Chapter 1

22.6K 1.2K 14
                                    

"Tidak ada yang boleh menghalangi semua keinginanku, tidak akan kubiarkan."

-Sehun-

Langkahnya cepat dan sedikit terburu-buru. Pemuda itu berjalan diantara kerumunan padat orang-orang yang memenuhi bandara sore itu. Penampilan dan gayanya yang mencolok sempat menjadi pusat perhatian orang-orang disekitarnya, namun pemuda itu tidak begitu peduli. Ia masih terus berjalan cepat berusaha memisahkan diri dari penumpang lain yang baru saja turun bersamanya dari dalam pesawat.

Setelah berjalan cukup jauh, pemuda itu melihat seorang pria paruh baya yang ia kenal berdiri diantara orang-orang yang ingin menjemput para penumpang lain. Pria paruh baya itu adalah Paman Sam, sopir pribadi keluarga Oh, yang sengaja datang untuk menjemput kepulangan putra Nyonya Oh dari Prancis.

"Selamat datang, Tuan muda Sehun," sapa Paman Sam seraya menundukkan sedikit kepalanya ketika pemuda itu-Sehun -telah sampai dihadapannya.

"Ya, tolong bawakan koperku." Sehun menanggapi sapaan sopirnya itu dengan sikap tak acuh. Ia menyerahkan sebuah koper yang sedari tadi dibawanya kepada Paman Sam.

Setelah membuka kaca mata hitam yang ia kenakan, Sehun berjalan lebih dulu melewati Paman Sam untuk menuju pintu keluar bandara.
Ia menunggu untuk beberapa saat di depan bandara sampai Paman Sam menghampirinya dengan membawa mobil ke hadapannya.

Sehun menghempaskan diri duduk di bangku belakang mobil. Ia terlihat cukup kelelahan karena baru saja melakukan perjalanan yang panjang dengan pesawat. Seluruh tubuhnya terasa pegal dan lelah. Ia mulai membuka beberapa kancing atas kemejanya tanpa berniat membuka jaket tipis yang ia kenakan.

"Apa Tuan ingin kita langsung pulang ke rumah?" Tanya Paman Sam setelah selesai menyimpan koper Sehun di bagasi mobil dan mulai duduk kembali di bangku kemudi.

"Tidak, tolong antarkan aku sebentar ke toko yang menjual barang- barang antik." Suara lemah, tubuhnya ia sandarkan di sandaran jok yang ia duduki.

"Baik, Tuan!"

Mobil yang dikendarai Paman Sam mulai melaju meninggalkan bandara. Sehun memang merasakan kelelahan, tapi ia memilih untuk tidak beristirahat selama dalam perjalanan. Ia terlihat sibuk melihat-lihat pemandangan melalui kaca mobil dan mulai menyadari perubahan besar kota yang ia tinggalkan sejak setahun yang lalu.

Beberapa menit kemudian mobil yang ditumpangi Sehun telah berhenti di sebuah pertokoan kota. Disana banyak toko yang menjual benda-benda untuk dijadikan oleh-oleh, termasuk toko yang menjual barang-barang antik yang ingin dikunjungi Sehun.

~~~•••~~~~

Sementara Paman Sam menunggu di dalam mobil, Sehun berjalan sendiri memasuki pusat pertokoan itu untuk mencari salah satu toko yang menyediakan barang-barang antik. Cukup lama ia berkeliling-keliling di sana hingga ia menyadari hanya ada satu toko yang menjual barang- barang antik dari sekian banyak toko yang sudah ia jelajah. Sehun pun segera berjalan memasuki toko itu.

"Selamat datang, Tuan. Silahkan dilihat barang-barang antik disini," sapa seorang pria paruh baya. Senyumannya hangat dan terlihat bersahabat.

Sehun tidak menjawab, ia malah sibuk memindai setiap sudut toko untuk mencari benda yang ia cari.

"Bisa kubantu mencari barang antik yang Tuan inginkan?" Pria paruh baya yang sepertinya adalah pemilik toko itu masih saja mengikuti langkah Sehun setiap kali pemuda itu melangkah memasuki bagian toko yang lebih dalam.

"Apa toko ini menjual guci antik buatan Prancis?" Tanya Sehun yang masih belum mengalihkan tatapannya dari benda-benda antik yang terpajang rapi di depannya.

Be My lady (Sehun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang