Epilog

2.4K 178 39
                                    

Cinta dan uang itu beda tipis dan saling bergantungan satu sama lain. Cinta memang bisa membahagiakan seseorang tapi itu tidak akan berjalan baik jika kau tidak mempunyai uang untuk hidup begitu juga dengan uang yang bisa membahagiakanmu tapi tidak akan terasa sempurna tanpa cinta di sampingmu. Semuanya terasa lengkap ketika semuanya sejalan.

Kehidupan jiyeon banyak berubah. jika ia menyukai hujan maka ia mulai menyukai matahari karna habis hujan akan ada pelangi.

Kini jiyeon dan jihae berdiri di dua tanah yang menonjol di hadapannya.

Tidak ada satu kenangan baik yang bisa ia ingat

Tidak ada ucapan yang menenangkan selama dirinya hidup

Terlalu cepat dan singkat

Mengulang? Tidak akan terjadi

Pada akhirnya kenyataan akan bermain di kehidupan. Jiyeon paham arti dari menyesal. Dirinya paham arti dari sebuah kesedihan

Kadang ia merasa hidup tidak adil. Kadang ia merasa tuhan mengasingkan dirinya. Kasih sayang tidak pernah ia dapat dari kecil. Ia harus membangun karakter diri sendiri sesuai dengan kondisi.

Keras. Ia sadar

Jika tidak begitu ia tidak akan bisa bertahan.

Jiyeong menghembuskan nafasnya sekali lahi memperingati kematian sang ayah dan mengunjungi makan sang ibu. Jiyeon sangat senang memandang wajah sang ibu yang terlihat tersenyum di foto wajahnya begitu cantik

"eomma aku dan nunna sudah bekerja keras tahun ini. Astra Grup berhasil merambah ke dunia fasion dan juga nunna baru saja lulus dengan gelar arsiteknya, aku setahun lagi. Doakan kami agar selalu sukses dan menjaga Astra Grup" ucap jihae di makam sang ibu. Jiyeon mendekat kearah adiknya

"eomma jihae sudah sangat dewasa sekarang. ia menambah tingginya beberapa cm lagi dan dia terlihat sangat tampan kau pasti bangga melihatnya. Kadang aku kesal karna dia terus berlatih untuk menambah tingginya karna aku sulit untuk memeluknya" jihae hanya tertawa kecil dengan pengaduan jiyeon barusan. Sangat lucu menurutnya "Eomma appa gomawo karna sudah melahirkan kami"

Jihae merangkul jiyeon untuk lebih dekat dengannya, ritual makam sudah selesai kini keduanya berjalan untuk pulang ke rumah. Menuruni jalanan untuk sampai keparkiran. Udara di atas bukit membuat jiyeon enggan beranjak dari peristirahatan kedua orang tuanya

"bagaimana dengan hazel? Apa kau sudah menemuinya? Aku dengar dia sudah kembali ke korea" Tanya jiyeon melingkarkan satu tangannya di pinggang jihae

"pasti pria itu yang memberitahumu" omel jihae  "Aku takut bertemu dengannya, aku yakin dia sudah memiliki pacar karna dia sangat cantik"

"aku belum punya pacar jihae-ya!" teriak seseorang dari ujung jalan. Seorang wanita blasteran jerman korea, siapa lagi jika bukan hazel. sosok cantik yang dari dulu mengejar cinta jihae kini tumbuh menjadi gadis cantik yang di gilai banyak pria

Jihae kaget dengan teriak itu lalu ia berguman "dari mana dia tau kita di sini? Pria itu pasti yang memberi tahu" ucap jihae malu

Seseorang datang dari belakang merangkul pundak jiyeon "aku rasa kau harus menyiapkan pernikahanmu karna hazel sudah sangat ingin menikah denganmu" myung soo mengambil alih jiyeon dari rangkulan jihae lalu membawa pergi wanita itu

"hya hyung aku belum genap 20 tahun!" teriak jihae kesal

"sebulan lagi kau genap 20 tahun! kau akan menghasilkan baby yang cantik nantinya, aku pergi" ucap myung soo ketika berhasil masuk ke dalam mobil bersama jiyeon di sebelahnya

"kau harus pulang ke rumah kau mengerti adikku. Menikahlah dulu sebelum melakukan hal lain" teriak jiyeon sambil berlalu. Sementara jihae hanya salah tingkah menghadapi sifat hazel yang terang-terangan menyukainya

HEART.. DIGNITY AND DIE! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang