"Unicorn 0 , Viviyona Apriani , siap memberi bantuan" suara Yona terdengar di alat komunikasi di markas itu. Ternyata Yona yang menembak ketiga misil itu sebelum mengenai markas
"Kak Yona" kata Hanna dengan wajah bahagia
"Unicorn 1 , Lidya Maulida Djuhandar , siap memberi bantuan"
"Unicorn 2 , Andela Yuwono , siap memberi bantuan"
"Mereka telah kembali" kata Elaine. Yona , Lidya dan Andela masing-masing mengendarai sebuah pesawat tempur berwarna putih.
"Membidik sasaran , siap menyerang" kata Andela
"Serang , lumpuhkan musuh" perintah Yona
"Dimengerti. Unicorn 2 , fire" kata Andela , pesawat yang dikendalikannya menembakkan tiga buah misil menuju 3 pesawat tempur musuh , 3 misil itu sukses mengenai 3 pesawat musuh.
3 pesawat yang dikendalikan Yona , Andela dan Lidya pun mendarat di landasan di markas itu. Mereka bertiga turun dari pesawat
"Kak Yoonaaaaa" Hanna berteriak sambil berlari memeluk Yona
"haha , gimana keadaanmu?' tanya Yona sambil tertawa melihat tingkah laku Hanna
"Baik kok , untung kak Yona datang tepat waktu" kata Hanna sambil melepaskan pelukannya dari Yona
"Kamu melakukan tugas mu dengan baik ya selama kita nggak ada" kata Lidya
"Yah , sebenernya nggak juga sih" kata Hanna sambil tertunduk
"hahahahaha" Yona , Lidya dan Andela tertawa
"Ngomong-ngomong , bagaimana keadaan di sini?" tanya Andela
"Yah sejak kalian pergi , tadi adalah serangan pertama dari musuh" jawab Hanna
"Hmmm , sepertinya musuh sedang menyiapkan sesuatu , markas utama mereka di Indonesia telah dilumpuhkan , tapi mereka tidak terlihat ingin balas dendam atau semacamnya" kata Andela
"Apapun alasannya , itu tidak merubah tujuan kita untuk mengalahkan mereka" kata Lidya
"Ya, invasi mereka sudah meluas ke seluruh Afrika , Eropa dan Amerika , bahkan Australia juga sudah di ambil alih , hanya tinggal negara-negara di Asia yang masih belum dikuasai mereka" kata Yona lagi
"Lebih baik kita bicarakan itu di dalam" kata Hanna sambil mengajak mereka masuk ke markas. Di dalam markas , terlihat Elaine dan seorang cewek menyambut kedatangan mereka
"Selamat datang kembali" sapa Elaine
"Siapa dia?" tanya Andela sambil melihat ke arah cewek di sebelah Elaine
"Dia Michelle , aku menemukannya di depan markas dalam keadaan sekarat , lalu aku membawanya masuk dan merawatnya" jawab Elaine , Andela menatap Elaine sejenak lalu berjalan menuju ruang rapat.
"Sepertinya sekarang musuh sudah mulai melakukan penyerangan dari udara" kata Yona
"Ya , tapi aku rasa , mereka menyembunyikan sesuatu" kata Andela
"Mungkin , selama 7 bulan mereka tidak menyerang , bukankah itu hal yang aneh" kata Lidya. Pintu ruang rapat terbuka , terlihat Viny bersama Acha , Yuvi dan Sinka memasuki ruang rapat
"Hei kalian , apa kabar?" sapa Yona
"aku baik kok , kamu gimana?" balas Viny
"Baik dong pastinya" jawab Yona
"Lalu kamu sin?" tanya Yona
"Baik kok kak" jawab Sinka
"Nah semuanya , ada kabar buruk" kata Acha tiba-tiba , semua pandangan tertuju ke Acha
"Thailand telah diambil alih oleh Black Army , dan dari rekaman kamera lalu-lintas di sana yang berhasil aku retas , aku mendapatkan sesuatu yang menarik" kata Acha , dia lalu menampilkan gambar rekaman di layar
"Apa itu?!" tanya Hanna kaget
"Sebuah robot , jadi itu alasan mereka tidak meyerang selama 7 bulan" jawab Lidya wajah serius
"Tapi , untuk apa mereka membuat robot, bukankah dengan pasukan yang di suntikkan vaksin milik Black itu sudah bisa membuat pasukan yang kuat?" tanya Elaine
"Kamu benar , tapi vaksin itu tidak selalu berhasil , banyak yang mati setelah di suntikkan vaksin itu , kalian tahu para Guardian Angels? Mereka adalah beberapa orang yang masih hidup setelah di suntikkan vaksin itu dan hasilnya mereka mendapat kekeuatan seperti itu. Alasan lainnya adalah , mau bagaimanapun , sebuah robot tetap lebih kuat daripada manusia dan kekuatan penghancur nya jauh lebih besar, mungkin dia tidak mau kehilangan Guardian Angels nya lagi sehingga dia memilih mengembangkan teknologi itu agar lebih efisien" jawab Yona
"Tapi , bukankah itu akan merepotkan?" tanya Yuvi
"Yah sejujurnya iya , tapi kita juga mendapat 3 pesawat tempur canggih dari Jepang , 3 pesawat itu bernama Unicorn 1, 2 dan 3" jawab Yona
"Emmm , mungkin aku bisa bantu. Aku sama Acha lagi ngembangin teknologi pesawat tempur yang canggih , aku sama dia juga lagi buat sebuah pesawat" kata Viny
"Baguslah , itu sangat membantu" kata Yona
Rapat selesai , mereka semua meninggalkan ruang rapat. Yona berjalan menuju bagian atas markas itu. Sesampainya di atas , dia merebahkan tubuhnya dan menatap ke arah langit sore , dia memikirkan masa lalunya saat dia masih kecil bermain bersama kakaknya , lalu saat dia membunuh sahabat nya Ghaida , tapi tiba-tiba
"Ngelamun lagi Yon" kata Lidya menyadarkan Yona dari lamunannya , Yona hanya tersenyum. Lidya duduk di sebelah Yona.
"Mikirin apa?" tanya Lidya penasaran
"Banyak Lid , aku mikirin masa laluku , pas aku masih kecil , belum ngerti apa-aoa , yang aku tau cuma bermain dan bersenang-senang dengan kakakku dan Ghaida" jawab Yona , Lidya hanya diam mendengar jawaban Yona
"Banyak hal tak terduga terjadi di kehidupan kita ya" kata Yona lagi
"Yah hidup memang kayak gitu, contohnya aja kita yang sekarang bisa deket banget , padahal dari awal ketemu ga pernah akrab" kata Lidya
"yah kalau itu sih anggap aja keajaiban , ahahah" kata Yona sambil tertawa , Lidya pun ikut tertawa
"Ngomong-ngomong soal keajaiban , suatu keajaiban juga kamu bisa bertahan hidup setelah penyerangan waktu itu" kata Yona sambil memandang Lidya
"Benar juga , hal terakhir yang aku ingat adalah aku menyuruh Andela menembakkan panah menembus tubuhmu dan juga memberi tahu kekuatan mu , lalu setelah itu aku kehilangan kesadaran , aku pikir aku sudah mati saat itu" kata Lidya sambil memandang langit
"Pada akhirnya semua nggak berjalan sesuai rencana kan?" tanya Yona
"Iya , ternyata Ve memiliki kemampuan seperti itu dan dia juga menculik Naomi" jawab Lidya
"Semua terjadi di luar dugaan ya. Aku jadi khawatir tentang rencana penyerangan kita ke markas Black Army di New York" kata Yona lagi
"Yah ,bagaimanapun kita harus menghancurkan markas itu dan menyelamatkan para pemimpin negara yang ditawan di markas itu" kata Lidya
"Ya , dan aku berharap kita semua akan kembali dengan selamat" kata Yona
"Tentu saja , kita akan kembali dengan selamat" kata Lidya sambil tersenyum. Sepasang sahabat itu menikmati pemandangan langit sore yang indah dan damai , setidaknya untuk saat ini , karena tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi di hari esok.
Bersambung.........
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Invasion Season 2
FanfictionTitle : Black Invasion Genre : Mystery , Action , Fantasy Story by : Samuel ( @Timotius_Samuel ) Ini merupakan kelanjutan dari FF sebelumnya dengan judul yang sama