Part 4

7.5K 158 24
                                    

6 tahun kemudian...

Setelah lulus dari kuliah, Zayn memutuskan untuk mengikuti suatu perlombaan menyanyi di acara ternama. Ia berusaha keras agar lolos.

Namun siapa disangka?
Ternyata keingannya untuk bernyanyi solo pupus sudah. Dia gagal.

Tapi salah satu juri memberinya kesempatan. Bukan untuk bernyanyi solo, melainkan band. Ralat, boyband.

Zayn sebenarnya ingin menolak. Mengingat tujuannya bukanlah hal itu. Tapi tak ada salahnya mencoba. Akhirnya, ia mulai menunggu empat orang lagi.

Dan kalian tau?

Ia adalah teman SMP dari Zayn, yaitu Niall. Dan salah satu orang tersebut ternyata rekan lomba, sewaktu dulu di Festival Musik, yaitu Harry Styles.

Sambil menunggu dua orang lagi, mereka bertiga akhirnya memutuskan untuk berkumpul di sudut ruangan yang memang menjadi tempat para peserta berkumpul.

"Kau Zayn, kan?" Tanya Harry.

"Ya. Kenapa?"

"Ah, tidak." Balas Harry lagi. Kemudian, ada seorang yang muncul di antara lingkaran mereka berkumpul.

"Sorry. Tadi aku sudah minta izin sama pihak acara ini untuk datang agak terlambat. Adikku graduasi kelulusan SMA hari ini." kata pria tersebut yang memiliki rambut cokelat muda.

"Aku juga sama dengannya. Bedanya, kakaku lah yang sedang graduasi kelulusan." Kata seorang pria satunya, yang memiliki rambut-rambut halus di dagunya.

"Tidak apa, Louis. Ah, aku jadi rindu dia. Untungnya walau kita tidak sekolah di SMA yang sama, Gigi masih bertukar pesan denganku." Balas si rambut pirang dengan accent britishnya yang kental, "Oh ya, Liam. Maksudmu Kak Jasmine yang baru lulus itu?"

Liam mengangguk lalu duduk di sebelah Niall. Louis juga melakukan hal yang sama. Namun, dia duduk di sebelah Harry Styles.

"Haha, iya! Adikku juga rindu padamu. Dia juga titip salam agar kau bisa semangat di lomba ini." Kata Louis lagi kepada Niall.

Entah kenapa Zayn mengernyit bingung. Dan begitupun juga dengan Harry.

"Kau, kakak-nya Gigi?" Tanya Harry. Sementara Zayn sepertinya menaruh minat pada pertanyaan Harry.

"Hahaha, tentu. Aku kakak-nya Gigi, perkenalkan namaku Louis Tomlinson." Kata Louis ramah sambil memandang Harry dan juga Zayn, "Kalian berdua tidak mengenalku?"

Harry dan Zayn mengangguk kompak.

"Padahal kau-, Harry. Kau kan satu sekolah denganku. Dan aku tau dirimu. Tapi, kau malah tidak mengenalku. Oh ya. Kenapa kau mengenal adikku?"

Harry menggaruk kepalanya yang tak gatal itu, "Hahaaha maaf. Aku memang terlalu cuek di sekolah. Untuk soal adikmu, aku mengenalnya sewaktu lomba beberapa tahun yang lalu."

"Oh begitu." Louis mengangguk paham sambil tersenyum, "Memang keterlaluan adikku yang paling kecil itu. Abangnya sendiri tidak pernah di perkenalkan kepada teman-temannya. Makanya, wajar saja jika kalian tidak mengenalku. Tapi kalau si pirang ini, aku mengenalnya. Karena dia adalah pacarnya sahabat adikku."

Mereka mengangguk paham. Louis kembali melanjutkan, "Aku juga tau dirimu. Adikku pernah menceritakannya. Kau kakak kelas-nya, kan? Sekaligus partnernta berduet waktu di lomba?" Tanya Louis kepada Zayn.

"Iya benar." Jawab Zayn singkat. Tapi sambil mengembangkan senyumnya dengan ramah.

"Baiklah baiklah. Mari kita sudahi saja perkenalan ini. Karena sebentar lagi, Mr. Simon ingin mendengar kita bernyanyi bersama." Kata Niall mengintruksi.

Midnight Memories● Z. MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang