Second

12.3K 558 7
                                    

AUTHOR POV

Sementara itu di tempat lain nampak seorang wanita yang terlihat serius dengan layar didepannya dengan jari jarinya yang bergerak lincah diatas keyboardnya. Dia merupakan salah satu CEO wanita tersukses dan termuda di america yang memimpin perusahaan company addison . Perusahaan ternama di america yang mempunyai beberapa cabang di negara lain. Ya dia adalah acelin adriana agatha . Wanita dengan kecantikan dan kecerdasannya yang mampu meluluhkan hati semua pria. Bahkan neneknya pun dulu pernah menyuruhnya untuk terjun kedunia model karena kecantikannya , namun ia lebih memilih untuk masuk ke dunia bisnis dan meneruskan perusahaan daddy nya.
Tiba tiba terdengar bunyi ketukan pintu yang mengganggu konsentrasinya.
" masuk" ucapnya masih dengan menatap layar didepannya dengan fokus
" excuse me miss 30 menit lagi anda akan mengikuti meeting dengan ceo dari italia."
Ucap ana
Ya ana itu merupakan asisten pribadi sekaligus sekretaris pribadi dari acelin.
Ana telah lama bekerja kepada acelin bahkan semenjak acelin baru saja terjun di dunia bisnis. Oleh karena itu ia menjadi orang kepercayaan acelin .
" hm iya setelah ini saya akan bersiap siap . Tolong kamu urus keperluan apa saja yang saya bawa. " Ucap acelin dengan tegas namun tidak mengurangi kadar kecantikannya.
" baik miss . Saya permisi dulu "ucap ana dengan sopan sambil berjalan meninggalkan ruang CEO nya itu.
" iya " balas acelin.
Acelin bergegas menutup leptopnya yang sedari tadi menjadi titik fokusnya dan segera mengambil tasnya untuk menghadiri meeting itu.

**
" sekian dari saya , saya harap kerja sama antar perusahaan ini dapat berjalan dengan lancar ." Ucap acelin dengan sopan sambil membungkukkan badan sembari memberi salam hormat kepada para CEO dihadapannya itu.
Tepuk tangan langsung terdengar di ruang meeting itu . Ya para CEO itu memberi tepuk tangan kepada acelin karena menawarkan program kerja sama dengan sangat baik. Acelin juga sangat sopan dan menghormati para CEO dihadapannya ini. Wajar saja banyak perusahaan dari luar sana yang berlomba lomba mengajar bekerja sama dengan perusahaan company addison.
Setelah meeting tersebut selesai dan berjalan dengan sangat baik . Acelin memutuskan untuk kembali ke ruangannya . Namun sebelum ia keluar dari ruang meeting ada salah satu CEO dari italia yang bernama pak abraham nendatanginya dan berjabat tangan dengannya .
" anda sangat hebat miss acelin . Selain anda memiliki kecantikan yang luar biasa anda juga sangat berbakat dalam dunia bisnis bahkan saya yakin perusahaan yang saat ini anda pimpin akan lebih sukses daripada perusahan yang dahulu dipimpin Mr. Addison ." Ucap pak abraham sambil tertawa kecil .
" terima kasih pak abraham atas pujiannya. Namun saya juga banyak belajar dalam dunia bisnis dari daddy saya." Ucap acelin dengan sopan.
Ya dia memang banyak belajar dari daddy nya mengenai dunia bisnis.
"Iya namun tetap menurut saya anda yang terbaik . Jika saja anda belom mempunyai calon tunangan. Saya sangat bersedia menjodohkan anak saya dengan anda miss." Ucap pak abraham dengan tenang.
" iya terima kasih pak abraham . Namun saya juga sudah mempunyai tunangan." Ucap acelin dengan sopan agar tidak menyinggung perasaan pak abraham .
"Tidak apa apa miss . Baiklah saya permisi dulu ." Ucap pak abraham sembari menjabat tangan acelin.
" iya pak abraham terima kasih ." Ucap acelin.
Sepeninggalnya pak abraham acelin bergegas menuju ruangannya . Sesampainya diruangannya ia langsung mendudukkan diri di kursi. Dan meminun air putih sembari memijat pangkal hidupnya.
Hm rasanya lelah sekali - batin acelin
Tiba tiba terdengar deringan handphone di mejanya. Ia lantas mengambil handphone nya itu dan melihat nama alex tertera layar hpnya. Acelin menekan tombol hijau dan mendekatkan handphonenya di telingannya.
" hallo acelin"ucap alex di sebrang sana
" iya halo alex, ada apa?" Ucap acelin yang terdengar malas
" tidak apa apa. Aku hanya ingin mendengar suara manismu. Apa aku mengganggu mu calon tunanganku?" Ucap alex di sebrang sana sambil tersenyum manis.
Acelin tersenyum pahit mendengar kata kata yang di ucapkan alex. Iya ia mulai terbiasa dengan statusnya yang sekarang adalah ' calon tunangan alex' dari seminggu yang lalu. Saat mommy dan daddynya memutuskan agar acelin bertunangan dengan alex. Saat itu acelin ingin menolak namun ia tak sanggup melihat wajah kecewa kedua orang tuanya yang sangat disayanginya itu . Mengingat betapa banyak acelin menyusahkan mereka.
" tidak " jawab acelin singkat
" kamu sudah makan calon tunanganku?" Ucap alex sambil tersenyum geli
Lagi lagi acelin hanya tersenyum pahit
" sudah , kamu sudah makan? " tanya balik acelin. Meskipun ia tidak sepenuhnya mencintai alex namun ia tetap berusaha bersikap baik kepada alex.
" sudah , ya sudah aku mau meeting dulu ya acelin. Besok aku sudah kembali ke america jadi jangan merindukanku . See you tomorrow my angel " ucap alex dengan nada menggoda.
"Hmm" hanya itu yang diucapkan acelin.

ACELIN POV

Setelah ia menutup sambungan telponnya dengan alex .
Acelin memutar kursinya menghadap jendela besar dibelakangnya yang menampilkan pemandangan kota LA.
Ia meringis merenungi nasibnya yang sebentar lagi akan mengikat diri dengan alex lewat tunangan yang direncanakan kedua orang tua mereka . Sebenarnya menurut acelin, alex adalah orang yang baik. Namun entah mengapa ia hanya bisa menganggap alex sebagai kakak tidak lebih dari itu .
Apa karena aku masih mencintai-nya - batin acelin dalam hati.
Jujur aku memang masih mencintainya namun aku sadar agar aku tidak bisa terus menerus mengurung hatiku hanya untuknya. Ya dia adalah davero carl alfarezel . Lelaki satu satunya yang mampu membuatku merasa menjadi wanita paling beruntung didunia karena perilakunya yang memperlakukanku layaknya seorang putri. Lelaki yang mengatakan bahwa ia sangat mencintaiku . Lelaki yang mengisi kehidupanku 5 tahun yang lalu. Namun ternyata aku salah. Aku salah telah mencintainya karna ia sendiri telah mengkhianatiku . Tanpa sadar setetes air mata jatuh membasahi pipi acelin. Ia mengingat kejadian lima tahun yang lalu yang membuatnya menjadi terpuruk.
Aku bangun dari tidurku bergegas menuju kamar mandi untuk menghampiri kekasihku . Davero . Ya hari ini aku ingin memberikan surprise kepadanya karena hari ini merupakan hari dimana aku dan dia bertemu untuk pertama kalinya.
Saat menuruni tangga aku tak sengaja mendengar percakapan seseorang yang aku yakini adalah suara daddy dan mommy.
" jadi kita akan berangkat kapan dad?" Ucap mommy sambil terisak
" kita berangkat besok siang mom?"
Jawab daddynya dengan nada sedih
" tapi aku tak tega meninggalkan acelin sendirian di sini" Ucap mommy
" nanti biar aku mengajak acelin berbicara apa dia ikut kita atau dia akan menetap di sini?" Ucap daddy dengan nada berusaha menenangkan mommy

Pergi ? Ninggalin aku ? Kemana? - tanya acelin dalam hati .

" Pergi kemana?" Ucap acelin yang menyebabkan orang tuanya kaget tak menyangka karena putri sememata wayangnya itu mendengar percakapan mereka.
" umm gini sayang , mending kamu duduk dulu " ucap mommy dengan lembut
Aku menuruti perkataan mommy dan duduk di sofa.
" jadi gini mommy sama daddy akan ada pekerjaan di america yang benar benar mendesak sayang . Jadi kita akan menetap di america untuk sementara waktu ." Ucap daddy dengan tegas namun tersirat nada sedih.
" mending kamu mikirin sekarang , kamu mau ikut kita ke america atau mau menetap di indonesia sampai mommy dan daddy balik lagi" ucap mommy sambil terisak .
" aku gatau mom" ucapku dengan menunduk . Aku merasakan tubuhku ditarik dengan lembut ke dalam dekapan daddy . Aku menangis didalam dekapan daddy. Sebenarnya aku tidak ingin jauh dari mereka tapi di sisi lain aku juga tak ingin berpisah dengan.... dave .
" daddy tau apa yang kamu pikirin." Ucap daddy dengan lembut sambil mengusap rambutku .
" mending sekarang kamu pergi temui dave .kalian omongin apa yang terbaik untuk kalian." Ucap daddy
Aku langsung pamit kepada daddy dan mommy . Dan melajukan mobil menuju rumah dave .
**
Sesampainya di rumah dave aku langsung mengetuk pintu . Dan pintu dibuka oleh tante ravina . Mommi nya dave.
" tante davenya ada?" Tanyaku dengan lembut
" eh ada acelin. Iya ada sayang. Davenya lagi dikamar sama sepupunya . Kamu langsung ke kamarnya aja ya " ucap tante ravina dengan lembut.
" oh iya tante makasih." Ucapku
Aku langsung menuju ke kamar dave saat aku tiba dikamarnya aku langsung membuka pintu . Iya itu kebiasaanku jika mau masuk ke kamar nya aku langsung membuka pintu.
saat aku membuka pintu tiba tiba
Deg
Dave sedang berciuman dengan seorang wanita yang aku yakini adalah clara sepupunya dan dave dengan dada telanjang dan hanya menggunakan celena pendek .
Mataku memanas menahan air mata yang ingin keluar dari pelupuk mataku. Aku memutuskan untuk pergi dari rumah dave tanpa berpamitan kepada tante ravina. Aku mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi .
SAKIT ! Iya sakit yang sekarang aku rasakan - Batinku
Sekarang aku tau keputusan apa yang akan aku berikan kepada daddy dan mommy.

AUTHOR POV

Tanpa sadar sedari tadi acelin menangis tak bersuara ketika mengingat masa masa terburuk dalam hidupnya.

Kenapa? Kenapa sulit untuk melupakanmu dave? - batin acelin

-----------
Vote and comments
Thanks



You're MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang