Mulmed : Anna
"Ada sesuatu didalam diri lo yang bikin gue nggak bisa lepas dari lo," kata Arlan sambil tersenyum kecil. Senyum itulah yang membuat Nata memiliki perasaan itu kepada Arlan.
Nata tidak bisa menahan senyumnya. Bibirnya mengembang membentuk senyuman yang manis.
"Dari tadi dong senyum," kata Arlan lalu mencubit pipi Nata gemas.
"Aduh, sakit Lan!" kata Nata lalu tertawa.
"Habis lo lucu sih," kata Arlan.
"Emang gue lucu," balas Nata dengan penuh percaya diri.
"Itu bikin gue makin sayang sama lo," kata Arlan sambil menatap mata Nata.
"Apasih," Nata tersipu. Dia berusaha menyembunyikan wajahnya yang memerah dengan cara memalingkan mukanya.
"Nggak usah malu-malu kali Nat," Arlan terkekeh. Nata ikut tertawa.
"Kalo pacaran jangan disini. Gue jadi obat nyamuk nih," kata Rey kesal. Daritadi, dia berdiri dibelakang Arlan menyaksikan semua kejadian diantara mereka.
"Siapa juga yang pacaran," balas Nata lalu berdriri, berjalan menuju bangku Anna.
"Na, anterin gue ke kantin yuk. Laper," kata Nata.
"Traktir gue ya," balas Anna sambil menyeringai lebar.
"Iya deh, ayo cepet," Nata menarik tangan Anna untuk segera meninggalkan kelas.
***
Waktu istirahat masih tersisa 30 menit. Nata memakan baksonya dengan santai sementara Anna asyik dengan siomay-nya.
"Nat," panggil Anna disela-sela makannya.
"Kenapa?" tanya Nata setelah menelan baksonya.
"Rey ganteng ya," kata Anna cepat.
Nata mengernyitkan dahi. "Biasa aja."
"Ya iyalah, dimata lo pasti Arlan yang paling ganteng," kata Anna. Nata hanya nyengir mendengar perkataan sahabat keduanya tersebut.
"Emang kenapa, Na?"
"Nanya aja sih," balas Anna.
"Jangan-jangan lo suka sama Rey?" tanya Nata sambil menatap tajam Anna.
"Enggaklah. Gila aja lo," kata Anna santai.
Nata mengernyitkan dahinya lagi. Masih merasa curiga.
"Tapi, tadi lo nanya kayak gitu."
"Itu bukan berarti suka kan?" kata Anna sambil tersenyum.
"Terus, lo suka sama siapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story
Teen FictionKisah ini berisi tentang perjalanan cinta remaja yang absurd.