apa yang terjadi ?

5.2K 299 0
                                    

Normal Pov

Sekolah Bhakti luhur nampak ramai lalu lalang para siswa yang baru saja selesai melakukan pembelajaran, ada yang pergi ke kantin, ada yang hanya duduk-duduk satai. Seperti prilly dan alya yang masih membereskan buku-bukunya di dalam kelas "kantin yu laper" kata alya setelah selesei membereskan bukunya dan hanya dijawab anggukan oleh prilly.

Saat keluar kelas dari arab belakang ali memanggil prilly "prilly" ali berlali menghampiri prilly "ya?" Kata prilly
"Siang ini kita kerjain tugas kelompok, sekalian gue mau latihan basket sama kakak lo"
"Oh...oke" balas prilly ragu-ragu mengingat tubuhnya yang masih sangat lemah prilly sebenarnya ingin cepat pulang dan istirahat tapi itulah prilly tidak ingin terlihat lemah di depan orang lain "oke" setelahnya ali berbalik dan pergi entah kemana meninggalkan prilly dan alya "lo yakin ?" Tanya alya yang membuat prilly mengernyit bingung "maksud gue yakin mau belajar kelompok sekarang ? Gue liat lu pucet kaya lagi sakit ly" alya menjelaskan karena melihat prilly yang tidak paham maksudnya tadi "ah gue gak apa-apa ko" jawab prilly tersenyum meyakinkan alya "udah yu ah ke kantin" ajak prilly sambil menarik tangan alya tak ingin alya bertanya lebih lagi karena dia akan sulit menjawab.

Sampai di kantin prilly dan alya duduk di bangku yang kebetulan masih kosong, tiba-tiba hp prilly berdering pertanda ada telpon masuk dan segera mengangkatnya setelah melihat nama yang tertera.
Ka galang call...
"Hallo kaa"
"Hallo ly tadi ka kevin telpon dia gak bisa pulang bareng kamu"
"Nanti biar kakak yang jemput"
"Gak usah ka aku ada belajar kelompok dulu"
"Ly kamu gak lagi baik-baik aja sayang langsung pulang ya"
"Ka please i'm oke ka"
"Oke jamgan terlalu cape"
"Oke kaka love you"
Percakapan ditelpon pun terputus dan prilly kembali ke aktifitasnya di kantin yaitu makan.

Bel pulang sekolah berbunyi dengan semangat para murid melangkah kan kakinya keluar kelas. "Ly gue duluan ya bye muahh" kata alya sambil mengecup sekilas pipi prilly dan berlalu dari kelas untuk pulang "mau ngerjain dimana ?" Tanya ali yang tiba2 sudah ada di samping prilly "eh terserah lo" ucap prilly seraya berdiri "oke di taman deket lapang basket aja" putus ali sambil berjalan keluar kelas disusul prilly mengejer ali.

Sampai ditaman mereka langsung mencari tempat paling nyaman untuk mengerjakan tugas, setelahnya prilly mengeluarkan buku dan alat yang diperlukan "lo jelasin dulu tugasnya gue gak paham" kata ali sambil duduk santai memainkan pulpen ditangannya. Prilly pun mulai mejelaskan meskipun dengan kepala yang mulai pening tapi prilly mencoba untuk tetap fokus menjelaskan pada ali. "Lo laper ya? Lemes banget" sela ali saat prilly masih sibuk menjelaskan yang harus mereka kerjakan, sedangkan prilly yang mulai tidak tahan dengan sakitnya hanya menggeleng lemah. Melihat gelagat prilly yang aneh ali merebut buku yang ada ditangan prilly membuat gadis cantik itu mendongkak menatap ali "ya ampun lo pucet, lo sakit ?" Tanya ali kaget saat melihat wajah yang tadi tertunduk pada buku sambil menjelaskan itu ternyata sudah pucat pasi bahkan keringat dingin mulai nampak di dahinya, saat ali mencoba memegang bahu prilly karena tak mendapat respon tiba-tiba saja badan prilly ambruk dan reflek ali menahan tubuh prilly agar tidak jatuh "ly...prilly hey" ali mencoba menepuk nepuk pipi prilly pelan namun tak ada respon. Saat itu juga datang kevin yang memang berniat menemui ali dan prilly dibuat terkejut melihat prilly tak sadarkan diri dalam pelukan ali "li adek gue kenapa ?" Tanya kevin panik " gatau tiba-tiba pingsan mending bawa ke rumah sakit ka ayo" kata ali sambil bangkit menggendong prilly karena melihat kevin yang berubah tegang dan pucat melihat keadaan prilly, sedangkan kevin hanya menurut mengikuti langkan ali yang membawa prilly.

Dalam perjalanan kevin tak henti mengelus pipi prilly berharap ada respon dari sang adik karena prilly yang bekulit putih nampak lebih memutih karena pucat, bibir tipisnya yang merah pun nampak berubah putih pucat, keringat dingin masih terlihat di dahi prilly. "Ayo ka turun" ajak ali ketika mereka sampai di rumah sakit, dengan sigap ali menggendong prilly masuk ke dalam rumah sakit diausul kevin.

20 menit berlalu kevin dan ali masih setia menunggu di depan ruang UGD, menunggu dokter yang sedang menangani prilly. Kevin hanya menunduk menatap kosong ujung sepatunya sedangkan ali hanya diam tak mau bertanya dulu karena melihat kevin yang seolah benar-benar khawatir padahal diotak nya sudah menari nari berbagai pertanyaan sakit apa sebenarnya prilly.

Ketika ali dan kevin masih asik dengan pikiran mereka sendiri terdengan suara pintu ruang UGD terbuka dan keluar lah dokter yang terlihat masih tampan walau dapat diperkirakan usianya 40an "tenang vin prilly sudah baik-baik saja" kata dokter memulai pembicaraan sambil menepuk bahu kevin, ali yang berdiri disebelah kevin hanya menatap bingung karena terlihat kevin dan dokter yang di dada kanan jas putihnya tertulis Dr. Fadli itu mengenal baik prilly dan kevin "saya tau dia kuat dok" kata kevin yang akhirnya bersuara setelah tadi hanya bungkam "ya lebih baik cepat telpon galang, kalo kalian ingin tau keadaan prilly lebih jauh datang keruangan saya" ucap dokter fadli "dan kamu, jaga pacarmu baik-baik ya" lanjut dokter fadli menunjuk ali sambil mengedipkan matanya dan berlalu tidak memberi kesempatan ali untuk berkomentar "pacar ?" Tanya ali bingung pada dirinya sendiri "lo gak sadar li tadi gendong prilly lari-lari kaya orang panik" ucap kevin mengejutkan ali yang masih melongo "jadi dokter fadli nyangka lo pacar prilly karena lo yang gendong dia kaya yang khawatir" lanjut kevin mulai bisa menguasai dirinya sendiri setelah mendengar penuturan dokter bahwa prilly baik-baik saja "udah ah bengong banget kaya orang bego lo, gue mau telpon kakak gue dulu" kata kevin setelah itu berlalu untuk menelpon galang "emang iya ya ?" Ali masih mencoba mencerna ucapan orang-orang tadi yang malah nampak seperti orang bego yang menggemaskan, nah lo bego menggemaskan kaya apa ya.

***

Galang yang tadi mendapat telpon dari kevin bahwa prilly dibawa kerumah sakit langsung meninggalkan kantor dan memacu mobilnya membelah jalanan jakarta yang sesak kendaraan dan panas. Setelah sampai galang segera berlari menuju ruang UGD dan bertemu kevin "gimana prilly ?" Tanya galang cemas "dia masih tidur di dalem tapi dokter fadly bilang dia gapapa" jelas kevin dan itu membuat galang dapat menghembuskan nafas leganya meskipun belum benar-benar lega. Tiba-tiba saja dia melihat kearah ali yang masih setia duduk di samping kevin, ali yang merasa di perhatikan segera bangkit dan memperkenalkan dirinya.
"Ali ka temen sekelas prilly"
"Oh ya galang, kakanya prilly" mereka berjabat tangan berkenalan "vin gue mau nemuin dokter fadli lo mau ikut ?" Kata galang
"Iya gue ikut" kata kevin seraya bangkit dari duduknya "li boleh gue titip prilly bentar di dalem, takut dia bangun" pinta kevin pada ali "oke ka" jawab ali ikut bangkit untuk menuju ruangan prilly.

LEBIH DARI INDAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang