Suasana pagi di Vivaldi park sangat indah, salju turun secara bergantian. Semua orang sudah mulai mengeluarkan alat ski mereka dan siap untuk bermain. Tidak jauh dari area ski terdapat sebuah restoran yang memang di sediakan untuk beristirahat seusai bermain. Restoran ini menyediakan berbagai macam makanan tergantung kantong masing-masing orang yang memesannya
Jihae sudah bangun terlebih dahulu ia segaja menyuruh orang untuk menyiapkan makanan khas korea bulgogi dan bibimpap. Jihae tau nunnanya ingin sekali makan bulgogi seleranya sama dengan myung soo. Bulgogi adalah daging sapi yang di iris tipis-tipis dengan cara di panggang atau di tumis di dalam pan, biasanya di sajikan dengan makanan lainnya. Tak lama myung soo menghampiri jihae yang sudah siap di kursi makan
'wahh ige mwoya? Jadi ini yang akan kau tunjukkan padaku? cukup bagus' wajah myung soo menunjukkan ekspresi bertanya-tanya, lalu ia menangkap mata jihae yang malu menatapnya
'w..wae..?' Tanya jihae tidak mengerti saat myung soo menatapnya.
Myung soo duduk di sebelah jihae ia menyipitkan matanya dan mendekatkan wajahnya pada jihae 'kau sungguh suka padanya?' Tanya myung soo menyelidik
Wajah jihae memerah karna myung soo, dengan cepat jihae memalingkan wajahnya 'b..booee?' tanya jihae. myung soo tertawa kecil melihat jihae lalu ia mengacak rambut jihae 'aiicchh hyung aku sudah menatanya dengan rapi'
'untuk kau tunjukkan pada hazel?' sambung myung soo. Tiba-tiba nama yang di sebut myung soo tadi bersuara.
'oppa kau membicarakanku?' Tanya hazel. Myung soo dan jihae langsung menoleh ke belakang. Hazel berjalan bersama jiyeon, ia membantu jiyeon yang susah berjalan. Mengetahui itu jihae langsung berlari menghampiri jiyeon
'nunna wae? kau terluka?' ucap jihae seraya meraih tangan jiyeon
'hanya terkilir saat aku bermain semalam, gwenchana' jawab jiyeon dengan senyum kecilnya. Pagi ini ia tidak berniat untuk memakai hils terbukti sepatu yang di beri myung soo masih menghiasi kakinya
jiyeon duduk bersebelahan dengan hazel. ia tidak tau jika jihae sudah menyiapkan sarapan pagi 'kau yang memesannya?' Tanya jiyeon kaget
jihae mengangguk 'aku memesankan makanan kesukaanmu dan myung soo hyung, bulgogi' myung soo dan jiyeon langsung saling berpandangan. Jihae langsung memanggang beberapa lembar daging sapi, myung soo membantunya sesekali
'aku tidak tau jika makanan kesukaan kita sama' ucap myung soo seranya memberikan selembar daging sapi yang telah masak ke mangkuk nasi jiyeon
'aku tidak tau kau menyukainya juga' balas jiyeon lalu memasukkan daging sapi ke mulutnya.
'kakimu masih sakit?' Tanya myung soo. Jiyeon menggeleng. Pagi ini sungguh pagi yang sangat indah. Pagi yang tidak biasa hinggap di hidupnya.
'hazel-ah kau tau jihae menyiapkan semua ini hanya untukmu, dia bangun pagi-pagi sekali dan mengurungku di kamar, ia tidak memperbolehkanku untuk keluar' kata myung soo membuyarkan suasanan jihae dan hazel yang terlihat kaku
Jihae langsung menendang kaki myung soo, dengan spontan myung soo mengelus kakinya. tendangan jihae sungguh sakit 'hyung' kata jihae dengan penuh penekanan
'benarkah kau menyiapkan semua ini untukku?' Tanya hazel dengan wajah polosnya. Jihae menggaruk kepalanya membuat rambutnya menjadi tambah berantakan
'bahkan ia bertanya padaku apa makanan kesukaanmu' kali ini jihae tidak mendang kaki myung soo ia langsung menutup mulut myung soo sebelum pria di sampingnya itu berbicara lebih jauh, ia menyesal menanyakan soal hazel pada myung soo.
'adikku sulit menyukai seseorang, aku rasa ia suka padamu' kali ini jiyeon angkat bicara untuk menggoda adiknya, tidak tau kenapa rasanya itu sangat menyenangkan melihat myung soo menggoda jihae. hazel hanya tersipu malu dengan ucapan jiyeon barusan
KAMU SEDANG MEMBACA
HEART.. DIGNITY AND DIE! [COMPLETED]
FanficSEBAGIAN CERITA DI PRIVAT. HARUS FOLLOW TERLEBIH DAHULU, TERIMA KASIH Park Jiyeon seorang gadis cantik, sombong, angkuh, egois, pemarah. ia tidak pernah percaya pada siapapun bahkan ayah kandungnya sekalipun sampai ia bertemu seorang pria bernama Ki...