Myung soo menghempaskan tubuhnya di ranjang King Sizenya meremas rambutnya. Jika itu berurusan dengan jiyeon ia harus mengingatnya, entah itu masa lalu yang memang tidak pantas di ingat atau memang harus di ingat. Ketukan pintu kamarnya membuyarkan praduganya saat ini. Ahjuma atau lebih di kenal dengan kepala pelayan rumahnya itu datang dengan membawa berbagai jenis potongan buah dan jus untuknya.Wanita yang sering di sapa ahjuma itu tersenyum lalu beranjak keluar kamar setelah mengantarkan makanan untuk myung soo "ahjuma" panggil myung soo
"iya tuan muda"
"kau bilang sudah bekerja disini sewaktu kakek masih hidup, itu tandanya sebelum aku lahir? Dan tandanya sudah lebih dari 20 tahun. Benar bukan?"
Ahjuma itu tersenyum sambil memeluk papan melamin berwarna perak "tentu saja. Bahkan ahjuma sering menemani nyonya untuk cek up sewaktu masa kehamilan. Dan semua proses tuan muda dewasa bibi melihat semuanya"
"benarkah?"
"tentu saja!" ucap ahjuma itu merasa bangga
"jadi bisa jelaskan padaku apa yang terjadi sebelum usiaku 10 tahun"
"apa?"
--
Kini myung soo sudah duduk di jet pribadinya yang akan membawanya ke jepang. Di depannya tuan kim masih setia dengan berbagai dokumen yang harus ia tanda tanganin atau baca sedangkan sekertaris jo membacakan jadwal tuan kim hari ini
Myung soo membuang wajahnya ke jendela. Wajahnya sama seperti biasa datar tidak bisa di deskripsikan. Ia tidak tau kapan bisa menginjakkan kakinya ke korea lagi karna tuan kim mengatakan menyudahi bisnisnya di Negara tersebut. Bisa di bilang ia tidak akan pernah kembali ke rumah itu dan tidak akan pernah lagi bertemu jiyeon
Bisnis sesungguhnya PerL Grup terletak di jepang dan America karna pusatnya adalah dua Negara maju tersebut. Myung soo memejamkan matanya
'apa aku salah bicara? Aku ingin ahjuma memberitahuku apa yang terjadi sebelum usiaku 10 tahun'
Wanita itu tampak ketakutan dan hendak pergi dari kamar. myung soo berhasil menahan tangannya. Kini ia menyuruh ahjuma itu duduk di sofanya "bibi tidak berhak memberitahui ini pada tuan muda" jawabnya tanpa menatap myung soo yang kini haus akan informasi
"katakan padaku, tidak akan ku beritahu appa. Aku janji"Setelah bujuk rayu akhirnya ahjuma membuka suara atas tragedy hilang ingatan myung soo
"sebenarnya bibi juga tidak mengerti tapi yang bibi tahu waktu itu tuan muda berusia 10 tahun. Tuan muda baru saja pulang bersama Nyonya sehabis liburan di eropa dan bibi ikut waktu itu. Tiba-tiba di perjalanan ada sekitar 3 mobil menghadang dan berhasil menculik tuan muda. Orang itu tidak melukai nyonya hanya mengambil tuan muda dan pergi. Presdir yang mengetahui kabar tersebut langsung menurunkan pasukan tim khusus jepang untuk penyelamatan. Tuan muda hilang selama 3 hari sampai akhirnya di temukan bersama seorang gadis yang usianya tidak jauh dari tuan muda"
'gadis itu di culik?' myung soo yakin gadis yang di bicarakan adalah seorang park jiyeon
"tidak. Dia hanya umpan, sebenarnya gadis itu anak dari yang menculik tuan muda"
"umpan? Apa maksudnya?"
"bibi sih nggak terlalu tahu yang pasti mereka menghapus jejak"
"jejak? Aku tidak mengerti"
"bibi pernah dengar perusahaannya itu kalah tender, belum lagi pemilik aslinya meninggal dunia. Dia marah pada presdir yang berhasil mengalahkan perusahaannya. Jadi waktu tiba di lokasi penyelamatan semuanya kacau. Tuan muda kabur dan berlari bersama gadis itu tapi ada seseorang menghalangi kalian, tuan muda berusaha membantu sampai akhirnya orang itu mendorong tuan muda hingga jatuh kejalan dan di tabrak oleh sebuah mobil"
KAMU SEDANG MEMBACA
HEART.. DIGNITY AND DIE! [COMPLETED]
FanfictionSEBAGIAN CERITA DI PRIVAT. HARUS FOLLOW TERLEBIH DAHULU, TERIMA KASIH Park Jiyeon seorang gadis cantik, sombong, angkuh, egois, pemarah. ia tidak pernah percaya pada siapapun bahkan ayah kandungnya sekalipun sampai ia bertemu seorang pria bernama Ki...