"Cuma orang yang nggak punya kerjaan yang main basket jam segini sap"
Gadis cantik bernama Avhiia widianti ini terus menggerutu dengan mata yang masih menyipit, rambutnya yang panjang tampak berantakan karna belum sempat disisir, wajahnya yang terpahat sempurna dengan hidung mancung, bibir tipis dan mata huzzle yang membuat setiap orang yang menatapnya betah pun belum sempat iia cuci.
Bibir tipis itu kini mengerucut lucu karna Asap-sahabat sekaligus tetangga-yang membuatnya harus bangun sepagi ini tetap diam men-drible bola basketnya, iia nampak tak mempedulikan ocehan Api.
"Asap! Loe denger gue nggak sih?" kesal Api, kini iia duduk di lapangan yang merupakan halaman rumahnya.
Asap menghentikan pantulan bolanya menoleh pada Api yang kini tengah duduk, iia melangkah mendekati Api.
"Ck! bawel banget sih loe" ucap Asap mengacak rambut Api, rambut panjang berwarna hitam dan lurus itu semakin berantakan karna ulah tangan sahabatnya.
"Tapi gue ngantuk" ucap Api mencebikkan kembali bibirnya. Iia kesal karna Asap mengganggu mimpi indahnya. Ini masih jam 5.30 dan Asap sudah membangunkannya bahkan dengan cara yang membuat Api kesal.
Asap membangunkannya dengan menggunakan ulat bulu mainan yang sangat ditakuti Api."Nggak ada ngantuk-ngantukan, loe harus temenin gue main basket. Kita tanding" paksa Asap, iia menarik tangan Api hingga berdiri.
Api mendesah malas namun tetap berdiri dan berjalan ke tengah lapangan, iia mengucek mata dan merentangkan tangannya agar lebih segar setelah tidur.
Dukk
"Aww..." Api meringis memegang perutnya yang terkena bola basket, tawa Asap membuat Api mendelik pada sahabatnya itu. "Asap!!" teriaknya bertambah kesal.
"Hahaa lagian, gue kirain loe udah siap nerima over-an gue, loe lelet sih" ucap Asap enteng.
Api kembali mengusap perutnya, memang tak terlalu sakit namun bola itu sukses mengagetkan Api dari rasa kantuknya.
"Ya gue kan baru bangun tidur, otot-otot gue perlu pemanasan dulu. Berisik ah loe, loe mau nantangin gue dari tadi? Ayo gue ladenin, loe harus lakuin apapun yang gue mau kalau gue menang ok!" ucap Api kesal, iia mulai geram dengan Asap.
"Eitss.. Jangan terlalu pede loe bakalan menang deh"cibir Asap
"kita lihat aja"ucap Api dan mulai mengambil bola berwarna orange itu. Dia men-drible bola yang sempat menghantam perutnya itu dengan lincah, tak diragukan lagi Api dan Asap memang sangat hebat bermain basket, kedua sahabat ini selalu bermain basket sedari kecil sehingga papah Api sengaja memasang ring basket didepan rumah karna hobby anak dan sahabat anaknya itu. Api dan Asap lawan yang sangat seimbang, mereka selalu bermain sangat seru dengan poin yang selalu tipis, tapi tak perlu diragukan lagi Api lebih sering menang dari pada Asap, entahlah gadis cantik itu selalu lihai dengan bola berwarna orange itu.
"Shoot... Yup" seru Asap saat bola tersebut masuk dengan mulus kedalam ring, iia bersorak senang karna kali ini iia lebih unggul 2 poin dari Api.
"Gue menang, yeay!!" soraknya lagi setelah mengambil bola yang tadi terjun bebas dari ring.
"Enak aja loe, ini baru setengah main" ucap Api merebut bola dari dekapan Asap.
"Eitss" Asap menghindar, bola orange itu masih dalam dekapannya "gue lupa bilang deh kayaknya, kita main setengah permainan kali ini" ucapnya sembari tersenyum.
"Apaan sih loe, ya nggak bisa gitu dong, aneh-aneh aja"
"Kenapa nggak bisa? Bisa-bisa aja kalau dibawah kuasa Ashaff siregar manuhutu" ucap Asap menyebalkan, cowo dengan rambut yang dijambul itu tersenyum penuh kemenangan, dirangkulnya Api dan membawanya melangkah menjauh dari lapangan basket yang tak lain halaman rumah Api.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASAP dan API
Random[PENDING] "Aneh nggak sih kalau gue suka sama lo?" Itu Asap yang berbicara, Asap berbicara dengan santainya sampai-sampai Api menahan nafasnya karna kaget. "Aneh ya pi?" lanjut Asap karna Api terus terdiam, posisi mereka tak berubah, hidung mereka m...