Riana's POV
Perjalanan ke Barcelona kemarin merupakan perjalanan yang sangat luar biasa. Saat ini waktu menunjukkan pukul 9 pagi, aku baru saja bangun dari tidurku. Aku baru bangun dari tidurku karena semalam, aku baru sampai di Paris pukul 12 malam. Rasanya memang sangat capek dan melelahkan. Tetapi semuanya telah tergantikan dengan pengalaman yang sungguh berharga.Aku lalu langsung beranjak ke kamar mandi untuk segera mandi. Risih rasanya, seharian kemarin tidak mandi.
Selesai mandi dan menggunakan pakaian, aku lalu keluar dari kamar. Aku mendapati Ardian yang sedang masak di dapur. Eh, Ardian bisa masak?
"Morning" sapa Ardian ketika aku sudah berada di dekatnya.
"Morning, Ar" balasku.
"Gimana tidurnya? Nyenyak?" Tanyanya.
"Ya" balasku. "Kamu bisa masak, Ar?" Tanyaku.
"Ya. Seperti yang kamu lihat" balas Ardian sambil tersenyum.
"Kamu masak apa? Apa yang harus aku bantu?" Tanyaku menawarkan diri untuk ikut membantunya membuat sarapan.
"Nggak perlu Ri, ini udah hampir selesai kok. Kamu duduk dulu aja" balas Ardian.
"Oke" aku lalu berjalan menuju meja makan sambil masih melihat Ardian yang menghidangkan masakannya di piring.
Lalu, Ardian menyusulku. Ia duduk di hadapanku sambil membawa dua piring nasi goreng. Satu piring ia letakkan di depanku.
"Silahkan dimakan, Ri" ucapnya.
"Oke oke" aku lalu segera menyantap nasi goreng yang ia buat rasanya.. "Wahh enak" aku tak mengelak, nasi goreng yang Ardian buat benar-benar enak.
Ardian membalas pujianku dengan senyumnya yang merekah "Syukur deh kalo kamu suka"
"Ini beneran enak banget Ardian. Kamu emang udah sering masak sendiri begini?" Tanyaku
"Ya gitu, masak udah jadi hobiku sejak aku tinggal di Paris. Aku kan hidup sendiri, nggak mungkin juga aku harus beli makanan terus. Jadi, aku harus belajar masak" jelas Ardian.
Aku semakin terpesona dengan sosok di hadapanku ini. Dia terlalu.. err perfect (?)
"Keren kamu Ar" pujiku lagi.
***
Aku menawari diri untuk mencucikan piring setelah kami selesai sarapan. Dan dia menurutinya. Selesai mencuci piring, aku menghampiri Ardian yang sedang duduk di sofa sambil menonton televisi di depannya."Duduk" pinta Ardian sambil menepuk-nepuk sofa di sampingnya, menyuruhku untuk duduk. Aku lalu duduk di sampingnya.
"Kamu masih capek nggak?" Tanya Ardian.
"Enggak" balasku.
"Tinggal berapa hari kamu di Paris?" Tanya Ardian.
'Eh, kenapa dia bertanya seperti itu? Dia ingin aku segera pergi dari sini? Apa aku benar-benar menganggunya ya?'
"Kenapa diam? Aku senang kamu ada di sini, Riana" ucap Ardian seperti menjawab kegusaranku. Eh, dia bisa membaca pikiran orang?
Aku gelagapan "Emm makasih, aku kira kamu terganggu dengan kehadiranku" ucapku pada akhirnya.
"Gak, sama sekali aku tak terganggu. Aku cuma ingin, kita sama-sama memanfaatkan waktu kebersamaan kita yang akan berakhir sebentar lagi" ucap Ardian. Aku langsung memandang Ardian dengan tatapan tak percaya dengan ucapan yang barusan Ardian ucapakan.
"Aku akan mengajakmu ke suatu tempat lagi kalo kamu nggak capek" ucapnya.
"Oke aku mau" balasku kegirangan. "Kamu mau ngajak aku ke mana hari ini?" Tanyaku dengan mata yang berbinar-binar"
"Liat aja nanti" ucap Ardian sok misterius. Hih..
***
Author's POVHari ke-6 Riana berada di Paris. Hari ini Ardian akan mengajak Riana ke mana ya?
Mobil Ardian tepat berhenti di pinggir jalan."Ini di mana?" tanya Riana.
"Di Paris lah, Ri" jawab Ardian sembari terkekeh.
"Yee maksud aku, nama tempat ini apa, gitu" balas Riana.
"Alun-alun" ucap Ardian.
Riana manggut-manggut "Di Paris ada juga ya alun-alun"
"Ya ada lah. Emang alun-alun cuma ada di Indonesia aja" balas Ardian sambil tertawa setelah mendengar ucapan polos Riana.
"Kok ketawa sih" kesal gadis itu.
"Haha nggak papa, Ri. Kamu itu lucu ya"
"Lucu dari mana coba" jawab Riana asal-asalan.
"Oke serius. Ini tempatnya memang alun-alun di Paris. Tapi namanya susah lho, Ri" ucap Ardian.
"Emang namanya apa?" tanya Riana.
"Place de la Concorde" ucap Ardian.
"APAA?? Tempat buaya??" teriak Riana dengan mata terbelalak "Alun-alun tempat buaya, gitu?" lanjut gadis ini masih dengan tatapan shock.
Ardian langsung tertawa terbahak-bahak "Rianaa Rianaa. Bukan Crocodille tapi Concorde"
Riana langsung manyun setelah bahwa ia salah mendengar, mukanya menjadi seperti kepeting rebus, merahh "Kok gue budeg ya" celetuk Riana.
"Ckckck lucunyaa" ucap Ardian gemas. "Yuk turun" ajaknya.
Mereka ber-2 pun turun dari mobil dan langsung berjalan-jalan mengelilingi alun-alun Paris. Riana tampak menikmati pemandangan alun-alun yang terletak di tengah kota Paris dan dikelilingi oleh bangunan penting di Kota Paris. Indah! Jelas saja.
"Aku kira gak ada yang ngalahin bagusnya alun-alun Bandung deh, Ar" celetuk Riana lagi.
Ardian terkekeh "It's Paris, Ri. Not Indonesia"
"Yee tapi alun-alun Bandung itu termasuk bagus lho di Indonesia, terawat gitu" ucap Riana.
"Hhmm. Terakhir ke sana waktu SD" Balas Ardian.
"Yee kamu mah gak pernah travelling. Sekarang alun-alun Bandung udah jauh lebih bagus lah dibanding waktu kita masih SD" Jelas Riana.
Ardian manggut-manggut.
"Makanya Ar, jangan kelamaan di luar negri nanti ketinggalan jaman lho" oceh Riana.
"Gak ketinggalan jaman kok. Aku slalu ngeliat berita Indonesia juga" tanggap Ardian.
"Bukannya gituu. Maksudnya jangan ketinggalan jaman sama tempat-tempat di Indonesia yang sama indahnya kayak tempat-tempat di luar negri. Kalo kamu balik ke Indonesia, jangan berdiam terus di rumah! Travelling it's okee. Atau hanya sekadar ke alun-alun, no problem. Yang penting ke luar" ucap Riana panjang lebar.
"Yang anak travelling mah gitu" jawab Ardian singkat padat jelas.
"Ihh aku serius, Ar" ucap Riana dengan nada manja.
"Temenin.." singkat Ardian.
Mata Riana terbelalak "Temenin apa?"
"Temenin aku melihat dunia luar selama aku balik di Indonesia" ucap Ardian.
Mulut Riana tersenyum merekah "Okee siapp, captain" balas Riana dengan gaya tangan hormat.
Ardian tersenyum sambil mengacak pelan rambut Riana. "Yuk, jalan lagi. Itu ada burung dara, mau kasih makan?"
"Mauu.." balas Riana dengan suara kencang.
Ardian langsung menggandeng tangan Riana. Badan Riana seperti dialiri listrik saat tangan Ardian menyentuh kulitnya.
Riana tidak tau, bahwa sedari tadi jantung Ardian telah berbunyi jauh lebih cepat. Apakah ini pertanda bahwa mereka saling mencintai? Hanya mereka sendiri dan tuhan yang tau jawabannya :)

KAMU SEDANG MEMBACA
Paris In Love
RomanceParis.. What..Paris?? Oh..Paris!! Kata orang-orang sih Paris itu biasa disebut 'City Of Romance' Emang bener? Kalo aku sih masih setengah percaya karena aku belum pernah ke sana. Tapi aku ingin ngebuktiin kalo Paris emang bener-bener Kota Romantis s...