bab 3.long time no see

2.1K 180 26
                                    


"aku hanya ingin memberikan sedikit penyambutan untuk kalian atas kedatanganku. Annyeong. Go Eun Jo"

--
**

Jiyeon tersenyum meremehkan, kini ia berjalan pelan kearah ibu tirinya yang masih berdiri di ujung tangga. wajah eun jo terlihat ketakutan tapi, ia tak menunjukkannya

Kini jiyeon sudah benar-benar berada di depan eun jo, di tatapnya wanita yang telah merusak keluarganya itu dengan penuh kebencian, jika ia tidak berfikir ke depan mungkin ia juga akan membuat eun jo sama seperti barang yang berserakan di lantai

"waeyo?" Tanya jiyeon pelan

"waeyo? Ahh.. kau bertanya kenapa aku tidak memberitahu kematian ayahmu?" eun jo memutar balikan pertanyaan "aku rasa kau sudah tau jawabanku. Kau masih menganggap kau adalah bagian dari keluarga ini? Bukankah kau sendiri yang mengatakan Bahwa aku bukanlah bagian dari keluarga ini? Atau kau akan menarik kata-katamu kembali?"

Jiyeon tertawa kecil lalu menatap eun jo "aku tidak akan menjilat ludahku sendiri. Kau fikir aku bertanya soal appa-ku?"

Eun jo berusaha menelan ludahnya yang sedari tadi tersangkut di tenggorokan. Inilah yang paling ia benci ketika kata-katanya kalah dari park jiyeon, anak itu hanya bisa menjatuhkan dirinya lebih rendah karna ucapan sepele

"ada yang jauh lebih penting yang ingin aku ketahui dari pada kematian appa-ku. Kau merenofasi rumahku go eun jo?" tanyanya pelan yang langsung menusuk tajam ke telinga eun jo

"kau tahu berbicara pada siapa? Kau tidak ingat hirarki di korea? Aku rasa kau baru meninggalkan korea selama 3 tahun, seharusnya kau tau jika berbicara pada orang yang lebih tua, park jiyeon. benar aku yang merubah semuanya. Bukankah aku adalah nyonya rumah?

Jiyeon mengepalkan tangannya, ia berusaha mengatur emosinya

"bukankah kau tau park jiyeon itu seperti apa? Seseorang tak punya sopan santun, keras kepala dan kasar. Bukankah kau selalu mengatakan itu padaku? aku rasa kau belum lupa milik siapa rumah ini, kau tidak berhak sama sekali di sini. Go eun jo" jiyeon mendekatkan wajahnya ke telinga ibu tirinya yang sedari tadi keringat dingin di hadapannya

"kau tau alasanku kembali untuk apa? Aku akan mengembalikan semuanya seperti semula, dan aku akan membuang sampah yang sudah membuat harum rumahku pudar selama ini, jadi bersiaplah. bukankah lebih bagus jika pria itu sudah tiada? Tidak ada yang bisa mengusikku untuk melemparmu keluar"

Eun jo mengepalkan tangannya. Kini wajahnya terlihat sangat tidak baik, desiran darahnya mengalir dengan cepat

"aku ingin ruangan ini di kembalikan seperti semula sebelum aku pergi dari rumah. Kembalikan foto keluargaku dan jangan ada yang berani meletekkan foto mereka bertiga!" teriak jiyeon

Krsytal tidak setuju dengan ucapan jiyeon, ia berjalan kearah jiyeon "apa katamu? Kau pikir hanya kau saja yang tinggal di sini kau lupa aku siapa? Marga kita sama jiyeon-sii"

"kau pikir hanya karna marga kita sama kau patas di samakan olehku? Apa kaca di rumah ini kurang untukmu? kau hanya alat, kau tidak sadar?" jiyeon merapikan rambutnya yang sempat di terpa angin berkat krsytal. Jiyeon melangkahkan kakinya menuju tangga yang akan membawanya ke lantai atas

"park jiyeon!" teriak kesal krsytal

"jihae-ya! Nunna pulang!" Panggil jiyeon mengabaikan teriakan krystal, ia menuju kamar ji hae di lantai dua

"jihae tidak ada di sini, percuma kau berteriak seperti itu!" ucap keras krsytal dan berhasil membuat jiyeon menoleh ke arahnya. Mata tajam jiyeon menatap mata krsytal, wanita yang selalu menjadi bahan perdebatannya "aku bilang jihae tidak ada di sini" kini nada suara krsytal jauh lebih rendah, karna ia tau jiyeon akan mencekiknya saat ini juga maka dari itu ia segera berlindung di belakang tubuh eun jo

HEART.. DIGNITY AND DIE! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang