bekal sehat untuk prilly

4.5K 361 10
                                    

Prilly Pov

Esok harinya setelah melalui perdebatan panjang dulu pagi tadi akhirnya aku hari ini bisa berangkat sekolah tapi dengan syarat pengawasan ketat ka kevin dan pulang sekolah langsung pulang kerumah tanpa terkecuali.

Sampai dikelas suasana nya masih sangat sepi karena memang aku sengaja ingin berangkat pagi-pagi walaupun harus memaksa ka kevin terlebih dahulu "prilly ahh lo udah pulang" teriak alya sambil mengahampiriku dan memeluk, aku balas pelukannya, "kangen tau lo lama amat izin sekolah" aku hanya terkekeh mendengar ucapannya itu "hehe sorry" kataku sambil tertawa "ah lo harus cerita pokoknya selama ini lo kemana aja" kata alya antusias membuatku bingung alasan apa yang harus aku berikan lagi pada alya. Untung keberuntungan berpihak padaku karena tiba-tiba bel berbunyi dan gurupun mulai memasuki kelas.

Bel istirahat berbunyi aku kembali bingung harus mencari alasan apa pada alya karena dia pasti akan menanyakannya sampai aku mau menjelaskannya "kantin yu sambil lo cerita selama ini pergi kemana" kata alya semangat yang membuat aku tak tega membohonginya lagi "eit tunggu" cegah seseorang saat aku dan alya beranjak "sorry gue pinjem prilly dulu dia punya utang ngajarin gue fisika" lanjut ali sambil menarik tanganku keluar dari kelas tanpa menunggu jawaban dari alya.

Ali terus saja menarik tanganku sampai kita tiba di taman belakang sekolah duduk disalah satu kursi. Seteleh kami duduk ali hanya menampilkan senyumnya yang malah membuat aku mengernyit bingung "jadi kita mau belajar fisika sekarang ?" Tanyaku tak ingin semakin bingung "engga" jawabnya sambil menggeleng "terus ngapain lo bilang gitu tadi ?"
"Apa lo gak sadar kalo lo tadi butuh bantuan ?" Sontak perkataan ali membuat aku tersadar "gue tau lo bingung nyari alasan ke alya kan" lanjutnya lagi yang membuat aku diam, karena memang itu kenyataannya "nih" ali menyerahkan kotak makan putih yang entah sejak kapan dibawanya "ini apa ?" Tanyaku bingung melihat ali dan kotak makan itu bergantian "gue dibekelin menu sehat sama nyokap gue, dan gue gak terlalu suka dan lagi gue mau lo makan makanan itu" kata ali menjelaskan.

Aku membuka kotak makan yang diberikan ali tadi melihat isinya yang ternyata dua potong sandwich dengan isi sayuran lengkap "buat gue semua ?" Tanya ku tak yakin bisa menghabiskan semuanya dan ali hanya mengangguk "kita makan bareng dong lo satu, gue satu" kataku sambil menyerahkan satu potong pada ali dan satu potongnya lagi dimakan aku "oke" setuju ali sambil memulai memakan sandwich nya.

"Tunggu sebentar ya, jangan kemana-mana" tiba-tiba ali bangkit dan berlari entah akan kemana, aku hanya menunggu sambil menyuapkan sandwich yang masih tersisa sedikit sambil tersenyum mengingat perlakuan manis ali, laki-laki yang tak pernah dekat denganku namun tiba-tiba masuk kedalam kehidupan ku menerangi dunia ku yang sudah semakin menggelap. Setidaknya sebelum aku pergi aku bisa merasakan diperlakukan spesial oleh laki-laki selain kedua kakak ku.

Selang beberapa menit ali kembali dengan satu botol air mineral ditangannya dan satu botol minuman teh kemasan yang sepertinya sudah tinggal setengah "nih, tadi gue lupa bawa minumnya" katanya menyerahkan air mineral botol tadi, aku menerimanya sambil tersenyum "makasih".
"Jangan lupa obat lo"
"Gak lupa ko nih" aku mengangkat botol obat kecil yang diambil dari kantong rok ku melihatkannya pada ali.

Entahlah jika harus memikirkan nya ulang kenapa harus ali orang pertama yang mengetahui sakitku, kenapa bukan alya atau yang lain. Tapi ya sudah lah toh mungkin Allah sudah mengatur jalannya harus seperti apa. "Udah ?kalo udah kita ke kelas sekarang" ajak ali setelah melihatku selesai minum obat "eh tunggu li" kataku mencegah ali yang akan melangkah "makasih buat semuanya" kataku tulus. Tanpa di duga ali meraih tanganku sambil tersenyum dan menggandengnya menuju kelas, oh Tuhan tapi kenapa rasanya jantung ku berdegup sangat cepat saat ali menggenggam tanganku seperti ada sengatan listrik yang menyengat.

Sampai dikelas ternyata alya sudah duduk manis dibangkunya "ceileh mau nyebrang gandengan segala" ucapnya yang menyadarkan aku dan ali kami segera melepaskan genggaman tangannya dan yang terjadi selanjutnya adalah kecanggungan "jujur aja kali kalo kalian mau pacaran pake alasan ngajarin fisika" ledek alya lagi yang tambah membuat aku salah tingkah "sirik aja lo cari cowok mangkanya jangan jadi cowo" ali menimpali ledekan alya setelahnya melangkah menuju bangkunya "alibabaaa" terial alya geram yang membuat aku tertawa. "Terimakasih Tuhan kau hadirkan mereka disisa hidupku".

LEBIH DARI INDAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang