Part 9

10.1K 528 49
                                    

Ini 21+

Mohon yang belum cukup umur mundur cantik kebelakang.

Okraay??!!!

Masih flashback yah.

Flashback ON

Aku pulang kerumah jam enam sore. Alasannya sih ada tambahan jam kuliah. Padahal habis dari kuburan.

Sampai dirumah aku lihat meja makan yang sudah terisi banyak makanan. Dan ada juga kue gede yang ada nama aku dan Keano.

Keano nyambut aku dengan penampilan rapi. Dia ganteng. Memang. Tapi tetep aja aku nggak suka. Walaupun... kadang suka merinding gimana gitu kalau lihat senyumnya itu. Terlihat tulus dan bikin adem.

Tapi... no Syera! Nggak boleh cinta sama Keano. Dia nggak cocok. Dia ketuaan buat kamu. Masih ada cowok lain yang lebih dari Keano. Aku memantapkan hati biar nggak jtuh kedalam pelukan Keano walau pun, tiap malam juga, tidurnya kita bukan sekedar peluk-pelukan. Tapi tindih-tindihan.

"Semoga kita bisa jalani pernikahan ini sampai kakek dan nenek yah? Sampai ajal menjemput," ucap Keano usai kami makan malam romantis. Aku cuma tersenyum aja. Nggak mau mengaminkan. Aku mau minta cerai aja!

"I Love You," ucap Keano lagi dan cuma aku balas dengan anggukan kepala aja. Ada yang aneh setiap dia bilang kata-kata cinta. Ada yang bergetar di hati aku. Tapi... ini bukan cinta lah. Paling perasaan risih aja.

Keano angkat tubuhku sambil ciumin bibir aku, dia bawa aku yang sudah pasrah ini ke kamar.

Tangan Keano bergerilya menyentuh setiap jengkal tubuh ku. Aku melenguh keras waktu jari nya masuk ke inti ku. Astagaa... aku bisa gila kalau gini caranya.

"Aaah... lebih cepat, Aah!" Rengek ku manja. Dan Keano pun nurut. Sekarang bukan cuma 1 jari tapi tiga jarinya yang mengobok-obok inti ku. Ya ampuuunn...

Setelah aktivitas ranjang yang melelahkan. Keano meluk tubuh telanjang aku. Keringat kami nenempel jadi satu.

"Aku mau kita punya anak, sayang," ucapnya buat aku langsung diam.

Aku nggak mau punya anak. Nggak... aku nggak mau punya anak dari Keano. Selama ini juga aku selalu KB diam-diam. Lagian aku masih terlalu muda untuk hamil. Aku baru dua puluh tahun.

"Aku mau kamu jadi ibu dari anak-anak aku," ucapnya lagi. Aku lihat wajah nya yang tersenyum indah. Aku ikut tersenyum.

'Sayangnya aku nggak mau menjadikan kamu ayah dari anak-anak aku, Kean. maaf,' ucap ku dalam hati.

.......

"Aku mau kerja," ucap ku waktu kami lagi sarapan.

Keano langsung angkat kepalanya melihat aku yang duduk didepannya.

"Kenapa? Aku kan bisa membiayai hidup kamu. Kamu mau apapun aku turuti, sayang, " jawabnya lembut. Aku langsung mencebik.

"Pokoknya aku mau kerja. Bosen dirumah aja, Kean. Lagian mubazir ijazah aku!" Aku sudah nerima ijazah dua minggu yang lalu. Dan selama dua minggu ini aku bareng sama Bella cari-cari kerja dan kami sudah di panggil untuk interview. Tiga hari lagi kami di minta datang untuk tanda tangan kontrak. Kami diterima.

Sekarang aku cuma mau izin aja sesuai dengan nasihat Bella. Ck! Sebenarnya mau langsung kerja aja tanpa perduli sama Keano. Lagian dia itu siapa?!

"Iya... tapi kerja itu capek loh. Dirumah aja, yah?" Aku langsung menggebrak meja. Dia selalu aja seenaknya. Ngatur-ngatur hidup aku. Aku langsung pergi ke kamar dan teriak kalau aku bakal mogok makan.

Indah di Senyum MuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang