Mobil Reynold sudah berhenti ditempat biasa ia mengantarku. Aku tersenyum geli bila ingat kejadian tadi, ternyata dia shock Bahkan gak mau bicara denganku.
"Hey, kalau Kak Rey nggak mau bicara sama Grace lagi nih, nanti Grace pulang sekolah minta diantar sama kak Ferly aja," Ucapku sekenanya, ia langsung memberiku pelototan tajam. Duhh..ngeri banget deh lihatnya.
"Kalau berani macam-macam,__aku pastikan tubuh mungilmu akan berakhir di atas ranjang!" Ancamnya dengan nada dingin.
OMG.....nih orang sadis amat yak! pikirannya aneh! Bener-bener mesum, pasti sejak kejadian tadi malem tuh makanya gesrek..
"Ya udah aku duluan yaa Kak,.." Ku cium tangannya dan ia pun mencium keningku seperti biasanya. Aku segera berlari menuju sekolahku.
Hari ini sebisa mungkin aku menghindari kak Ferly, dia semakin aneh. Seolah sedang mendekatiku, padahal sebelumnya biasa-biasa saja. Malah aku 'lah yang sering mengejar-ngejarnya.
"OH MY GOD Barbie?! Lo habis digigit nyamuk atau digigit Vampir sih?" Celetuk Jessica dengan lebaynya. Aku jadi bingung sendiri. Ngadepin nih satu makhluk harus sabar, maksud pertanyaannya itu apaan coba?.
"Kenapa sih emangnya Jess?" Tanyaku heran.
"Astaga Bie, lo nggak nyadar ya kalau leher lo itu banyak bercak-bercak merah kebiruan gitu.." Kali Ini ucapan Jeha berhasil membuatku terlonjak. Jangan bilang kalau ini adalah perbuatan Rey tadi malam! Astaga! Bisa dihukum Bu Hani nih kalau ketahuan. Untung 'lah ni curut berdua nggak ngerti apa-apa, jadi aku bisa cari alesan macam-macam. Walaupun gak masuk akal sih alasanku.
"Ini Je, habis pengobatan tradisional, ada alat semacam sedotan gitu.. Ya, bener alat semacam sedotan.." UcapKu sekenanya dan meyakinkan diri sendiri dengan jawabanku barusan yang nggak masuk akal. syukur Jessica dan Jeha percaya begitu aja. Aku segera meminjam syal milik Jessica yang selalu ia simpan didalam tasnya. Jadi aku bisa alasan terkena flu deh sama Bu Hani.
"Selamat pagi anak-anak!" Suara Bu Hani menggelegar diseluruh ruangan, kami menjawab sapaan selamat pagi nya dengan sopan.
"Oh ya Grace, ada apa dengan leher mu, kenapa memakai syal di jam pelajaran??" Tanya Bu Hani setelah meneliti Seluruh murid nya seperti biasa.
"Anu Bu, saya lagi demam, flu.. Haccihhh...huaaacihm.." Aku pura-pura menggosok hidung ku setelah aksi bersin bohongan ku.
"Baiklah, nanti jam istirahat cepat minum obat ya.." Ucap Bu Hani yang langsung aku angguki.
***
Si Pangeran dari Negri Es sudah menunggu ku sejak tadi, karena aku ada urusan sebentar sama 2 curut yang merepotkan itu. Alhasil aku dipelototin lagi karena keterlambatanku dan membuatnya lama menunggu.
"Maaf kak, tadi ada sedikit urusan.." Ucapku dengan nada dibuat sesedih mungkin.
"Sama siapa?" Ketusnya.
"Sama Jessica dan Jeha kak.." Jawabku.
"Bukan sama si Cowok berlesung pipit itu ya?" Tandasnya. Huah! Nih manusia satu ini ngegemesin deh pengen aku terkam dan digigit gitu, pasti dagingnya manis.
"Lain kali ulangin lagi ya!" Ketusnya lagi.
"Iya kak, eh, eh ralat! Maksudnya nggak lagi dehhh hee.." Ucapku cengengesan. Dia segera melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, tapi jalan yang diambil bukan jalan menuju Apartement.
"Mau kemana kak?"
"Makan!" Jawabnya biasa lah ketus.
"Dirumah 'kan juga ada bahan makanan kak!" Ucapku yang ternyata mendapat delikan matanya yang tajam. Tuh kan salah lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta sedingin Es
RomanceGracella. Dia yang masih belia harus rela menikah muda karena perjodohan kedua orangtuanya. Alasan klise memang, namun ia tentu saja harus menerima perjodohan itu dengan lapang dada. Dan apa jadinya jika Grace yang super manja harus satu atap dengan...