CSE-1

14.7K 132 15
                                    


Gracella Pov

Hari ini menjadi hari terburuk dalam hidup ku,? Tau kenapa? Itu karena ulah Papa Dan Mama.. Mereka se'enak nya ingin menjodoh kan ku dengan anak sahabat mereka. Anak dari Tante Ressy dan Om Andi.. Jangan kalian pikir anak nya itu dekil, kumel, culun dan tampang pas-pas'an, kalian salah kalau beranggapan seperti itu. Karena Anak Tante Ressy adalah seorang Pria yang hampir mendekati kata sempurna. Wow!! Amazing bukan?! Tapi__aku tetap saja tak sudi dijodohkan dengan nya. Ia seperti Pangeran dari Negri Es, sikap nya yang dingin, cuek bebek sama Cewek, membuat ku tak sudi bila harus menikah dengan Pria seperti itu.

Lagi pula, aku masih ingin menikmati masa remaja ku.. Remaja? Ya, tentu saja aku masih remaja. Usia ku baru saja 17 tahun. Apakah kalian bisa membayangkan kalau aku menikah di usia sedini ini?? Apalagi dengan Pria yang sudah ber'usia 20 an.. Nggak terlalu tua sih sebenarnya..
Tapi aku tidak suka dengan sikap cuek dan dingin nya itu!
Tapi aku terpaksa menerima perjodohan ini kalau tidak ingin Papa membunuh ku dengan keris pusaka nya.
Ya seperti pagi ini, seluruh keluarga ku berkumpul diruang tamu. Om Andi beserta anak Istrinya juga turut hadir. Mereka tampak antusias ketika membicarakan soal perjodohan kami. Tapi lihat lah Pria yang duduk disofa didepan ku itu, dia tampak tenang dan mendengarkan apa yang dibicarakan para orangtua. Dia begitu menyebalkan, tak tau apa kalau aku sudah gelisah mendengar pembicaraan yang tak ingin ku dengarkan ini. Sedangkan dia hanya tenang-tenang saja, seolah tidak terjadi apa pun. Apa dia juga menginginkan perjodohan ini. Cihh.., dasar laki-laki egois!

"Gracella, bagai mana kalau minggu depan kamu sama Rey pergi berdua untuk mencari cincin pertunangan kalian..?"

Kata Tante sambil Ressy tersenyum ke arah ku, aku hanya mengangguk saja tak ingin memperpanjang masalah ini. Tau kan kalau Seorang Gracella Indriwijaya sudah bicara, bisa-bisa keris pusaka Papa akan terhunus didepan leher ku. Jangan salah, Papa Ku itu seorang yang suka mengoleksi berbagai keris pusaka, sampai-sampai ada ruangan khusus untuk menyimpan hal-hal yang berbau aneh menurut ku itu.

Sampai batu akik yang diyakini bisa melindungi keselamatan segala lah yang Papa Koleksi, Menurutku Papa sudah musrik deh.. Zaman udah 2012 seperti ini, tapi Papa masih berada dizaman Es.. Hahaa, lucu menurut ku.

Setelah aku menyetujui Permintaan para orangtua jadul-jadul ini, aku segera masuk ke kamar karena tak betah berlama-lama dengan mereka yang bicara ngalor ngidul soal ingin cepat punya cucu. Lah? Emang bikin cucu gampang apa? Eh, kan aku juga gak tahu cara nya..

**

Hari ini aku melangkah kan kaki dengan ceria menelusuri koridor sekolah Tunas Bangsa. Seluruh siswa memperhatikan ku dengan senyuman memikatnya. Tapi aku tetap acuh, seorang gadis idola seperti ku sudah biasa diperhatikan seperti itu.

"Hayy Barbie!! Gue kangen!" Teriak sahabat ku seraya merentangkan tangan nya ke arah ku. Aku melengos melewati sahabat ku yang alay lebay nya nggak ketulungan ini. Siapa lagi kalau bukan si Jeha,.

"Aku juga kangen Babe!" Aku tertawa cekikikan ketika pelukan Jeha itu malah dibalas Oleh Jessica, salah satu sahabat ku yang juga 11_12 lah dengan Jeha..

"Dasar B*go'..!! Sana sana Hush sanaaaa!!" Usir Jeha sambil bergidik ketika menyadari kalau Jessica lah yang memeluknya. Maklum saja, kami kan habis melewati masa liburan sekolah selama satu minggu, jadi wajarlah kalau bertemu seperti ini bisa melepas rindu seperti sudah 3 abad tidak bertemu. Karena kami bagai sebuah pisang dibelah 3 yang digoreng dalam minyak panas! Tak kan terpisah walau badai menerpa! Halah! Gue lama-lama jadi sengklek gini ya..

"Grace, lo liburan kemana aja kemaren? Kalau gue, beuh keluar Negri Grace, lihat-lihat menara Apel di Paris.." Cerita Jeha dengan gaya sok tahu nya.

Cinta sedingin EsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang