Nata kembali terdiam.
'Arlan masih sayang sama gue?' Nata bersorak dalam hati.
"Maksudnya?" dia bertanya. Pura-pura tidak mengetahui. Akting yang bagus, Nat.
"Gue tau lo ngerti. Tapi, gue akan tetap ngucapin hal yang lagi gue rasain," Arlan terdiam sebentar, "Gue.masih.sayang.sama.lo.Seira," kata Arlan dengan penegasan disetiap katanya.
Nata baru hendak membuka mulutnya ketika Rey tiba-tiba datang dan menggebrak meja.
"Hai," sapanya sambil cengengesan.
"Lo inget gue nggak?" tanya Rey pada Arlan sambil menunjuk dirinya.
"Lo sahabatnya Seira dari kecil, kan? Iya, gue tau muka lo tapi nggak tau nama lo," kata Arlan cepat.
"O, gitu. Yaudah kenalin nama gue Reyan Putra Anggara. Bisa dipanggil Rey, Putra atau Angga. Asal jangan Gara, nanti gue ditabok sama Naruto dan kawan-kawan."
Nata terkekeh mendengar Rey yang cerewet.
"Bawel banget," kata Arlan to the point sambil terkekeh pelan.
Rey mengerucutkan bibirnya. "Nggak usah monyonng. Lo udah monyong jadi tambah monyong," kata Nata lalu tertawa keras.
Menyadari Arlan yang terus menatapnya membuat Nata tidak bisa melanjutkan tawanya. Dia berhenti tertawa lalu menatap Arlan.
"Kenapa lo liatin gue mulu?"
"Ada sesuatu didalam diri lo yang bikin gue nggak bisa lepas dari lo," kata Arlan sambil tersenyum kecil. Senyum itulah yang membuat Nata memiliki perasaan itu kepada Arlan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story
Teen FictionKisah ini berisi tentang perjalanan cinta remaja yang absurd.