Duniaku seolah berhenti saat menerka wajah gadis kecil ini. Bukankah dia putri kecil Bia? Aku mendekati tubuh mungilnya yang masih lelap. Kucermati setiap lekuk wajahnya. Cantik, seperti ibunya.
Mataku memerah , ada desakan panas menyerbu upuk mataku. Dan benar saja aku tidak bisa menahannya lagi , bulir-bulir air mataku berjatuhan setetes demi setetes , masih bisa ku kendalikan.
Mengapa aku menangis melihat malaikat kecil ini , aliran darahku berdesir tak menentu. Segeraku berdiri melepas jaket dan kemeja yang saat ini ku pakai kemudian merogoh tasku mencari kaos kemudian memakainnya.
"Appa?" Suara mungil itu tiba-tiba membuatku sontak menghadapnya kemudian akupun berjongkok di depannya.
Mengapa ia memanggilku dengan sebutan ayah? Apakah kejadian di jeju itu , ah tidak mungkin. Bia tidak mungkin tidak menceritakan apapun padaku. Dan itu tidak mungkin terjadi bukan? Bia tidak mungkin menyembunyikan hal seperti itu padaku. Aku yakin."Annyeong" seruku pelan , kudekati gadis kecil nan cantik ini. Iapun terbangun kemudian duduk tersenyum di depanku. "Ireumi Boeyeo?" Seruku lagi , namun tak ada jawaban sama sekali darinya. Ia memegang kedua telinganya kemudian melepasnya lagi , dan kembali tersenyum padaku."aah kyeopta" tambahku mencubit kedua pipi gempal miliknya.
"Shacy-ah!" Tiba-tiba pintu kamar Baekhyun melebar diiringi suara panggilan dari seseorang. Sontak aku mengalihkan pamdanganku padanya. Ia mengangkat tubuh gadis kecil didepanku dan bergegas membawanya keluar.
"Tunggu!" Pekikku , iapun berhenti membelakangiku dan tentu saja belum sempai pintu. "Siapa namanya?" Tanyaku mencoba menenangkan setiap kalimat yang keluar dari mulutku saat ini.
"Shacy" Jawabnya cepat. "Yeppo" timpalku singkat. Kulihat ia kembali mencoba bergegas keluar dari kamar Baekhyun, akupun dengan cepat mendahuluinya kemudian menutup rapat kamar milik Baekhyun dengan tubuhku.
"Bhogoshipta" seruku kemudian, ku tatap matanya dalam. Ia menatapku dengan tatapan yang aku tak mengerti saat ini. "Mani" imbuhku. Aku tak bisa lagi membohongi perasaanku, aku tak bisa lagi menahan semua ini. Aku harus bertanya. Seperti yang Yoora noona katakan. Bertanyalah, baik buruk jawabannya hatiku perlahan akan menerimanya.
"Permisi , aku ingin keluar" serunya pelan. Ia berjalan lurus kearahku menundukkan kepalanya.
"Andwe! Masih Banyak yang ingin aku tanyakan padamu!" Paksaku. Kutahan tubuhnya dengan kedua tanganku.
"Tidak bisa! Aku harus keluar sekarang! Jika tidak mereka akan curiga dengan kita!" Serunya kembali kali ini ia benar-benar tidak mengangkat wajahnya. Tapi "kita? Mengapa ada perasaan lega dihatiku saat kau menyebut 'kita'?" Seruku, benar sekirnya darahku berdesir cepat saat ini.
Kita, dan Bia masih mengakui bahwa aku dan dirinya pernah menjadi 'kita' seperti yang ia maksudkan didalam kalimatnya.
"Aku tidak bercanda Park Chanyeol!" Serunya datar. Ia mencoba menerobos tubuhku namun tetap ku tahan tubuhnya dengan kedua tanganku lagi.
"Kau kira aku bercanda selama ini Hyunbi? Aku menyukaimu! Aku mencintaimu! Tidak, Lebih tepatnya sangat mencintaimu! Tapi mengapa bukan aku laki-laki yang beruntung mendapatkan seorang putri secantik Shacy darimu?" Pekikku panjang lebar. Aku tidak peduli semua orang tahu akan hubunganku dengan Bia dahulu. Aku tidak peduli. Aku hanya ingin menyelesaikan semua ini dengannya dan berharap hatiku bisa menerima kenyataannya.
"Kau tidak tahu apa-apa Park Chanyeol! Kau tidak tahu apa-apa!" Seru Bia sembari berjalan keluar. Mendengar perkataannya tubuhku seolah tak berjiwa , di tabrak begitu saja olehnya kemudian keluar dari kamar Baekhyun dengan mudahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M HERS 2 - CHANYEOL's SIDE (EXO CHANYEOL)
Fanfic[Sebagian Chapter Diprivate, caranya follow akun ini dulu baru add Ulang Storynya ke Library atau reading List kamu. Thankyou] [WARNING ! BACA BUKU 1 DULU YA DI WORKKU. Thanks ♥] Bukan lanjutan ! Siapa yang menyangka aku kembali bertemu dengannya...