Love Story

1

Kaki mungilnya berusaha menyamakan langkah pria yang berada beberapa meter dihadapannya.

"Rey, pelan-pelan jalannya!" gadis ini terus memanggil sahabatnya yang agak jauh didepan.

Kesal karena tidak ada respon, gadis ini melepaskan heels yang daritadi menganggunya.

'PLETAK'

"Aduh," Rey berhenti lalu mengusap punggungnya.

"Rasain lo," Nata tertawa melihat reaksi sahabatnya.

Rey mendengus kesal. "Bisa gila gue sahabatan sama makhluk kayak lo."

"Emang siapa lagi yang mau sahabatan sama lo selain makhluk kayak gue?" tanya Nata sambil menatap Rey.

"Gini-gini gue banyak fans. Secara gue ganteng gitu. Nah elo apaan? Udah songong, bawel, lemot, nggak cantik lagi."

Nata mendelik pada Rey. Sementara Rey hanya tertawa dengan keras.

"Yaudah pergi yuk. Bosen gue ditempat ginian," kata Rey.

"Kemana?"

"Ada deh," kata Rey lalu menarik tangan Nata menuju mobilnya.

***

"Nat."

"Oi, Nat."

"Nat!"

"Hm..." Nata mengerjapkan matanya perlahan. Baru terbangun dari tidurnya.

"Ini dimana?"

"Dihatiku."

Nata langsung duduk dengan benar.

"Kampret, gue serius."

"Iya, gue juga."

Nata memutar bola mata lalu membuka pintu mobil. Ingin mencari udara segar diluar sana. Namun, belum sempat Nata berdiri, Rey menarik tangannya, membuat Nata kembali terduduk.

"Apa?" tanya Nata kesal.

Rey memandang lama wajah Nata membuatnya jantungnya berdetak kencang.

"Lo ma... u.. apa?" tanya Nata gugup ketika wajah Rey semakin mendekat ke wajahnya.

"Nggak lucu tau," kata Nata sambil mencoba menjauhkan wajah Rey dengan cara menekan keningnya.

Namun tentu saja usahanya sia-sia. Wajah Rey malah semakin mendekat. Ketika kening mereka sudah bersentuhan, Nata memejamkan matanya takut.

Rey tersenyum geli melihat ekspresi Nata. "Gue cuma mau bilang..."

Rey melihat kening Nata yang berkerut membentuk simbol Wi-Fi. Rey tertawa dalam hati. Senang rasanya mengerjai Nata.

"Gue cuma mau bilang, kalo bekas iler lo masih ada."

***

Hai, maaf kalo nggak nyambung:v Tapi gapapa lah ya wkwk