Chapter 8

7.9K 793 7
                                    

Tentu saja!" jawab EunYoung cepat.

"Sudahlah, aku lanjutkan peraturan permainannya. Kalian harus mencari kunci itu di setiap ruang yang ada di dalam gedung tersebut,"Taehyung, segera bersuara untuk mengakhiri kontak mata penuh dendam diantara kedua orang di hadapannya.

"Apa? Semua ruang?" tanya Eunyoung terkejut. "Gedung itu sangat tinggi, kami tidak akan mudah menemukan kunci itu."

"Justru disana letak serunya pertandingan kali ini. Kalian harus berjuang hingga kunci itu ditemukan. Yang menemukan kunci itu lebih dulu adalah pemenangnya. Yang kalah harus rela menjadi budak sang pemenang selama sebulan ke dapan. Mengerti?"

Keduanya-Sehun dan Eunyoung-hanya tercengang tak bersuara mendengar penjelasan Taehyung.

"Oh iya, gedung itu sudah lama padam listrik. Jadi kalian hanya akan dibekali masing-masing satu buah lampu senter. Hana dan luhan akan memberikannya kepada kalian,"Taehyung menoleh ke arah Hana dan Luhan agar segera membekali para peserta pertandingan dengan lampu senter.

Hana mendekat menghampiri Sehun. "Berjuanglah, aku mengharapkanmu menang!"

"Kau tenang saja!" jawab Sehunn meyakinkan. Ia menyambut sebuah senter dari wanita itu.

Eunyoung menunggu Luhan yang mendekat kearahnnya dengan perasaan tegang. Ia tengah berpikir bagaimana caranya ia dapat masuk ke gedung tua kampus dengan hanya berbekal sebuah lampu senter? Ia sangat takut akan kegelapan.

"Kau baik-baik saja?" tanya Luhan cemas begitu melihat ekspresi ketakutan di wajah EunYoung.

"Ya, aku tidak apa-apa," jawab EunYoung ragu.

"Ambillah ini!"Luhan memberikan sebuah lampu senter kepada EunYoung yang segera disambut gadis itu dengan tangan gemetar. "Apa kau sungguh tidak apa-apa?" Tanya Luhan lagi.

"Y-ya, aku baik-baik saja," jawab EunYoung meyakinkan. Kali ini intonasinya sedikit nyaring agar Luhan benar-benar mempercayai ucapannya.

"Baguslah kalau begitu. Aku percaya padamu!" Ucap Luhan singkat. Ia yakin EunYoung mengerti apa yang diucapkannya. Ia tidak bisa berkata banyak karena Sehun dan yang lain tengah berada di dekatnya.

EunYoung mengangguk lemah. Tangannya menggenggam erat lampu senter pemberian Luhan .

"Baiklah, mari kita mulai pertandingan terakhir malam ini," Taehyung menepukkan tangannya beberapa kali untuk menarik perhatian semua orang yang berada disana, terutama Sehun dan EunYoung "Ada satu hal lagi yang ingin kuceritakan kepada kalian."

Sehun dan Eunyoung menatap Taehyung penuh penantian. Mereka menunggu apalagi yang akan diucapkan pemuda itu pada mereka.
"Aku hanya ingin mengingatkan sedikit tentang sejarah gedung ini. Gedung tua di belakangku ini berdiri sejak lebih dari lima puluh tahun yang lalu. Ini adalah gedung pertama kampus ini. Namun sejak dua puluh tahun lalu, gedung ini tidak lagi digunakan untuk proses belajar mengajar. Tepat sekitar dua puluh tahun yang lalu seorang siswi bunuh diri di ruang kelasnya dengan alasan yang masih misterius. Ada yang bilang gadis itu bunuh diri akibat mendapatkan banyak penekanan dari seniornya, ada juga yang mengatakan kalau gadis itu mengakhiri hidupnya karena putus dari kekasihnya. Sejak saat itu pula situasi proses belajar mengajar di gedung itu sering mengalami hal-hal aneh. Terlebih pada malam hari."

"Stop, bisakah kau menceritakan hal itu setelah kami menyelesaikan permainan ini?" Potong EunYoung cepat. Ia sempat merinding mendengarkan cerita Taehyung yang sangat mengerikan. Terlebih memperhatikan cara pemuda itu bercerita dengan nada yang sangat menakutkan sehingga sukses membuat keberanian EunYoung menurun drastis.

"Justru kalian harus mengetahui cerita ini terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam. Jangan sampai kalian terkejut bila menemukan hal-hal aneh di dalam sana, seperti jeritan suara seorang gadis atau melihat sesosok gadis berambut panjang dengan wajah pucat seputih kertas," lanjut Taehyung dengan nada yang dibuat-buat agar terdengar dramatis.

Be My lady (Sehun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang