapmu lirih.

Apa?! Kau ingin menyerah. Tidak, kasih. Jangan kau lakukan itu. Kau tidak bisa melakukannya. Aku masih mengulurkan tangan tuk membantumu.

"Kau tidak bisa melakukan itu," jawabku tak kalah lirih. Aku mengelus pipimu.

Kau bertekuk lutut. Kau menangis. Jangan menangis, kau membuatku merasa sedih. Kau tahu? Aku sedih melihatmu menangis.

"Jangan menangis."

"Jika begitu, hentikan. Hentikan semua ini, hentikan tuk selalu menyiksaku. Kau terlalu terbayang masa lalu," celamu.

Lagi-lagi kau menghinaku. Hatiku sakit, teriris dengan pisau dari ucapanmu. Kau jahat.

Ah, aku terpaksa melakukan ini lagi. Aku menyunggingkan senyum miring. Menatamu kedua bola matamu. Tanganku mencengkeram pipimu. Kau mulai menangis-nangis, meminta tolong.

Plak!

Sebuah tamparan berhasil medarat di pipi putihmu. Kau terjatuh. Tersungkur dan kembali menangis tergugu. Aku menendang perutmu. Kau selalu meyakitiku, kau perlu merasakan bagaimana pedihnya kata-katamu. Aku selalu menolongmu. Aku menjagamu dari dunia luar. Aku meletakkanmu di tempat tak ada seorang pun menemukanmu, namun kau tak berterima kasih.

"Kau berhalusinasi, Steve," cetusmu masih diselingi tangis. Aku menarik rambut panjangmu ke dalam kamar. "Steve, jangan! Kumohon!"

Kau mulai berteriak tidak jelas. Kubuka seluruh pakaian yang melekat di dalam tubuhmu. Dengan cara seperti ini, aku akan menjagamu. Takkan kubiarkan kau pergi, barang sedetik pun.

* * *
END

Song Fiction : LonelyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang