"Aaagggg euummm.." Aku bersendawa cukup nyaring setelah menghabiskan 3porsi Rujak yang ditaruh dalam mika. Sisanya yang banyak aku simpan di frezer buat kapan-kapan kalau aku mau lagi.
Aku baru sadar lho kalau sedari tadi Rey senyum-senyum sendiri sambil memperhatikan 'ku. Mungkin aku gak terlalu jaim menerutnya,Ya__inilah diriku gak suka menjaga Image didepan orang lain apalagi suami ku."Lucu.." Hanya kalimat itu yang di ucapkannya sambil membawaku dalam pangkuannya. Duhh..kok perasaan ku jadi beda gini sih, menghirup aroma maskulin dari tubuhnya membuatku jadi gelisah. Dalam artian kalau aku sedang ingin___uemm, aku malu banget!
"Kak, Grace pengen..." Aku ragu lagi untuk minta sesuatu padanya, ish kenapa sih pikiran jadi gini amat!
Aku tau dia tidak akan menolak permintaanku."Apa Sayang? Katakan saja, jangan pernah ragu.."
"Grace pengen...emm..Juice Alpukat Kak! Iya, Juice Alpukat.." Ucapku agak ragu, heh kenapa aku jadi minta Juice sih? Padahal bukan itu yang ingin ku pinta.
"Tunggu disini, Kakak akan keluar sebentar membeli buah Alpukat untuk Grace.." Dia mengecup keningku dan beranjak pergi agak tergesa.
"Duh! Susah banget sih mintanya, lidah pakai acara kseleo minta Juice Alpukat sega sih? Kasian Kak Rey harus pergi lagi malam-malam begini.." Aku merutuki diriku sendiri karena kebodohanku.
Aku berjalan menuju Pantry, membuat roti selai coklat, pengen banget makan roti coklat dimalam kek gini.
Sambil menunggu Rey pulang, sudah 3 potong roti masuk ke perutku. Ini masih kurang rasanya, aku pengen makan klapertart keju,__sebaiknya besok saja ku katakan pada Rey. Kasihan juga dia harus bolak-balik keluar malam-malam begini, bagaimana kalau ada setan ganjen yang sedang gentayangan? Kan__berabe bro! Suami Grace kan cakepnya kebangetannnnnn..
"Sayang, Buahnya Kakak Blender dulu ya.." Aku hanya mengangguk sambil menggigit bibir bawahku karena maksud hatiku belum kesampaian.
Ku teguk habis segelas Juice Alpukat yang dibuatkan Rey sampai tak tersisa, dia membersihkan mulutku yang belepotan dengan menjilati bibir ku. Ugh! Sosweet!!!
Tuh kan! Aku jadi pengen cepat-cepat menyampaikan ke inginanku yang sebenarnya."Kak.."
"Iya sayang? Grace mau apa lagi?"
"Emm....emm...itu...ehh..." Tuh kan ragu lagi aku nya! Ayo Grace, buang jauh-jauh gengsi lo!
Aku mengumpat sendiri karena ragu, dia memandangiku dengan sorot matanya yang lembut dan meneduhkan itu."Katakan saja sayang.."
"Hufffttt.. Grace..., Grace pengen..em...pengen kasih ularnya makan Kak!" Uucapku akhirnya, wajahku seketika langsung memerah karena ucapanku sendiri. Dia yang mengerti maksudku pun langsung menghampiriku dan menggendongku ke atas tempat tidur.
"Ngomong itu aja kok malu sih Sayang.. Itu mah mau banget..ayo...!" Dengan semangat 45 nya, dia memulai malam yang indah ini dengan kasih sayangnya yang bejibun untuk memenuhi kemauanku. Menang banyak Rey kali ini!
***
#REY
"Ngghhh.." Aku mengerjab untuk menyesuaikan pemandangan pagi ini, silau! Siapa yang buka tirai pagi-pagi gini sih? Apa mungkin Grace? Biasanya dia selalu bangun kesiangan.
"Eh, Sayang..?!" Aku kaget setelah menyadari ternyata istriku sudah tidak ada disamping ku lagi. Kemana dia? Apa mungkin mandi? Ahh.. Jelas saja dia mandi, semalamkan kami habis bertempur. Aku suka dengan permintaannya tadi malam, memberikan 'ku keuntungan banyak.
Ohh..kemana Grace? Dikamar mandi tidak ada siapa-siapa, didapur juga tak ada. Seluruh ruangan Apartemen sudah 'ku telusuri mencari keberadaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta sedingin Es
RomanceGracella. Dia yang masih belia harus rela menikah muda karena perjodohan kedua orangtuanya. Alasan klise memang, namun ia tentu saja harus menerima perjodohan itu dengan lapang dada. Dan apa jadinya jika Grace yang super manja harus satu atap dengan...