Chapter 10

8K 767 11
                                    

Sehun menerjap-ngerjapkan matanya berkali-kali. Gelap. Ia. Tidak dapat melihat apapun. Ia meringis beberapa kali sambil memegangi keningnya yang terasa perih. Ia juga merasakan sesuatu yang empuk di alas kepalanya. Namun ia belum bisa memastikan apa itu.

Dengan susah payah, Sehun meraih lampu senter yang paling dekat dengannya lalu ia arahkan cahaya itu tepat ke atas kepalanya. Mata Sehun membulat begitu melihat Eunyoung tengah tertidur sambil memangkunya yang bersandar di paha gadis itu.

Apa yang terjadi? Mengapa aku bisa tidur di pangkuannya? tanya Sehun dalam hati. Ia belum bangkit dari sandarannya .Ia masih berusaha mengingat-ingat kejadian yang membuatnya pingsan.

Sehun telah mengingatnya. Ia ingat sesosok gadis yang mengejarnya membuatnya membentur tembok hingga tak sadarkan diri.

Mengapa ia mau menolongku? Padahal aku menakut-nakutinya hingga menangis tadi. Cukup lama Sehun bertahan di posisinya sambil menatap wajah polos EunYoung di atasnya menggunakan lampu senter.

Aku sudah keterlaluan padanya, padahal ia begitu peduli padaku. Sehun masih berkata-kata dalam hati kemudian mulai bangkit dari tidurnya hingga terduduk di samping Eunyoung. Dengan perlahan ia arahkan kepala gadis itu untuk bersandar di bahunya. Dengan begini EunYoung akan merasa lebih nyaman.

Sehun kembali memejamkan matanya, kemudian kembali tertidur dengan posisi duduk.

~~~~~~~~•••~~~~~~~~~

"Apa yang kalian lakukan disini?" teriak Hana begitu melihat pemandangan yang sangat sulit dipercayainya. Ia melihat Sehun dan Eunyoung tengah tertidur pulas dengan saling bersandar satu sama lain.

Setelah menunggu cukup lama di luar gedung, akhirnya Hana tidak sabar lagi untuk masuk ke dalam mencari Sehun yang tak kunjung ke luar. Taehyung dan yang lainnya pun mengikuti Hana dari belakang. Mereka membawa penerangan yang cukup memadai. Lampu neon bertenaga baterai yang dibawa Taehyung, membuat mereka dapat melangkah dengan mudah memasuki gedung itu.

Hana masih terpaku di tempatnya berdiri tak jauh di depan Sehun dan EunYoung. Kedua orang di depannya itu mulai mengerjap-ngerjapkan matanya berusaha menyesuaikan pandangannya dengan silaunya cahaya lampu yang dibawa Taehyung.

Eunyoung menegakkan kepalanya, menatap Sehun di sampingnya untuk beberapa saat lalu mulai memerintahkan otaknya untuk mengingat sesuatu.

Sehun ikut menegakkan kepalanya, matanya ia picingkan dan salah satu tangannya membantu mengurangi cahaya yang masuk ke dalam matanya.

"Sehun, apa yang terjadi dengan keningmu? Siapa yang melukaimu?" tanya Hanaa dengan nada khawatir yang terdengar berlebihan. Ia kini telah berada di dekat Sehun. Tangan kanannya perlahan melayang mendekati luka memar pemuda itu.

"Aku baik-baik saja," jawab Sehun singkat.

"Apa semua perbuatan wanita ini?" Hana menunjuk Eunyoung dengan tatapan menyudutkan. "Apa yang kau lakukan sampai membuat Sehun seperti ini? Hah?" bentaknya pada Eunyoung.

EunYoung terkejut saat Hana mulai menuduhnya tanpa alasan. Matanya makin membulat mendengar bentakan dari wanita itu. "Jangan menuduhku sembarangan. Aku sama sekali tidak melakukan apapun padanya!" sahutnya membela diri.

"Benarkah? Aku tidak percaya padamu. Kau benar-benar licik. Kau bahakan tega melukai Sehun agar kau bisa menang," Hana terlihat sangat emosi. Napasnya mulai memburu.

"Apa buktinya sehingga kau menuduhku seperti itu?"

"Masih tidak mau mengaku? Benar-benar tak tau malu," Hana mulai melayangkan tangannya bermaksud memberi Eunyoung sebuah tamparan keras.

Be My lady (Sehun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang