Mulmed : Rey
"Kalo lo ngajak adek gue jalan kan gue bisa sekalian minta ditraktirin martabak."
"Manfaatin gue aja lu," Rey mendengus kesal sementara Adrian tertawa kencang.
"Seru amat. Ngobrolin apaan?" Nata tiba-tiba datang sambil membawa camilan. Dengan cepat, Rey mengambil camilan itu dari tangan Nata.
"Bagi Rey!" Adrian berteriak cukup kencang. Rey yang tidak ingin berbagi menghindari Adrian. Rey semakin menjauh dari Adrian. Tangannya menjulur keatas menghindari tangan Adrian yang berusaha merebut makanannya.
Ya. Rey lebih tinggi dari Adrian.
"Apasih Ad! Ini makanan punya gu---"
'BRUK'
Rey terjengkang kebelakang. Kakinya tersandung kaki meja. Semua hening sesaat.
"HAHAHAHA," Adrian tertawa terpingkal-pingkal. Saking senangnya melihat Rey jatuh, perutnya menjadi sakit.
Nata ikut tertawa, namun karena melihat Rey yang masih meringis membuatnya duduk disamping Rey.
"Lo ceroboh banget sih," gerutu Nata.
Rey nyengir, namun terlihat sekali bahwa dia menahan sakit.
"Kakak nih gara-gara," tuduh Nata kesal.
"Kenapa gue? Dia duluan yang ngambil makanannya."
"Ish pokoknya gara-gara kakak!"
"Ini salah gue kok," Rey akhirnya mengeluarkan suara.
"Bisa bangun nggak?" tanya Nata.
"Entahlah."
"Bantuin kak!" kata Nata.
"Dih ogah," kata Adrian.
Nata memutar bola matanya. "Gue bilang ke Mama kalo lo bikin Rey sakit," ancam Nata. Cara ini paling ampuh soalnya Mama Nata itu sayang banget ke Rey.
"Iya deh gue bantu," sungut Adrian.
"Gitu dong!" Nata bersorak gembira. Adrian mendudukan Rey di sofa.
"Masih sakit?" tanya Nata.
"Masih dikit."
"Bisa jalan?" kali ini Adrian yang bertanya.
"Bisa."
Rey mencoba untuk berdiri. Tangannya memegang bahu Adrian.
'HUP'
"Tuh kan bisa," ujar Rey bangga.
"Bagus deh, daripada lo buat gue repot," kata Adrian lalu pergi ke kamarnya.
"Kakak lo pms ya?" tanya Rey pada Nata yang duduk disampingnya.
"Yakali," Nata memutar kedua bola matanya.
Rey nyengir polos. "Ke kamar lo gih. Gue mau ke kamar," kata Nata sambil berdiri.
"Gue sama lo aja tidurnya."
"In your dream!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story
Teen FictionKisah ini berisi tentang perjalanan cinta remaja yang absurd.