CSE12

6.4K 50 1
                                    

"Aduh Pak Dosen sama Neng Grace ngapain??"

Aku tak berani mengangkat wajahku, rasanya malu banget kepergok ciuman sama mang Ujang tukang bersih-bersih di kampus ini.

"Mang, jangan bilang siapa-siapa ya tentang ini? Mang juga pernah muda 'kan? Segini cukup 'kan mang buat beli rokok?" Aku langsung mendongak ketika mendengar Rey berbicara setenang mungkin. Dia menyodorkan uang seratus ribuan 5 lembar kepada Mang Ujang. Tampaknya Pria paruh baya itu seperti mendapat rezky nomplok.

"Iya, Pak dosen gak usah takut.. Sama-sama ngerti aja.." Balas Mang Ujang sambil kegirangan menerima uang pemberian Rey. Dihh..tua-tua kok mata duitan.

"Grace duluan.." Aku segera melengos pergi, takut ketahuan sama yang lainnya. Nanti bisa runyam kalau ada yang ber-asumsi sendiri.

***

Beberapa bulan kemudian___

"Aaaaaaaaaa!!!!!"

"Sayang kenapa??" Rey muncul dari kamar mandi sambil ngos-ngosan menatapku yang tengah berdiri didepan cermin.

"Kakk! Lihat, perut Grace kok jadi buncit gini? Kayak orang kena busung lapar.." Ujarku sambil memperlihatkan perutku yang memang rada buncit.

"Aduh sayang, kamu tuh udah buat Kakak hampir jantungan tau gak? Kakak pikir kamu kenapa-napa.." Dia berdecak karena ulahku. Memang semenjak aku hamil, dia begitu protektive padaku.
ASTAGA!

Aku jadi menahan tawa karena baru sadar dengan apa yang aku lihat sekarang. Kak Rey 'kan tadi mandi, dan dia sekarang hanya mengenakan boxer basah dan badannya dipenuhi busa sabun.

"Apa lihat-lihat?" ketusnya ketika melihatku menahan tawa, aku tak tega menertawakan kelakuan Suamiku pagi ini. Ntar muka Esnya balik lagi, kan berabe kalau dia gak mau nyuapin makan, dongengin, emmm..sama kasih makan ularnya juga...

"Kak, lucu deh.. Kayak Pangeran dari Negri sabun ckckck.." Aku memperhatikan nya lagi dari ujung kaki sampai atas. Tampan, gagah, lucu.. Benar-benar membuatku tak tahan lagi untuk tidak tertawa.

"Bhahahaa..lucu banget kak! Sumveh! Kak Rey bener-bener lucu ngalahin Lucunya badut sama lucunya doraemon! Xixixi.."

"Berani ya kamu ketawain Kakak! Awas!"

"Ahhhhh!!!jangannn Kakkkkk!!!" Aku langsung panik ketika Rey tiba-tiba mengangkat tubuhku dan membawaku kedalam kamar mandi. Bukan untuk mandi! Tapi___emmm...tebak aja sendiri..

***

Eh, rasanya nyaman, hangat dan damai ketika berada dalam pelukan Suami tercinta ku ini. Dia begitu memanjakan ku, sikapnya yang super dingin itu berubah menjadi Pria yang begitu romantis.. Owhh...cocweet..

"Besok kuliah ya?" Dia mengusap rambutku dengan lembut, Huh! Aku bosan mendengarnya mengucapkan kalimat itu lagi.

"Nggak mau! Masa' Grace ke kampusnya bawa perut buncit gini sih Kakkk" desahku dengan begitu manja.

"Ya udah, perutnya ditinggal aja sayang, simpen di buffet..!"

"Uhuk!!" Aku langsung terbatuk mendengar ucapannya, sejak kapan Rey jadi punya selera humor seperti ini? Gak lucu Pakkk!!
Dia mengelus pundakku dengan raut kecemasannya, dia takut aku kenapa-napa.

"Sayang, kenapa?" Dia menatapku khawatir, mengusap pipiku dengan sangat lembut.

"Kakak sejak kapan ikut audisi pencarian bakat comedy?" Tanyaku heran, dia malah terlihat bingung.

"Kakak atau kamu sih yang ikutan audisinya? Udah tau hamil, kenapa meski ribet sama perut buncit? Kakak heran, pas Mama hamil Grace dulu lewat mana ya? Di perut atau di betis?" Ahh..sumpah aku terperangah mendengar ucapannya. Benar-benar lulus jadi seorang comedyan ternama.

Cinta sedingin EsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang