Myung soo memasukkan tangannya di saku mantel hitam yang ia pakai, pria itu menghembuskan nafasnya sekali lagi 'bertindak lebih jauh?' Tanya myung soo meremehkan
'nunna aku tidak ingin pulang' kata jihae cepat ia berlindung di belakang tubuh myung soo
'aku tidak tau apa yang sudah kau lakukan pada adikku tapi permainan cukup sampai di sini, kau tidak perlu berpura-pura baik pada adikku'
'berpura-pura baik? Hya kau baru mengenalku jangan mendiskripsikan sesuatu sebelum kau mengenal seseorang' ucap myung soo tak mau kalah
'jihae-ya dia orang suruhan go eun jo' kata jiyeon menatap myung soo. Jihae yang bersembunyi di belakang tubuh myung soo langsung menatap punggung myung soo
'benarkah hyung??' Tanya jihae seraya menjauh dari myungsoo. Dahinya berkerut, jika memang myung soo adalah orang suruhan go eun jo jihae akan sangat kecewa sekali, ia sudah menganggap myungsoo seperti keluarga sendiri
'Bukankah aku sudah mengatakan sebelumnya kau tidak boleh mendiskripsikan seseorang hanya dengan pikiran negativmu. Aku memang tidak mengetahui apa yang terjadi padamu dan jihae tantang masalah wanita yang kau sebut tadi. Tapi aku jelaskan padamu aku tidak menengenal orang itu dan aku sudah tinggal di sini ketika usiaku 14 tahun'
'lalu aku harus percaya padamu. Jihae-ya kau masih ingin tinggal di sini?'
Raut wajah jihae penuh kekecewaan. Ia melangkahkan kakinya menuju pintu mobil 'nunna ayo kita pulang'
'jihae-ya' panggil myung soo. Jihae tidak menjawab panggilan myung soo
'kau tau berapa biaya mencuci mobilku? Semuanya menjadi kotor karnamu. Minggir kau mengganggu jalanku' ucap jiyeon seraya melewati myung soo yang masih berdiri di hadapannya. Jiyeon menjalankan mobilnya kembali meninggalkan tempat yang menurutnya aneh itu.
Myung soo meremas minuman kaleng yang akan ia berikan pada jihae. mobil itu sudah menjauh darinya dan Baru kali ini ia bertemu dengan seseorang seperti itu. Berfikir dengan setengah otaknya
'hya!' seseorang memukul punggung myung soo.
Tidak ada respon dari myung soo, ia masih berdiri melihat kepergian jihae. Naeun ikut mengikuti arah bola mata myung soo ia heran apa yang sedang myung soo lakukan
'kau baik-baik saja tuan kim??' tanya naeun berdiri di hadapan myung soo
Myung soo tersenyum kecil pada naeun 'ayo kita berangkat' kata myung soo singkat masuk ke dalam mobil naeun
'apa yang terjadi padanya' gumam naeun
--
Tidak ada percakapan di antara jiyeon dan jihae sedari tadi. Terlihat sangat jelas kekecewaan di raut wajah jihae ia masih tidak bisa menerima jika myung soo adalah orang suruhan go eun jo. Jiyeon melajukan kecepatannya sedang, ia meraih tangan jihae membuat pria itu menoleh ke arahnya
'kau marah?' Tanya jiyeon
'tidak. Nunna' panggil jihae
'emm?'
'terimakasih telah kembali. aku merindukanmu' jiyeon tersenyum simpul begitu juga dengan jihae. tapi tiba-tiba sebuah mobil menghalangi jalan mereka, kurang lebih 10 orang telah menunggu mereka dari ujung jalan. Jiyeon menghentikan mobilnya niatnya memutar balik tapi 4 mobil dari belakang menghalanginya
'nunna' panggil jihae takut
'jihae-ya dengarkan nunna jangan melepaskan tanganmu apapun yang terjadi kau mengerti??' jihae mengangguk, ia mendekatkan tubuhnya untuk lebih dekat dengan jiyeon. mobil jiyeon sudah tidak bisa bergerak orang itu telah mengepung mobilnya
KAMU SEDANG MEMBACA
HEART.. DIGNITY AND DIE! [COMPLETED]
FanfictionSEBAGIAN CERITA DI PRIVAT. HARUS FOLLOW TERLEBIH DAHULU, TERIMA KASIH Park Jiyeon seorang gadis cantik, sombong, angkuh, egois, pemarah. ia tidak pernah percaya pada siapapun bahkan ayah kandungnya sekalipun sampai ia bertemu seorang pria bernama Ki...