DDDOOORRRR!!!!!
Suara tembakan terdengar , Yona yang kaget pun langsung melihat ke arah sumber suara , terlihat Lidya yang memegang sebuah pistol yang ujungnya masih mengeluarkan asap. Yona pun melihat ke arah pistol Lidya itu di arahkan , terlihat seorang gadis yang sedang memegang tangan kanan nya yang terkena tembakan Lidya , di dekatnya terlihat sebuah pistol yang tergeletak di lantai
"Kau?" kata Yona sedikit tidak percaya , gadis itu menatap Yona dengan tatapan kesal , Lidya pun dengan cepat berlari ke arah gadis itu lalu menarik kedua tangannya ke belakang
"Arrgghhh" gadis itu berteriak kesakitan tapi Lidya tidak mempedulikannya , Yona menghela nafas panjang
"Obati lukanya lalu bawa dia ke ruang interogasi" perintah Yona kepada Lidya. Lidya pun membawa gadis itu keluar dari hangar pesawat.
30 menit kemudian , Lidya dan gadis tadi sudah berada di dalam sebuah ruangan persegi , Lidya dan gadis itu duduk saling berhadapan , di antara mereka ada sebuah meja. Tak lama Yona masuk ke dalam ruangan itu
"Bagaimana luka mu?" tanya Yona sambil berdiri di sebelah Lidya
"Langsung saja ke intinya , nggak usah basa-basi" jawab gadis itu kesal
"Baiklah Michelle , siapa kamu sebenarnya?"tanya Yona lagi
"Aku anggota Black Army" jawab Michelle datar
"Lalu apa tujuanmu menyusup ke markas ini?"tanya Yona lagi
"Untuk membunuhmu" jawabnya singkat
"hmm , lalu siapa yang memerintahkan mu melakukan itu?" tanya Yona lagi
"Veranda" jawab Michelle singkat
"Oh jadi salah satu Guardian Angels yang menyuruhmu. Baiklah , sekarang kau punya 2 pilihan" kata Yona , Michelle menatapnya dengan heran
"Karena kau diperintah langsung oleh salah satu Guardian Angels , jadi aku yakin kamu tau banyak tentang Black Army, jadi pilihan mu adalah memberi tahu semua yang kau tahu tentang Black Army atau......." Yona mengeluarkan sebuah pistol dari saku belakangnya
"Atau aku akan membunuhmu" kata Yona , Michelle mendengus kesal
"Apa kau yakin akan membunuhku? Kau akan kehilangan banyak informasi penting jika membunuhku" kata Michelle , mendengar perkataan itu Yona langsung mengarahkan pistolnya ke arah Michelle
DOORRR!!!
Yona menembakkan sebuah peluru , Michelle hanya bisa terdiam , wajahnya pucat dan jantung nya berdegup kencang , peluru Yona itu membuat lubang di sandaran kursinya , lubang itu hanya berjarak beberapa centimeter di sebelah kanan kepalanya. Lidya hanya terdiam , dia tahu betul sifat sahabatnya ini
"Jadi , tentukan pilihanmu dengan bijak" kata Yona sambil menatap tajam ke arah Michelle. Akhirnya Michelle hanya bisa mengangguk pelan dengan wajah yang masih pucat , Yona pun tersenyum dan meletakkan pistol nya ke meja
"Baiklah Michelle , sebelum kau memberitahu tentang Black Army , aku ingin bertanya satu hal. Apa hubungan mu dengan Shania Gracia??? Saat Acha memberi tahu nama yang tertulis di kartu yang di berikan Yona , wajahmu terlihat kaget tapi kau berusaha menutupinya , pada saat itulah aku curiga kepadamu" kata Lidya panjang lebar
"Jadi , karena itu kamu bisa menghentikanku saat di hangar pesawat tadi?" tanya Michelle pelan , Lidya hanya mengangguk
"Gracia adalah sahabatku , karena suatu alasan , kami berdua terpaksa masuk ke Black Army meskipun sebenarnya kami tidak suka dengan kelompok ini. Aku ditugaskan di New York sedangkan Gracia di Hawai" jelas Michelle
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Invasion Season 2
FanfictionTitle : Black Invasion Genre : Mystery , Action , Fantasy Story by : Samuel ( @Timotius_Samuel ) Ini merupakan kelanjutan dari FF sebelumnya dengan judul yang sama