PART 4

63 6 0
                                    

Akhirnya udah part 4 juga hehehe walaupun yang liatnya masih dikit banget semoga nanti bertambahO:) karna gak gampang buat bikin cerita jadi yang udah ngeliat tolong bantu vote yaa kalau ada yang kurang boleh comment kok! dengan senang hati saran dari kalian pasti bakal aku terima hehehe

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Violetta's POV

Saat bel istirahat berbunyi aku dan Rania langsung buru-buru menuju kelasnya Lina dan setelah itu baru menyampar Icha dikelasnya namun ketika aku dan Rania di koridor kelas Lina tiba-tiba handphoneku bergetar dan ada notifikasi line masuk.

Icha Widya Artenia: Vi gue udah dikantin nih sm lina

Icha Widya Artenia: gue di depan tukang jus duduknya gece

Violetta P Anindia: iya otw

"Na..icha sama lina udah di kantin." Ucapku sambil memasukan handphone saku rok.

"Biasa deh mereka kalau ke kantin ninggalin mulu!" gerutu Rania.

"Udah ah buruan." Ucapku sambil menggandeng tangan Rania.


Tiba-tiba saat aku sudah masuk dikantin mataku melihat ada empat orang cowok di pojokkan kantin dan salah satunya senyum ke arahku. Laki-laki yang senyum kepadaku itu adalah kevin dan sebelahnya-OH IYA! Si cowok gila itu ishh ngapain dia disitu. Akupun kembali menengok ke arah tukang jus dan terlihat dua orang cewek yang satu rambutnya memakan jeday (jepitan baday) dan yang satu lagi dikuncir pony tail. Aku dan Rania pun langsung menuju ke meja Icha dan Lina.

"Lama amat sih mba..." celetuk Lina.

"Heh!Tadikan gue sama Vio nyamper ke kelas kalian dulu makanya lama!" gerutu Rania sambil mengambil jus jambu milik Icha.

"Bagus banget ya hmm..." sindir Icha.

"Lagi sih ngabarin nya telat banget. Sorry gue haus banget nih abis presentasi tadi." Gue pun saat hanya melihat mereka bertiga dan menggeleng-geleng kepala tiba-tiba handphone gue pun bergetar terlihat notifikasi group "MUSIK CLUB TB"

Clarrissa P: jangan lupa nanti jangan pada balik dulu!

Clarrissa P: kumpul diruang musik pas bel pulang bunyi

Galih: mau ngapain emg?

Gilang P Ramadhan: ok

Tania Meliani: iya bawel

Clarrissa P: serius kampret ada HAL PENTING!

Violetta P Anindia: iya ris

Daniala Ratna A: okayyy bby

Rony Alvaerez: iya bacot

"Hafft kenapa harus kumpul segala sih ekskul musik jadi ketemu Gilang deh"

"Ya Allah aku kan belum siap untuk ketemu dia...."

"Aku...takut kalau rasa ini bakal balik lagi..."

Tiba-tiba aku merasakan ada tepukan yang melayang ke jidatku. Siapa lagi pelakunya kalau bukan Raina. Aku pun langsung memasukan handphone ke saku rok.

"Aduh sakit dodol!" ucapku sambil mengusap jidatku.

"Lagian sih lo ngelamun mulu." Sahut Icha sambil menatapku dengan intens pasti dia lagi mausok cenayang.

"Tahu lagi kenapa sih cerita dong" ucap Lina

"Nanti...gue kumpul music dan itu artinya...ada dia" ucapku dengan lirih. Kalau dibilang aku egois mungkin ya aku egois karena gak mau ngeliat kenyataan tapi gimana lagi udah jalannya kayak gini.

"Yaa ampun Vio sayang... lo gak usah sedih gitu dong lagian gue kan udah lupain itu dan lo gak harus kayak gini. Denger gue baik-baik hadapin semuanya seperti sebelum semuanya terjadi. Everything will be ok!" aku pun langsung memeluk Icha yang ada disebelahku. Memang diantara kami ber-empat yang paling dewasa dan mengeluarkan nasihat bijak itu adalah Icha.

"Thanks ya cha... kalau gitu gue mau ke taman dulu bye guys!" ucapku dan langsung meninggalkan ketiga temanku di kantin.


Saat aku ingin keluar dari kantin tiba-tiba ada yang menepuk pundakku. Lalu saat aku lihat ke belakang ternyata Kevin yang menepuk pundakku dan membawa dua jus jambu ditangan kanannya sambil tersenyum. Kevin pun terlihat sangat---KECE yap dia kece

Gue baru sadar ternyata lo ganteng juga vin

Tapi sayang lo sahabat gue

Eh? Apaan sih gue ngaco banget

"Udah puas mandangin gue nya?" ucapnya dengan seringai senyum yang bikin orang-orang bakal meleleh kalau ngeliatnya.

Eh? Dia nyadar gue pandangin?! MAMPUSLO VIOOO

"Eh? A-apaansih lo?" ucapku sambil terbata-bata menjawabnya.

"Ke taman yuk!" ajaknya dan langsung gue angguki.

Dan sekarang aku dan Kevin sudah berada di taman sekolah yang letaknya gak jauh dari kantin. Kami memilih untuk duduk di rumput sambil ngeliat ke arah lapangan basket yang sepi.

"Nih buat lo." Ucapnya sambil memberikan jus jambu yang ada ditangannya untukku.

"Makasih kevin wkwkwk" ucapku sambil tersenyum.

"Oh iya nanti gue ada kumpul ekskul musik..." ucapku sambil meminum jus.

"Udah tahu, makanya gue nemuin lo."

"Hah? kok lo tahu?"

"Tadi pas di kantin Gilang ngomong."

"Oh gitu. Terus gimana dong? Gue bingung vin..."

"Dasar cewek kayak gitu aja mesti diribetin."

"Daripada cowok kerjaannya nyakitin mulu."

"Siapa aja bisa nyakitin gak cuma cowok tapi cewek juga bisa."

"Back to the topic! Gue harus gimana?"

"Liat mata gue sekarang!" ucap Kevin dan langsung memegang wajahku dengan kedua tangan besarnya.

"Jalanin aja apa yang ada didepan lo, ikutin alurnya gimana, jangan banyak ngeluh sama keadaan, gausah nge-down duluan kalau belum dicoba dan please buat liat kenyataan yang ada jangan egois." Lanjutnya.

Aku pun tersadar bahwa aku pasti bisa melewati semua ini dan aku harus bangkit dan aku yakin bahwa aku bisa merubah keadaan ini seperti sedia kala.

"Makasih banget Kevin sayangku! Udah mau buka pikiran gue! Hehehe" ucapku sambil tertawa.

"Iya sama-sama lo gak boleh sedih lagi. Promise?"

"Yes, I promise it!" Kevin pun langsung mengacak rambutku layaknya seorang kakak kepada adiknya.

"Udah sana masuk gih!" suruhnya dan aku pun langsung meninggalkannya dan tak lupa untuk menjitak kepalanya dulu sebelum pergi.

PLETAKKK

"SIALAN LO VIOOO!!"

"Gantian hehehe... bye Kevin!"

KRINGG...KRINGG...KRINGG...

Saat mendengar bel aku pun langsung berlari ke kelas takut kalau Bu Ratna udah masuk kelas karena dia sangat killer dan aku gak mau dianggap nakal di sekolah, dan kenyataannya aku murid berprestasi dibidang akademik ataupun non akademik.



Violetta P AnindiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang