CSE-2

10.6K 91 14
                                        

Author Pov

   "Kak Rey, kita dimana?? Ini seperti dihotel.." Kata Gracella seraya mendekat ke arah Reynold yang masih asyik menatap ke luar jendela.

  "Udah tau kenapa harus tanya lagi.." Jawabnya dingin, Gracella merasa sebal dengan jawaban Reynold itu.

"Eh Pangeran Es, lo mau berbuat mesum sama gue ya? Gue bisa laporin lo ke polisi karena pelecehan seksual sama anak dibawah umur!" Ancam Gracella dengan angkuhnya. Reynold ingin sekali tertawa ketika mendengar ancaman Gracella barusan, namun niatnya ia urungkan karena lebih suka melihat tampang Gracella yang sedang kesal .

  "Jangan GR, gue gak nafsu liat tubuh cewek kayak penggilingan kek lo gitu.." Cetus Reynold tanpa dosa, membuat Gracella menggeram kesal.

"Dasar kutu kupret! Es Cendol, Es dawet, Es campur dan segala macam Es didunia ini..lo nyebelinnn!!" Geram Gracella seraya kembali menghempaskan pantatnya ke atas tempat tidur.

  "Ayo, kita lanjutin cari cincinnya.." Reynold dengan gerakan tiba-tiba menarik tangan Gracella sehingga gadis itu kehilangan keseimbangan dan tubuhnya malah terjatuh dalam dekapan Reynold. Keduanya terpekur dalam diam, degup jantung Gracella seolah bernari salsa.

#Gracella

   Aku hanya bisa pasrah ketika Pria Es ini mengajakku masuk ke salah satu toko perhiasan. Disana terpajang beberapa cincin yang ku tebak adalah Cincin Berlian disebuah etalase khusus.

"Mau cari apa mas?" Ku lihat pramuniaga tokonya seorang gadis muda berambut panjang itu menatap Reynold secara intens, kurang ajar banget nih cewek! Gak tau apa kalau Pria ini milik GRACELLA! Hah?, Tolong tandai kata 'Milik'. Aku menggeleng pelan karena pikiran gilaku barusan, sampai-sampai aku tak menyadari kalau Reynold memperhatikan ekspresi wajahku yang sangat aneh.

   "Grace, cepat pilih!" Ketus Reynold menyadarkan ku, huh! Pria Es ini memang tercipta untuk membuatku kesal saja. Belum lagi sang penjaga toko yang keganjenan mencuri pandang pada Reynold, rasanya ingin kujambak rambut ikalnya itu.

   "Nah! Yang ini aja! " Seruku setelah memilih sekian lama, akhirnya kami menemukan cincin yang pas. Tak perlu berlama-lama disini, Reynold segera mengajakku untuk makan siang. Aku gak peduli pada tatapan menggoda para gadis disepanjang jalan yang kami lalui, toh Reynold saja tak peduli karena terus ditatap.

Tak ada percakapan diantara kami ketika makan siang, sibuk dengan pikiran masing-masing. Reynold segera mengantarku pulang, berhubung hari sudah menjelang sore.

   "Gimana Grace, jalan sama Nak Rey nya? Dia baik kan? Kalian kemana aja? Ngapain dan beli apa aja?!" Ahhh pusing pala Barbie ! Belum juga melewati pintu masuk, tapi Mama sudah menyambutku dengan berondongan pertanyaan yang gak jelas seperti itu. Tambah moodku semakin berantakan, tak ku pedulikan lagi ocehan Mama, aku menutup kedua telinga ku dan berlari menuju lantai atas.

  Yap, saat ini aku ingin menenangkan pikiranku, menyiapkan segala mentalku untuk menjadi seorang Istri Pangeran dari Negri Es sebelum aku juga ikut jadi manusia Es..

OoO

    Waktu begitu cepat berlalu, sekarang tiba saatnya hari pertunanganku. Tidak ada acara mewah atau pesta besar-besaran, ini semua karena permintaanku. Aku mau pestanya sederhana dan dirahasiakan, aku bisa malu kalau ketahuan bertunangan di usia muda. Apalagi pernikahan kami tinggal 2 bulan lagi, bisa-bisa aku dibully dan difitnah married by accident. OH NO! Aku tak mau hal itu terjadi, bisa-bisa sekolahku berantakan!

  "Sudah siap sayang?" Bisik Mama dengan senyuman menggodanya.

   Aku mematut bayanganku dicermin. Cantik! Ternyata wajahku sangat imut kalau didandani seperti ini, ku jamin! Kalau ada cowok normal yang melihatku, mereka pasti langsung kehabisan oksigen.. Tapi__Reynold, normal apa nggak ya?! Entah lah.., hanya Reynold dan Author saja yang tahu.
     Mama menggandeng lenganku untuk menuju ruangan utama di rumah kami yang telah disulap sedemikian rupa oleh pendekorasi. Simple dan elegant,. Yang hadir hanyalah keluarga Besar Reynold dan keluarga besar kami.. Pria Es itu ku lihat bersikap seperti biasa, wajah tampan tanpa Ekspresi, dasar Manusia Es! Nggak tau apa kalau aku udah cantik-cantik begini, masa dia cuman biasa aja, Manusia gak Normal!

Cinta sedingin EsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang