Tanggal 19 Mei 2011 adalah hari special bagi Sasha. Karena itu adalah hari jadinya dengan Ary. Sasha dan Ary melewati hari-hari yang berbeda, karena mereka tidak satu sekolah lagi. Sasha sudah SMA dan Ary baru memasuki kelas sembilan.
****
19 Mei 2012.
"Happy nineteen cha! love you" kata Ary sambil membawa bunga dan cupcake."Happy nineteen too ry! Aaa thanks love you so!" kata Sasha senang.
Ary mengecup kening Sasha. Hari ini tepat 1 tahun hubungan mereka.
"Gue besok mau jalan bareng temen-temen, mau ikut gak?"
"Gue besok latihan sayang, lupa ya?" tanya Ary
"Ah iya ya, yaudah gapapa"
"Temenin gue latihan yaa pliis"
"Gak mau ah, males."
"Ayolah honey, entar gue anter ke toko buku deh balik latihan"
"Oke deh gue temenin hehe"
****
30 Desember 2012
"Oh ya, entar malam kamu ada acara nggak?" tanya Ary."Hmm, kayaknya gak ada deh, paling pesta kecil dirumah" kata Sasha.
"Yaudah entar malem ikut aku ya, kita party dirumah, kata mama aku harus ajak kamu" kata Ary.
"Hmm oke deh, entar aku ijin mama dulu ya" kata Sasha.
Itu malam tahun baru pertama Sasha dengan Ary. Sasha juga senang sekali karena keluarga Ary sangat baik padanya.
"Sasha! Hati-hati, jangan memotong sambil melamun, kalau jari lo kepotong gimana?" omel Ary yang melihat tangan Sasha terluka.
"Aduuh, sakit ry." rengek Sasha.
"Lagi mikirin apa sih?" tanya Ary.
"Aku gak mikirin apa-apa cuma pusing sedikit" kata Sasha pelan.
"Kamu selalu pusing akhir-akhir ini, duduk dulu, aku akan ambilkan obat" kata Ary cemas.
****
Karena keadaan Sasha kurang baik, akhirnya Sasha diantar pulang oleh Ary.
"Gak usah nginep, kamu pulang aja ya istirahat" kata Ary.
"Iyaa deh, padahal kayaknya seru kalau kita berdua ngabisin waktu semaleman" keluh Sasha kecewa.
"Lain kali aja cha, semoga tahun depan kita masih bisa merayakan malam tahun baru bareng ya" kata Ary menenangkan.
Sasha pun merebahkan tubuhnya di tempat tidur, dia tidak bisa tidur karena kepalanya sakit sekali. Sasha menangis hingga tertidur.
"Ah jam berapa ini" tanya Sasha pada dirinya sendiri.
Keadaannya sudah sedikit membaik, tapi masih lemas, akhirnya Sasha memutuskan untuk istirahat saja seharian ini, agar besok ia pulih kembali.
Sasha tidak pernah mengeluhkan sakit kepalanya kepada mama atau papanya. Karena ia anggap itu hanya sakit kepala biasa.
****
Sasha Azzahra membuka matanya yang terasa berat, lalu ia mengangkat tangan menutupi mata dan mengerang pelan.
Sinar matahari yang menembus jendela kamar tidur menyilaukan matanya. Ia menguap sambil merenggangkan lengan dan kaki dengan posisi yang masih terbaring di tempat tidur, berjalan dengan langkah diseret-seret ke meja tulis di depan jendela untuk mematikan lampu meja yang masih menyala dan memandang keluar jendela.
Sasha cepat-cepat menutup jendela dan menggosok-gosok kedua tangannya. Tiba-tiba matanya terarah ke jam kecil di atas meja dan ia pun terkesiap.
"Oh dear" erangnya.
****
Jangan lupa vote sama komen ya! Kritik dan saran juga! Sabar ya para readers aku gak bisa publish setiap hari
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me
Romantizm"Tak peduli pagi, siang, atau malam. yang kutahu jika bersama denganmu, semua menjadi sejuta kali lebih menyenangkan."