Chapter 6

8.4K 860 10
                                    

EunYoung sempat diam untuk mencerna sejenak perkataan Luhan barusan. Ia masih sulit mempercayai bahwa pria itu lebih mendukungnya dibanding sahabatnya sendiri, Sehun. Biarlah, ini membuat Eunyoung semakin bersemangat untuk mengalahkan pemuda bernama Sehun. Dukungan dari Luhan seperti suntikan energi baru untuk Eunyoun.

"Berjuanglah! Aku percaya padamu. Kalahkan dia!" Luhan menyentuh pelan puncak kepala Eunyoung baru kemudian beranjak dari duduknya untuk berjalan meninggalkan Eunyoung sendirian di ruangan itu.

Eunyoung menyentuh puncak kepalanya sendiri sambil tersenyum- senyum menatap hilangnya sosok Luhan di balik pintu. Ia sangat beruntung hari ini karena bisa mendapatkan perhatian dari orang yang ia suka. Sejenak ia dapat menghilangkan perasaan kesalnya akan sosok Sehun.

~~~~~~•••~~~~~~

"Apa kau sudah lebih baik?"

EunYoung menghentikan langkahnya setelah keluar dari kelas pertamannya di hari itu. Suara seorang pemuda yang ia hafal membuatnya menoleh dengan malas. Tanpa perlu menoleh pun, Eunyoung dapat menebak dengan mudah pemilik suara menyebalkan itu adalah

Sehun. "Seperti yang kau lihat sekarang. Aku baik-baik saja!" Jawab Eunyoung angkuh.
Sehun mengangguk sekilas. "Baguslah kalau begitu,"

"Kau bertanya seperti itu bukan karena mengkhawatirkanku, kan? Kau hanya ingin memastikan aku baik-baik saja sehingga kita bisa mulai bertanding lagi, bukan?" Tanya EunYoung kesal. "Aku sama sekali tidak melihat raut wajah bersalahmu karena telah membuatku pingsan kemarin."

"Hei, mengapa kau selalu berpikiran buruk tentangku? Apa kau menyalahkanku karena kau pingsan tiba-tiba di tengah pertandingan kemarin?" Sehun membalas tatapan Eunyoung tak kalah tajam. "Itu bukan sepenuhnya kesalahanku. Salah sendiri kau memiliki kondisi tubuh yang lemah. Lain kali kau harus lebih memperhatikan kondisimu agar pertandingan selanjutnya tidak akan terganggu lagi!"

"Kau-" kata-kata Eunyoung tertahan. Ia sangat emosi mendengar ucapan pemuda di depannya yang terkesan tak mau mengalah.Sehun masih terus saja menyalahkannya. "Kau curang!" bentak Sehun kemudian.

Sehun mengerutkan keningnya, "Curang? Apa maksudmu?" Ia menuding tatapan Eunyoung yang sangat menyudutkannya.

"Pertandingan kemarin sepenuhnya adalah pilihanmu. Kau sama sekali tidak merundingkannya terlebih dahulu padaku. Wajar saja bila aku kalah darimu. Basket memang bukan bidang keahlianku!" EunYoung mengangkat dagunya tinggi-tinggi berusaha membela diri atas kekalahannya kemarin.

"Apa ini hanya alasanmu?"

"Tidak, ini sungguhan. Kau memang curang!"

"Baiklah, kau tentukan pertandingan kedua nanti kita akan bertanding apa! Pilihlah bidang yang paling kau kuasai. Aku akan tetap menang darimu, sekalipun pilihanmu nanti bukanlah bidang keahlianku!" ucap Sehun dengan nada tinggi. Ia merasa tidak terima Eunyoung menyebutnya bermain curang.

"Sungguh?" Ekspresi EunYoung mendadak berseri-seri. Ia memperlihatkan senyuman lebarnya ke arah Sehun yang hanya mengangguk kecil. "Kau membiarkanku menentukan pertandingan kedua kita nanti?" tanya Eunyoung lagi berusaha memastikan. Senyumannya makin mengembang sempurna di wajahnya.

Sehun menyambut senyuman gadis di depannya dengan alis menyatu. "Apa yang kau pikirkan?" tanyanya mulai curiga.

"Tidak, tidak ada," EunYoung menggeleng cepat masih dengan menunjukkan ekspresi yang sama." Kutunggu kau jam dua siang nanti di kantin. Kau harus datang tepat waktu!"

"Pertandingan apa yang akan kita mainkan?"

"Kau datang saja dulu sesuai dengan waktu dan tempat yang kusebutkan tadi. Kau akan mengetahuinya nanti. Sampai jumpa."Eunyoung berjalan melewati Sehun yang masih terdiam di tempatnya. Pemuda itu tengah berusaha keras mengira-ngira pertandingan apa yang akan di pilih Eunyoung nanti.

Be My lady (Sehun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang