Selamat malam...
Hari ini dengan manisnya kamu bilang ada ruang yang selalu bisa kumasuki. Satu ruang di hatimu itu... boleh aku tinggal disana?Jika pegunungan meneduhkan dengan segala pemandangannya. Juga suasananya. Dan... ah jangan lupakan kesejukannya pula.
Maka kau menenangkan dengan adanya kamu. Dengan kalimatmu. Dengan... kamu bagaimanapun adanya. Kamu saja sudah membahagiakan. Apalagi yang kuharapkan?Lalu kau bilang bahwa di masa depan akan ada kesedihan pula.
"Tapi... aku tak melewatinya sendirian kan?" Kataku.
"Ada aku disana," ujarmu.
Ini bahkan lebih hangat dari pelukanmu saat hujan menderu. Hatiku membuncah. Sampai hampir tak bisa kutahan. Airmata tiba-tiba saja mengalir. Tapi senyumku juga tak sanggup hilang.
Kamu selalu tahu cara membahagiakanku. Apa aku juga bisa membuatmu bahagia?Untuk kali ini, biarkan aku lupa bahwa bahagia dan sakit bisa jadi pasangan mesra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yama
RomanceKamu, yang pertama kali membuatku merasa begitu dicintai Yang mengatakan cantik di sore setelah berpeluh seharian di ibukota Yang menenangkan gejolakku yang tak beraturan Yang semakin sabar, dan tak pernah menolak permintaan Terimakasih untuk setiap...