Chapter 12

7.5K 787 18
                                    


Sehun masih menatap EunYoung curiga. Ia merasa sedikit tidak puas dengan jawaban EunYoung barusan.

~~~•••~~~~~~

"Sebenarnya apa yang kau kerjakan di dalam semalam?" bentak Luhan pada seseorang yang berada di seberang ponselnya. "Kau terlambat! Dia sudah menemukan kunci itu sebelum kau muncul!" Makinya untuk kesekian kalinya.

Luhan terus saja berjalan bolak balik sambil menempelkan ponselnya rapat-rapat ke daun telinganya. Ia makin emosi tiap kali mengingat saat Sehun memperlihatkan senyuman kemenangan saat berhasil menemukan kunci gedung tua kemarin.

Setelah puas melampiaskan emosinya, ia segera menutup sepihak sambungan telepon. Luhan mulai menyadari tidak ada gunanya ia terus melampiaskan amarahnya tanpa berbuat sesuatu.

"Aku harus mencari cara lain!" ucapnya geram.

~~~~~•••~~~~~

EunYoung berjalan seorang diri keluar dari kantin. Akhirnnya ia berhasil meloloskan diri dari Sehun. Ia memanfaatkan kelengahan pemuda itu ketika ia terlihat sangat asyik berbincang dengan sahabat-sahabatnya.

Senyum Eunyoung mengembang begitu melihat sosok orang yang dicarinya terlihat makin mendekat ke arahnya dari arah yang berlawanan dengannya. Eunyoung makin mempercepat langkahnya untuk menghampiri orang itu, Luhan.

"Luhan, akhirnya aku menemukanmu," ucap Eunyoung girang. Ia berhenti tepat di hadapan Luhan sekaligus menghentikan langkah pemuda di depannya itu. "Maaf, aku telah mengecewakanmu. Aku tidak berhasil mengalahkan Sehun," EunYoung menunduk penuh sesal.

Luhan menatap gadis di depannya dengan sorotan mata tajam. Emosi masih sepenuhnya menguasai dirinya. "Apa begitu sulit mengalahkannya?" Bentaknya spontan.

Eunyoung mengangkat kepalanya untuk melihat wajah Luhan. Ia hampir tak percaya mendengar suara bentakan pemuda itu padanya. Namun pancaran mata Luhan yang penuh amarah telah menjawab semuanya.

"Luhan, ada apa denganmu?" tanya EunYoung memberanikan diri.

"Bila kau tidak bisa mengalahkannya, biar aku saja yang mengalahkannya!" Luhan berlalu pergi meninggalkan EunYoung yang masih menatapnya tak percaya.

Sebenarnya apa yang terjadi? Apa maksud dari perkataan Luhan barusan? Eunyoung masih berusaha memecahkan begitu banyak tanda tanya dalam kepalanya.

Apa yang akan dilakukannya pada Sehun?

~~~~~•••~~~~

EunYoung menenggelamkan tubuhnya dibalik selimut, kepalanya ikut ia sembunyikan di dalam. Hari sudah hampir siang, tapi ia sama sekali belum ada niat untuk bangkit dari tidurnya. Berkali-kali terdengar gedoran pintu dan teriakan nyaring ibunya dari balik pintu kamar Eunyoung, namun lagi-lagi EunYoung masih tak bergeming.

"Eunyoung, sudah jam berapa ini? Apa kau tidak mau berangkat ke kampus?" Teriak ibunya masih belum putus asa.

Eunyoung hanya menggeliat sesaat. Sebenarnya ia tidak sedang benar- benar tidur. Ia sengaja bangun terlambat karena hari ini ia berencana untuk tidak pergi ke kampus. Ia merasa tidak ada gunanya pergi ke kampus. Dengan statusnya yang masih menjadi budak pemuda bernama Sehun, EunYoung sama sekali tidak dibiarkan mengikuti kelas apapun. Hal ini sudah berlangsung beberapa hari sejak dirinya resmi menjadi budak pemuda itu. Oleh karena itu, EunYoung lebih memilih tidak berangkat dari pada meladeni semua permintaan Sehun.

"Hari ini tidak ada kelas!" jawab Eunyoung asal dari balik selimut.

"Benarkah? Ya sudahlah." Ibunya akhirnya menjauh dari pintu kamar Eunyoung.

Be My lady (Sehun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang