CSE 6

10.2K 77 4
                                    

     Aroma masakan telah menguar menggelitik indera penciumanku. Disini lah aku berada saat ini! Didapur! Tempat yang dulunya tak pernah aku jamah, sekarang menjadi tempat favoritku selama 2 tahunan ini. Ya, aku sekarang sudah bisa memasak.
Setidak nya Mama Ressy tak kerepotan lagi mengurusiku.

    "Sayang, wangi banget sih masakannya, bikin Mama laper.." Tuh kan, mertuaku aja mujinya kebangetan untuk yang kesekian ribu kalinya. Maklum lah beberapa minggu terakhir ini aku disibukan dengan ospek dikampus sekarang. Jadi setelah selesai ospeklah aku baru bisa bergelut didapur lagi.

  "Kak Rey pulangnya Besok Grace, Kamu bisa ikut jemput 'kan?" Tanya Mama Ressy padaku. Aku bingung sekarang, gimana mau jemput Rey kalau besok saja aku ada mata kuliah.

   "Nggak bisa Ma, tapi Grace usahain pulangnya cepet.." Aku nggak sabar menanti hari esok. Hari dimana penantianku segera berakhir setelah 2 tahun menunggu Rey kembali.

***

     Aku takjub sendiri melihat pantulan bayanganku dicermin. Pasti kalian tidak akan percaya seperti apa penampilan Gracella Indrijaya sekarang ini.
Rambut panjang sepinggangku, ku cat berwarna pirang, pipiku tak sechubby dulu lagi. Tubuh langsing memakai Pakaian yang mini sekali, ditambah lagi kaki jenjangku selalu dihiasi dengan heels bercenti tinggi.
    Lihat lah aku sekarang, tak ada lagi Grace yang buntek, gendut, jelek dan chubby. Sekarang hanya ada seorang Grace yang super wow! Itu sih menurut penilaian beberapa orang terdekatku.

   "Ma, Masakan udah Grace siapin dimeja makan.. Grace berangkat ke kampus dulu ya Ma, salam aja dulu buat kak Rey.." Aku pamit pada Mama Ressyy seraya mencium punggung tangannya. Wanita paruh baya itu hanya tersenyum dan mencium keningku seperti biasanya. Aku segera berlalu meninggalkan rumah.

***

#AUTHOR

    Pria bertubuh tinggi tegap berpakaian rapi dalam balutan celana Jeans panjang dan kemeja kotak-kotak itu menelusuri luasnya bandara soekarno hatta. Tangan kirinya sibuk menarik sebuah koper kecil, sedangkan tangan kanannya?
seorang gadis berperawakan tinggi langsing dengan pakaian Sexy bergelayut manja dilengan kokoh Pria ini.

    "Nah, itu Mama Sama Papa!" Serunya antusias seraya mempercepat langkahnya sehingga si gadis kesusahan mengiringi langkah si Pria yang ternyata adalah Reynold ini.

   "Rey..!" Desis wanita paruh baya itu sambil merentangkan kedua tangannya. Keduanya saling berpelukan melepas rindu yang selama ini terpendam. Sang Papa hanya menatap senang melihat Putra Sulungnya itu sudah kembali, apalagi ditemani seorang gadis cantik.

   "Rey kangen kalian, ayo pulang!" Rey si Pria dari Negri Es ini menarik lengan Mamanya untuk masuk ke dalam mobil, tak sabaran ingin cepat sampai dirumah.
Terutama bertemu Istri tercintanya yang membuatnya cepat menyelesaikan study di Negara asing.
***

#Gracella

    Aku bernafas lega setelah tau Mata kuliah hari ini diundur jadi sore hari karena dosennya lagi keluar kota. Aku bergegas memasuki mobil dan ku pinta Mang Kirno untuk menancap gas secepat mungkin. Ya, aku masih saja disupiri oleh Pria paruh baya ini. Mama belum mengizinkanku untuk membawa mobil sendiri, padahal aku sudah bisa mandiri sekarang. Tak ingin merepotkan mereka lagi.

     Tak butuh waktu lama untuk sampai dirumah megah ini, ku lihat mobil sedan milik Papa Andi sudah terparkir dihalaman rumah, menandakan kalau mereka sudah pulang.

   "Kak Rey..." Desisku dengan mata berbinar ketika tahu Pria yang ku rindukan itu sudah berada dimeja makan, menikmati masakan yang telah aku masak. Mereka semua menoleh ke arahku. Aku menghentikan langkahku ketika menyadari ada gadis asing yang duduk disebelah suamiku. Dengan rasa kecewa, aku segera membelokan langkahku ke arah anak tangga dan pergi. Masih bisa ku dengar Mama Ressy terkejut oleh sikapku.

Cinta sedingin EsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang