Destri POV
Oh, bagaimana jika nanti Adelia marah denganku? Aku tahu dia memendam rasa untuk Asta. Aku menjelaskan semuanya. Secepatnya. Ya, secepatnya.
Aku melihat Adelia berjalan kearah taman sekolah. Apa aku harus menjelaskannya saat ini? Sekarang? Ku rasa begitu.
Aku membulatkan tekad untuk menghadapnya sekarang. Aku terima jika ia akan mencaci makiku. Aku sudah berada dibelakang bangku yang ia duduki sekarang, aku tahu dia sedang menangis terlihat dari pundaknya yang bergetar.
"Del,"
Dia tampak kaget dan memutar pandangannya kebelakang. Dia membersihkan sisa air mata dengan jemari lembutnya.
"Ya?"
"Gue bakal jelasin semuanya ke lo." Kataku mendekat dan duduk disebelahnya.
"Jelasin apa Des? Oh iya selamat ya semoga lo langgeng sama Asta." Ucapnya sambil tersenyum manis.
Oh Adel, sungguh pintar kau bersandiwara.
"Gue tau lo nangis kan? Dan itu gara-gara gue? Jujur aja Adel.."
"Nangis? Siapa yang nangis? Mata gue cuma kemasukan debu kok Des. Lo tau kan gue gasuka nangis haha.."
Memang Adel tertawa sekarang. Tapi aku tahu itu bukan tawa dari hati Adel. Terdengar jelas jika itu adalah kebohongan. Yeah, fake laugh.
"Gue tau lo suka sama Asta."
------------------------
Adelia POV
"Gue tau lo suka sama Asta."
Ucapan Destri membuatku tercengang. Darimana dia tahu? Apakah terlihat jelas kesedihanku? Jika dia tahu mengapa dia menerima Asta?
"Gue tau dari sorot mata lu, Del." Lanjut Destri.
"Ha? Suka sama Asta? Haha iya gue suka sama dia..." aku diam sejenak.
"Bukan dia-nya sih. Tapi gue suka sama persahabatan yang gua dan Asta jalin." Lanjutku.
Dia menggelengkan kepalanya seakan-akan tak percaya. Walaupun memang benar aku berbohong padanya saat ini, karena ku rasa ini yang terbaik.
"Please Adeliaaa, kita udah lama kenal. Gue tau saat lo bohong ataupun jujur. Keliatan sama gue, Del."
"Haahaha apaan sih lo Des. Oh iya kok lo gak pernah cerita sih kalo lo deket sama Asta? Emang sih si Asta sering nanyain tentang lo, tapi gue gapernah dapet curhatan lo tentang Asta. Huuu dasar!" Kataku coba mencairkan suasana yang sedari tadi terasa sangat serius.
Berharap keinginan tahuku tentang mereka terjawab.
------------------------
Yaampun cerita gua lama-lama gajebo banget yaaa? Ya Allah ampuni hambaMu yang cantik ini *aastaagaaa =D
Masih seru ga sih? Gajelas banget ya ceritanyaa. Ah tapi tetep lanjut aja deh soalnya gaenak kalo digantungin *curcol
Mangap kalo ada typo-typo an hihi
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendship And This Feeling
Teen FictionKetika aku jatuh cinta pada sahabatku sendiri. Terkesan wajar, namun terasa menyayat hati.