DOORR DOORRR DOORR DOORR!!!
Suara 4 tembakan terdengar , 4 orang yang ada di depan Yona dan Lidya pun roboh , terlihat seorang gadis cantik dengan rambut panjang mengenakan seragam Black Army dengan memegang 2 buah pistol di masing-masing tangannya , dialah yang menembak 4 pasukan Black Army di depan Yona dan Lidya
"Ada apa? Dia Black Army juga kan?" bisik Lidya kepada Yona
"Entahlah , mungkin ada perdebatan tentang siapa yang berhak membunuh kita" jawab Yona dengan santai
"Kalian mencari ruangan tempat para warga di tawan kan?" tanya gadis itu , Yona hanya membalas dengan anggukan sambil mengambil senjatanya yang tadi dia jatuhkan
"Ikuti aku" kata gadis itu sambil berjalan mendahului Yona dan Lidya
"Yon , apa kita bisa percaya sama dia? Walaupun keliatannya dia bener-bener pengen bantu kita sih" bisik Lidya
"Walaupun musuh dari musuhku bukanlah temanku , sepertinya aku bisa memanfaatkannya" kata Yona sambil berjalan mengikuti gadis itu , diikuti oleh Lidya. Ternyata semua pasukan di situ sudah dibunuh oleh gadis itu , sesampainya di depan sebuah ruangan , gadis itu tampak mengeluarkan sebuah kartu dari kantong nya , menempelkannya di pintu itu , tak lama pintu itu terbuka , terlihat puluhan warga berada di sana.
"Cepat keluar" perintah gadis itu , dia lalu melihat ke arah Yona
"Bawa mereka ke tempat yang aman" kata gadis itu , Yona pun hanya mengangguk
"50 puluh warga berhasil di bebaskan dan sedang berjalan keluar bersama Lidya" ucap Yona melalui alat komunikasi di telinga kanannya
"Baiklah , 4 helikopter sudah siap di depan gedung" balas Andela , Yona pun langsung berlari menuju pintu keluar diikuti gadis tadi , sampai di pintu keluar , terlihat Lidya sudah menunggu. Yona berhenti di samping Lidya , terlihat gadis tadi juga berhenti beberapa meter di belakang Yona , Yona pun berjalan mendekatinya
"Terimakasih" kata Yona singkat sambil tersenyum
"Sa-" belum semput gadis itu melanjutkan kata-katanya , sebuah pukulan menghantam perutnya , membuatnya tak sadarkan diri
"Kau adalah musuhku" kata Yona sambil melihat gadis itu tergeletak tak berdaya di depannya , Yona mengambil sebuah kartu nama yang tadi di pakai gadis itu untuk membuka pintu dari kantong nya , terlihat sebuah nama tertulis di kartu itu
Shania Gracia
"Mungkin ini akan berguna" kata Yona sambil memasukkan kartu itu ke dalam kantong lalu pergi meninggalkan gadis itu yang masih tergeletak di lantai. Yona pun masuk ke dalam helikopter bersama Lidya
"Kenapa tidak kau bunuh saja dia?" tanya Lidya
"Anggap saja itu sebagai ucapan terimakasihku karena sudah membantu menyelamatkan warga" jawab Yona. Beberapa jam kemudian mereka semua sampai di markas Special Army di Bogor
"Perintahkan semua untuk segera berkumpul di ruang rapat" perintah Yona begitu turun dari helikopter. Beberapa menit kemudian semua sudah berkumpul di ruang rapat.
"Acha , bisa kau lakukan sesuatu dengan kartu nama ini?" tanya Yona sambil memberikan kartu nama yang tadi dia dapat kepada Acha
"Akan aku coba" jawab Acha sambil memasukkan kartu nama itu ke sebuah alat seperti scanner. Tiba-tiba pintu terbuka , terlihat Elaine dan Michelle memasuki ruang rapat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Invasion Season 2
FanfictionTitle : Black Invasion Genre : Mystery , Action , Fantasy Story by : Samuel ( @Timotius_Samuel ) Ini merupakan kelanjutan dari FF sebelumnya dengan judul yang sama