Acara pertunangan baru saja selesai dengan berakhirnya bertukar cincin di jari manis keduanya. pria bernama choi minho resmi menjadi tunangan jiyeon sekarang. kini minho sedang duduk di sampingnya dengan jas berwarna putih. Pria tampan itu sedang tersenyum ke seluruh tamu yang datang, ini juga untuk yang pertama kalinya jiyeon melihat tunangannya. Sebenarnya minho sudah melihat foto jiyeon yang diberikan appanya dan minho langsung menyetujui perjodohan itu. Jiyeon masih diam di tempat. pandangannya kosong, minho masih agak ragu untuk memulai pembicaraan terlebih dahulu
Bagi minho gadis di sampingnya ini berbeda. Tidak tau kenapa gadis itu berhasil menyentuh titik lemah dalam dirinya.
'"apa kau sakit?" Tanya minho seraya memegang bahu jiyeon yang sangat dingin. Mengetahui itu minho langsung melepas jasnya lalu ia letakan di tubuh jiyeon
jiyeon langsung menoleh menatap minho yang kini sedang berada di hadapannya dan ia baru sadar bahwa pria yang bertunangan dengannya sangat tampan, hidungnya mancung, tubuhnya tinggi, mata khas korea itu terlihat sangat bersahabat, jiyeon bahkan tidak menyadari sedari tadi "aku tidak papa" ucap jiyeon berusaha tersenyum. Ia meraih ponselnya lalu menghubungi seseorang
"Jemput aku" ujar jiyeon menutup panggilan telponnya setelah mendapat jawaban dari minhyuk
"aku akan mengantarmu pulang" ucap minho
'"tidak, sahabatku akan menjemputku. Kita belum berkenalan secara pribadi namaku park jiyeon" jiyeon mengulurkan tangan kirinya
Minho membalas uluran tangan jiyeon, ia tersenyum hangat membuat jiyeon merasa nyaman dengan senyuman itu. '"aku choi minho, senang berkenalan denganmu park jiyeon"
Lucu bukan? Ia baru saja berkenalan usai pertunangannya
Jiyeon mengangguk "kita selesaikan sampai akhir. Sampai tujuanku dan tujuanmu tercapai. Kita hanya status aku tidak akan melarangmu untuk berencan dengan wanita, lebih baik kita tidak mengganggu kehidupan pribadi masing-masing. Kau pasti tau jenis seperti apa pertunangan kita bukan? Aku pergi" jiyeon beranjak pergi meninggalkan minho yang masih tersenyum melihat kepergiannya. Minho tidak perduli, ia menyukai wanita itu saat pertama melihat foto jiyeon
Penglihatan jiyeon mengabur saat ia berhasil keluar dari gedung, ia mendekatkan tubuhnya kearah dinding untuk membantunya berdiri. Kepalanya sedikit pusing dan mual. sekali lagi jiyeon menarik nafasnya pelan menormalkan penglihatannya
"minhyuk-ah" ucap jiyeon saat penglihatannya sudah membaik. Minhyuk sudah berdiri di depan tubuhnya. Pria itu membantunya masuk ke dalam mobil. Minhyuk tidak langsung menghidupkan mesin mobilnya ia menatap jiyeon yang terlihat lemas di kursi sebelahnya
"hapus lipstikmu" ucap minhyuk
"aku tidak papa" balas jiyeon membalikkan wajahnya kearah jendela
"kau mau ku paksa ke rumah sakit? Hapus lipstikmu sekarang juga. Ada yang kau sembunyikan dariku jiyeon-ah"
"aku lelah minhyuk-ah. Aku ingin tidur"
Minhyuk tidak membawa jiyeon pulang ke rumah melainkan ke rumahnya karna appa jiyeon tidak akan membiarkan jiyeon untuk bertemunya.
Minhyuk menggendong jiyeon menuju kamarnya lalu merbahkan gadis itu di ranjang miliknya. Ibu minhyuk datang dan langsung membantu untuk merebahkan jiyeon
'"jiyeon kenapa?" Tanya Ny.cho
Minhyuk menggeleng menatap jiyeon "ada yang ia sembunyikan dariku. Ini bukan soal myung soo tapi soal tubuhnya, dia masih ingin bersikap bahwa dia baik-baik saja sekarang? dia masih saja memaksakan dirinya" ucap minhyuk kesal meninggalkan jiyeon bersama ibunya
KAMU SEDANG MEMBACA
HEART.. DIGNITY AND DIE! [COMPLETED]
FanfictionSEBAGIAN CERITA DI PRIVAT. HARUS FOLLOW TERLEBIH DAHULU, TERIMA KASIH Park Jiyeon seorang gadis cantik, sombong, angkuh, egois, pemarah. ia tidak pernah percaya pada siapapun bahkan ayah kandungnya sekalipun sampai ia bertemu seorang pria bernama Ki...