9

94 28 3
                                    

Pagi ini penampilan Rasya berbeda dari biasanya. Dia berdandan sangat rapi ditambah menggunakan gel rambut dan parfume.

"Wih si abang rapi bener, biasanya juga kucel." ledek Reza. Adik Rasya.

Rasya duduk di samping Reza. "Emang gini kali biasanya juga."

Reza mendecih. "Sejak kapan coba abang suka pake gel rambut ke sekolah?" lalu mengendus-endus ke arah Rasya. "Nah! Pake berapa botol parfume sih bang? Nyengat amat."

Rasya mendorong kepala Reza pelan. "Apasih, ngomel mulu. Bocah diem aja."

"Lah dikatain bocah."

"Emang bener bocah."

"Kaga."

"Iya..ya bodo amat serah lu."

"Lah tai."

"Heh! Kalian itu ya ribut mulu. Cepet sarapan nanti keburu telat." Ucap Riska. Ibu Rasya yang baru saja datang dari arah dapur.

"Iya mah."

• • •

"Ras!"

"Eh Fan."

"Gila, tumben amat lo pake gel rambut?" tanya Alfan bingung.
Setau dia, Rasya tidak pernah memakai hal-hal seperti itu, atau mungkin anti hal seperti gel rambut.

"Iseng doang, sekali-kali boleh lah."

"Oh iya Ras, lo udah belajar buat ulangan sejarah?" tanya Alfan saat berjalan ke arah kelas mereka.

"Ulangan sejarah?" tanya Rasya balik.

"Iya, sekarang ulangan jam pertama."

Rasya membelalak kaget. "Serius lo?"

"Mana mungkin gue bohong, iya sih pengumuman ulangannya emang ngedadak banget."

"Kok gue gak tau?"

"Lo kali waktu pengumumannya kaga ada."

"Wah sialan." ucap Rasya lalu berlari masuk kelas dan langsung membuka buku sejarahnya.

• • •

Bel istirahat berbunyi.

Rasya segera berjalan ke luar kelas, namun sebelum dia benar-benar keluar kelas Dika memanggilnya.

"Apaan?" tanya Rasya.

"Anterin gue yuk!"

Rasya menatap Dika tanpa minat. "Kemana?"

"Tukang fotocopy"

"Ogah, minta anter si Jaka aja sono!"

"Si Jaka mau ke kantin."

"Lah gue juga sama mau ke kelas Gista." ucap Rasya sebal.

"Udah lah buruan, cuman bentar." ucap Dika sambil menarik Rasya.

• • •

"Udah belum? Lama amat dah." ucap Rasya kesal.

"Bentar kek, sabar dikit mas." ucap Dika sambil duduk di samping Rasya.

"Fotocopy apaan?"

"Tugas kimia."

Rasya hanya mengangguk, lalu memandang ke sekeliling area tempat ia berada. Tiba-tiba mata Rasya berbinar, beberapa meter di hadapannya terlihat sosok Gista berjalan ke arah toilet bersama Dinda.

Saat akan berdiri dan menghampiri Gista, baju Rasya di cekal oleh Dika.

"Mau kemana lo?" tanya Dika.

MathematicsWhere stories live. Discover now