EunYoung melangkah turun dari mobil yang ia tumpangi sesaat setelah Sehun menepikan mobilnya di sisi jalan. Ia berdiri cukup lama memperhatikan kerumunan orang yang berlalu lalang di sekitarnya. Suasana sekitar terasa tidak asing baginya. Ia mengenali tempat ini.
"Mengapa kau mengajakku ke tempat ini?"
"Apa kau masih ingat tempat ini?" tanya Sehun memastikan. Ia berjalan perlahan menghampiri EunYoung yang belum juga beranjak dari pijakannya.
"Tentu saja. Apa yang ingin kau beli di tempat ini?"
"Tidak ada, aku hanya ingin mengingatkanmu tentang awal pertama kita bertemu, saat kau bekerja sama dengan paman penjual barang antik untuk menipuku. Apa kau sungguh telah menyesalinya?"
"Mengapa kau mengungkit masalah itu lagi? Aku sama sekali tidak ada niat untuk menipumu. Apa kau masih tidak mempercayaiku?" Bantah EunYoung mendadak emosi.
"Lalu, apa alasanmu melakukan penipuan itu?" Tanya Sehun tenang. Ia sama sekali tidak terpancing dengan nada suara EunYoung yang meninggi.
EunYoung tidak langsung menjawab, ia memindai setiap sudut pusat kota seperti sedang mencari sesuatu. Ketika telah menemukan sesuatu yang ia cari, EunYoung berjalan perlahan melewati Sehun untuk menuju kesana.
Sehun mengerutkan keningnya memperhatikan sikap aneh EunYoung. Gadis itu berjalan meninggalkannya tanpa berkata apapun.
"Kau mau kemana?" Akhirnya Sehun memutuskan untuk mengikuti gadis itu dari belakang.
EunYoung tidak menanggapi pertanyaan Sehun barusan. Ia menghentikan langkahnya tepat di depan sebuah pemukiman kumuh yang berada tepat di samping pusat kota. Tatapan matanya teduh, senyumannya menenangkan. Kini EunYoung mulai berlutut mendekati sepasang kakak beradik di dalam sebuah tenda lusuh. Sang kakak Laki" tengah menjaga adik perempuannya yang nampak pucat karena kedinginan.
"Hai, bagaimana kabarmu?" sapa EunYoung dengan nada hangat dan bersahabat.
" Nona Yongiee, akhirnya kau datang juga. Kami sangat merindukanmu. Kami sangat takut terjadi sesuatu padamu karena sudah lama kau tidak menemui kami," suara sang kakak terdengar sangat antusias melihat EunYoung kini datang menemuinya.
"Maafkan aku, aku sangat sibuk akhir-akhir ini jadi tidak bisa menemani kalian bermain. Apa kalian hidup dengan baik?"
Sang kakak mengangguk cepat, berusaha menegaskan jawabannya walau EunYoung dapat dengan mudah menebak bahwa Laki" kecil itu tengah berbohong. Keadaan kakak beradik itu yang terlihat menyedihkan, sama sekali tidak dapat membohongi EunYoung. EunYoung tau bahwa kakak beradik itu sangat kesulitan hidup. Kondisi tubuh kedua bocah itu sangat kurus dan memprihatinkan.
EunYoung kini hanya bisa memaksakan senyumannya sambil menahan harunya. Ia sangat salut akan kegigihan sang kakak yang sangat menyayangi adik satu-satunya itu. Gadis kecil itu bahkan tidak mau membuat EunYoung ikut mencemaskan keadaannya yang sangat malang.
"Jaga dirimu baik-baik. Aku masih ada urusan lain." EunYoung mengusap pelan puncak kepala kedua bocah itu bergantian, lalu bangkit berdiri.
Sehun yang sejak tadi memperhatikan interaksi EunYoung dengan kedua bocah itu, ikut merasa haru. Ia mulai menduga alasan gadis itu menipu orang lain. "Apa ini alasanmu?" tebaknya.
EunYoung menghela napas berat sebelum akhirnya menatap Sehun sekilas lalu berjalan menjauh dari pemukiman kumuh. Sehun mengikutinya dari belakang.
"Apa kau tega melihat mereka kesulitan hidup, sementara orang- orang kaya hanya bisa menghambur-hamburkan kekayaannya tanpa menoleh ke bawah sedikitpun?" ucap EunYoung lirih sambil masih terus berjalan mendahului Sehun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be My lady (Sehun)
RandomCerita ini bukan aku yg bkin aku Boleh ngeshere aja cuma mau nyeritain lgi tapi pemerannya aku ganti pake artis EXO. _________________________________ Seorang gadis Biasa yang harus rela menjadi pembantu selama 1 bulan karna telah menipu laki-laki...