bab.16 Bye!

1.5K 177 31
                                    

setelah membereskan beberapa barangnya myung soo langsung menuju bandara karna sekertaris jo sudah memberi tahu jika jet baru saja tiba "aku sudah di bandara" ucap myung soo pada pria di dalam telpon

"appamu mengirim pengawal, mereka menunggu di south lobby" langkah myung soo terhenti. Menghela nafasnya kasar

"bukan kah ku bilang tanpa pengawal?"

"beliau takut akan terjadi sesuatu dengan putranya"

Myung soo memijat ujung hidungnya lalu menatap sebelah selatan. Kurang lebih 10 orang sedang berjalan kearahnya "bilang padanya aku bukan anak berusia 10 tahun lagi. Baiklah untuk kali ini saja, sepertinya aku mengenal orangmu. Secepatnya aku akan menghubungimu"

--

"pria bodoh itu pergi lagi tanpa memberi tahuku! Kenapa dia menghindar dariku suzy-ah? Apa Aku berbuat salah padanya? Aku hanya ingin membantu hidupnya lebih baik itu saja! aku sungguh tidak mengerti jalan pikiran pria bodoh itu" ucap naeun panjang lebar mengeluarkan semua yang ia pikirkan seminggu ini.

"myung soo mungkin sedang ada masalah, jangan pikirkan dia. Myung tau apa yang baik dan yang buruk naeun-ah"

"tapi aku kesepian. Kau selalu saja sibuk, myung soo sudah mati. Pria bodoh itu pasti sudah mati terlantar di pantai. Coba saja jika ia muncul di hadapanku, suzy-ah bagaimana jika kita makan dulu? Aku lapar"

"hari ini aku akan menemanimu naeun-ah"

"saranghae" teriak naeun menambah kecepatan mobilnya menuju sebuah kafe Goshen. Naeun memilih untuk duduk diluar karna salju sudah tidak turun lagi, matahari sudah mulai menghilang di telan malam. Ini adalah tempat favorit naeun, biasanya ia selalu mengajak sang appa ke sini di kala ia kesepian

"pria bodoh itu akan di wisudah 2 hari lagi dan sampai saat ini keberadaannya masih tidak di ketahui, aku baru saja mendapatkan kabar bahwa banyak perusahaan yang ingin menarik pria itu ataupun beasiswa jika ia mau melanjutkan kuliahnya, aku yakin ia akan menolak semuanya"

"kenapa kau yakin sekali?" Tanya suzy menyeruput minumannya

"karna dia bodoh, dia tidak bisa berfikir dengan otak sempit seperti itu"

"jika orang bodoh seperti myung soo saja bisa mendapatkan beasiswa lalu apa ada sebutan lain untuk kita yang tidak mendapat beasiswa?"

Naeun tersedak dengan ucapan suzy barusan, ia menatap suzy tak bersahabat "kenapa kau dan myung soo sering menanyakan sesuatu di luar akal otakku sih"

Suzy terkekeh atas ucapan naeun barusan "aku hanya bercanda naeun-ah"

Ponsel suzy berbunyi dan betapa kagetnya ia saat melihat nama pria yang sedang ia bicarakan itu menelpon "yeobseo?"

"nuguya?" Tanya naeun karna raut wajah suzy berubah seketika.

"naeun-ah aku pulang dulu ada sesuatu yang belum ku kerjakan, kau bisa pulang sendiri kan? hati-hati di jalan" suzy meraih tasnya lalu menghadang sebuah taxi sebelum naeun berkata lebih banyak

--

"myung soo-ya!" panggil suzy setelah turun dari taxi. Ia berlari menghampiri myung soo yang berdiri di samping mobil Lamborghini Veneno berwarna putih. suzy menatap mobil mewah berwarna hitam yang pernah suzy liat di televisi. Mobil yang hanya diproduksi 3 di dunia dengan warna merah, putih, hijau "ini mobilmu?" Tanya suzy

"bukan. Masuklah" ucap myung soo cepat lalu mengalihkan pembicaraannya "bantu aku masuk ke dalam. Aku harus membawa jiyeon pergi"

"jiyeon ada di dalam?" Tanya suzy cepat

HEART.. DIGNITY AND DIE! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang