Bel istirahat berbunyi sekitar 5 menit yang lalu. Semua murid berhamburan keluar dari kelasnya masing-masing menuju kantin untuk mengisi perutnya.
"Gis, kantin gak?" tanya Dinda di ambang pintu.
Gista mendongak.
"Gak kayanya, Din, aku mau nyalin tugas dulu. Nyontek dong buku kamu mana?"
Dinda menunjuk tas nya "Tuh di tas, ambil aja. Yaudah aku ke kantin dulu ya Gis."
Gista menyalin tugasnya dengan terburu-buru, dia tidak mau kalo waktu istirahatnya terbuang hanya untuk menyalin tugas. Iya emang salah Gista sendiri tidak mengerjakan tugasnya di rumah.
Tapi ini tugas matematika, pelajaran yang emang sangat tidak di sukai Gista.
Saat dirasa tugasnya selesai, Gista beranjak keluar kelas untuk menyusul Dinda di kantin.
"Gista!" seseorang meneriaki namanya.
Gista menoleh untuk melihat siapa yang meneriakinya.
"Kenapa wan?"Ridwan berhenti di hadapan Gista dengan napas terengah-engah "Gis, ke lapang bentar,penting!"
"Ada apa sih?"tanya Gista bingung.
"Udah ikut aja yuk!" ucap Ridwan sambil menarik tangan Gista.
Gista menatap bingung saat berada di lapangan. Lapangan yang biasa digunakan anak kelas 12 main basket di waktu istirahat, sekarang berubah menjadi anak-anak yang membawa balon-balon di sekeliling Gista.
"Gista." Gista tersadar dari lamunannya, saat seseorang yang tiba-tiba berdiri di hadapannya.
"Gis.. sebenernya aku suka kamu dari awal kita kenal,oh mungkin aku udah sayang kamu dari awal kita kenal. Iya awalnya aku emang gak pernah percaya sama ungkapan cinta pada pandangan pertama tapi ternyata aku salah,sekarang aku malah ngerasain yang kaya kitu. Dan itu aku rasain waktu ketemu kamu Gis." ucap Rasya.
Melihat Gista hanya diam,Rasya melanjutkan kata-katanya. "Jadi Gis, mau gak kamu jadi cewe aku?"
Gista terdiam untuk beberapa saat.
"Iya aku mau Ras."Rasya refleks memeluk Gista dengan erat.
"Thanks Gis, aku sayang kamu."
Di dalam pelukannya Gista merasa sesuatu hal yang aneh namun Gista mengabaikannya.
"Aku juga sayang kamu."
YOU ARE READING
Mathematics
Teen FictionGista Citra Anantasya; gadis cantik dan ramah yang mempunyai sedikit masalah dibidang akademinya. Dirinya sedikit sulit untuk mengerti pelajaran matematika. Satu masalah bertambah setelah Gista bertemu dengan seseorang. Bisakah Gista menyelesaikan m...