"10 detik sebelum penghancuran gedung" helikopter yang dinaiki Naomi dan yang lainnya mulai meninggalkan gedung itu
"Akhirnya , mati secara terhormat. Honor to the end" ucap Yona yang di dengar seluruh anggota Special Army
"Kak Yona" ucap Hanna tiba-tiba
"I love You" Yona hanya tersenyum mendengar itu. Yona dan Lidya saling pandang lalu keduanya tersenyum
DUARR DUARR DUARRR
Gedung itu mulai hancur,Yona dan Lidya memejamkan matanya.
********
Yona mengerjapkan matanya,seluruh tubuhnya terasa sakit,akhirnya mata Yona terbuka
"Dimana aku?" gumam Yona,dia melihat ke sekelilingnya.Putih,semua nya berwarna putih kecuali sebuah pintu kayu berwarna coklat muda. Yona memandang seluruh tubuhnya yang terbaring di sebuah kasur
"Apa aku sudah mati?" ucap Yona
"Kamu masih hidup" suara seseorang dari kiri Yona membuat Yona langsung menengok ke arah suara,terlihat seorang cewek berambut panjang , tingginya kurang lebih sama dengan Yona,wajahnya cantk
"Siapa kamu?" tanya Yona , cewek itu tersenyum
"Menurutmu??" dia malah balik bertanya,wajah Yona terlihat berpikir
"Suara itu...." batin Yona
"Kau,jangan-jangan...." ucap Yona
"Ya,aku adalah orang berjubah hitam yang mendatangi mu dan meminta mu untuk mengalahkan Black dan menyelamatkan Gracia" ucap cewek itu
"Siapa namamu?? Diamana aku sekarang?" tanya Yona lagi
"Namaku Stella,sekarang kamu ada di rumahku" jawab cewek itu yang ternyata bernama Stella
"Di rumahmu? Tapi bagaimana bisa?" tanya Yona lagi yang tampak bingung
"Lidya! Dimana Lidya??" tanya Yona lagi dengan wajah cemas
"Lidya? Maksudmu cewek berambut panjang yang ada di sebelahmu saat ledakan? Dia ada di kamar sebelah" jawab Stella
"Aku harus melihatnya" ucap Yona sambil berusaha berdiri dari kasur tapi Stella menahannya
"Jangan bergerak terlalu banyak,luka mu masih belum sembuh sepenuhnya" ucap Stella sambil menahan Yona
"Tapi aku harus melihat keadaannya" ucap Yona keras kepala , Stella menghela nafas panjang
"oke-oke,akan kuantar kau ke sana" ucap Stella pasrah,dia merangkul Yona dan membantunya berjalan keluar kamar menuju kamar tempat Lidya dirawat.
Sesampainya di kamar tempat Lidya dirawat,Yona lansung meneteskan air mata melihat sahabatnya terbaring tak berdaya di atas sebuah kasur dengan perban di bahu kirinya,di sampingnya ada seorang cewek berambut pendek. Dengan di bantu Stella , Yona berjalan mendekati kasur Lidya, Yona menundukkan kepalanya ke kasur sambil menangis,tangan kirinya mencengkram keras kasur sedangkan tangan kanan nya menggenggam tangan Lidya
"Maaf lid" ucap Yona sambil menangis,jika saja mereka langsung mati bagi Yona tidak masalah,tapi melihat Lidya dalam keadaan kritis seperti ini justru membuat Yona merasa gagal menjadi seorang pemimpin,dia bahkan gagal melindungi sahabatnya
"Jangan sedih,kamu melakukan hal yang benar" ucap cewek berambut pendek yang tadi berdiri di sebelah Lidya,Yona memandang cewek itu dengan tatapan sedih
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Invasion Season 2
FanfictionTitle : Black Invasion Genre : Mystery , Action , Fantasy Story by : Samuel ( @Timotius_Samuel ) Ini merupakan kelanjutan dari FF sebelumnya dengan judul yang sama