Twenty eight - He is coming

2.4K 139 11
                                    

Happy reading guys :)

-
"Makanya udah gue bilangin kan, jangan libatin perasaan dalam urusan pekerjaan , lo emang susah buat dibilangin acelin " ceramah amel

Ya wanita yang tidak sengaja aku tabrak di rumah sakit kemarin adalah amel. Setelah mengetahui bahwa dia amel , aku langsung memeluknya ,menjatuhkan air mataku di bahunya . dan amel dengan setia mendengarkan semua keluhanku selama menginap di mansion milik dave.

Dari kemarin aku menginap di apartement milik amel.  Aku menceritakan semuanya kepada amel. Mulai dari dave yang memaksaku untuk tinggal di mansionnya , hingga saat aku mengetahui dave menyebut kata "bayi" dalam percakapannya dengan jane. Aku rasa saat ini hanya amel lah orang yang paling tepat untuk aku percayai . ya meskipun pada akhirnya amel terus menerus memberikan wejangan kepadaku . seperti saat ini , dia tidak berhenti untuk menceramahiku .

"Jadi cewek tuh jangan lemah , jangan terlalu ngasih hati buat laki-laki . apalagi yang tipenya kayak dave gitu."

"Iya amel" sahutku pelan

"Lo tuh daritadi iya iya mulu jawabnya. Sekarang liat diri lo sendiri, acak acakan kaya gini . kaya mayat hidup tau ga?"

"Yaudah lah biarin" jawabku seadanya

"Trus sekarang kalo lo sakit hati kaya gini , Lo mau nyalahin siapa? Nyalahin dave gitu? "

"Lo tuh emang grrrrr gemes banget gue liatnya" lanjut amel sambil menatapku geram

"yaterus gue harus gimana ? Hati gue udah terlanjur sakit banget mel. Gue ga nyangka kalo dave bisa setega itu sama gue" ucapku sambil kembali terisak

"Sekarang lo mikir deh. lo terus terusan nangisin pria brengsek kaya dave percuma, dia gabakal tau dan gabakal sadar. Yang ada malah dia lagi asik asikan sama ceweknya . si jane jane itu dan si calon anaknya itu"

Ucapan amel barusan membuatku terdiam bahkan sadar . mungkin sekarang dave sedang berduaan dengan jane . dan mungkin sekarang dia sedang mengelus perut jane.

Aku memejamkan mata dan menyandarkan kepalaku disofa. Segera menempis pikiran buruk itu.

"Udah gausa mikirin dave lagi. Sekarang lo udah aman tinggal disini sama gue. terserah deh sampe kapan lo mau nginep disini . anggep aja rumah sendiri" ucap amel sambil melempar tissu ke arah ku.

"Lo mau kemana?" tanyaku

"Mau masak buat ibu CEO yang dari kemarin kerjaannya cuma nangis doang" sindir amel

"Sekarang mendingan lo mandi acelin. Gue ogah meluk lo lagi kalo lo ga mandi. Bau tau ga" ucap amel lantas pergi menuju dapur

Aku tersenyum kecil. Ada ada saja kalimat yang keluar dari mulut amel yang membuatku tersenyum.

-

"Seburuk ini"

kalimat itu meluncur begitu saja dari mulutku saat mengetahui penampilanku didepan kaca.

Bener kata amel. Seperti mayat hidup

aku tersenyum kecil. Kejadian kemarin benar benar menampar diriku. Aku mengepalkan tanganku dan meletakkanya di dada sebelah kiriku.

"Sakit" setetes air mata kembali mengalir.

Dengan cepat aku mengusapnya kasar. Aku tidak boleh menangis lagi . apalagi menangisi dave. pria yang sebentar lagi akan mempunyai anak dari jane

-

"Acelin"

"Acelin"

"Apasih teriak teriak mulu lo " ucapku sambil membukakan pintu kamar untuk amel.

You're MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang