"Iyaa Fach ya ampun bawel deh" omelku di telepon. Pagi buta begini, Fachri sudah nelpon aku. Ah, mataku masih ngantuk, Fachri bego!! Aku memutar bola mataku, entah dari jam berapa Fachri cerewetin aku entah tentang makan yang teratur, jangan lupa mandi, jaga barang-barang, jaga diri, dll. Emang sih dia perhatian sama aku, tapi dia terlalu cerewet huft dan emang nggak liat jam apa, ini masih pagi buta, Fach!! Eh tapi, jam di Paris sama jam di Indonesia kan beda? Ah, aku nggak peduli. Yang jelas aku kesal dia bangunin mimpi indahku haa.
"Iyaa.."
"Okee Fach"
"Gue ngerti"
"Tai lo, gue nggak mungkin kelupaan mandi"
"Siip siip"
"Emm.."
"Yoii.."
"Siap komandan"
"Apa-apaan ngatain gue"
"Ihh monyet lo"
"Lo juga di Indonesia jaga diri"
"Cih playboy"
"Oke oke gue ngerti"
"Riana mah anak baik"
"Gue tutup yaa mau tidur lagi"
"Gue nggak ngorok bego"
"Terserah apa lo kata"
"Yee gue emang kebo. Masih ngantuk, buset deh lo"
"Udahan yaa Fach"
"Oke bye"
Huft, aku mendengus kesal ketika sambungan telepon ke Fachri telah putus. Fachri ituu hobi ngata-ngatain gue njir. Enggak di telpon atau berhadapan secara langsung sama aja lah -.- Aku melanjutkan tidurku kembali. Tetapi ah sial, cahaya matahari sudah masuk ke ventilasi jendela kamar hotel yang ku tempati.
"Huu gara-gara Fachri, gue nggak bisa tidur lagi huaa" keluhku frustasi. Berapa lama sih aku tadi telponan sama dia? 1 jam lebih? Whatever -.-
Hari ini aku janjian lagi sama Ardian jam 7. Dan sekarang jam sudah menunjukkan pukul setengah 6 jadi terpaksa aku harus bangun. Kalo aku tidur lagi, bangunku bisa saja jam 7 lebih dan aku mengagalkan janjiku dengan Ardian. Dan rencananya pagi ini aku juga akan pergi ke supermarket dekat hotel, ada sesuatu yang akan ku beli. Jadi segera aku melangkahkan kakiku ke kamar mandi dengan malas dan dengan mata yang tidak mendukung. Sedari tadi, aku tak pernah absen bergumam untuk menyalahkan si krucil satu itu, Fachri.
***
Aku baru pertama kali menginjakkan kaki di supermarket Kota Paris. Keadaannya hampir sama sih dengan supermarket di Indonesia. Cuma tulisan yang banyak tertempel di sini mungkin lebih ruwet, habis Riana nggak ngerti si bahasa Paris sih. Aku menuju ke bagian makanan. Aku mencari cemilan untuk menemaniku bermalam di hotel yang membosankan itu. Persediaan cemilan yang aku bawa dari Indonesia juga telah habis. Jadi sekarang aku membelinya.
Setelah memilih makanan dan minuman yang halal, aku segera menuju kasir dan membayar belanjaanku.
"Thank you" ucap seseorang di depanku ketika menerima kembalian. Aku sedang mengantri.
Dia mengambil belanjaan dan tanpa sengaja menoleh ke arahku.
"Pramugari" ucapku saat dia menatapku. Pramugari cantik itu tersenyum "Temannya Ardian yaa" ucapnya selanjutnya. Aku mengangguk.
Petugas kasir yang berada di dekat kami memandang aneh ke arah kami. Secara, sekarang kami sedang menggunakan Bahasa Indonesia yang terdengar seperti bahasa alien di telinganya. Aku pun segera mengalihkan pandanganku ke arah kasir lalu segera membayar belanjaanku yang tidak terlalu banyak ini. Sementara Pramugari yang ku ketahui bernama Siska itu masih berdiam di tempat. Menungguku?

KAMU SEDANG MEMBACA
Paris In Love
RomansaParis.. What..Paris?? Oh..Paris!! Kata orang-orang sih Paris itu biasa disebut 'City Of Romance' Emang bener? Kalo aku sih masih setengah percaya karena aku belum pernah ke sana. Tapi aku ingin ngebuktiin kalo Paris emang bener-bener Kota Romantis s...