What Is Love

1.5K 144 0
                                    

Soojung kembali dengan kehidupannya seperti dulu. Ia kini bekerja sebagai pelayan di sebuah cafe yang berada di daerah Gangnam.

Ia sangat bersyukur atas apa yang telah Tuhan berikan padanya. Semua nya berjalan dengan lancar dan begitu indah, masalah sudah selesai dan Soojung bisa hidup dengan tenang.

Sudah jam 7 malam, Soojung belum pulang karena ia harus menggantikan temannya yang sedang sakit sampai cafe tutup.

Hanya ada beberapa orang yang datang ke cafe, Soojung merasa bosan hanya berdiam diri menunggu pelanggan datang. Muncul lah sebuah ide dari otak Soojung. Ia menyuruh temannya untuk menggantikan posisinya sebentar, ia menuju tempat band cafe. Dari pada tidak ada hiburan, lebih baik Soojung memainkan alat musik yang ada di cafe ini. Beruntung sekali cafe memiliki fasilitas yang lengkap.

"Test.. ehm, selamat malam, maaf mengganggu waktu anda, saya ingin menghibur anda semua dengan sebuah lagu yang saya ciptakan sendiri. Saya harap anda suka" ucap Soojung menggunakan mic, semua pelanggan memperhatikannya termasuk teman-teman karyawan.

Soojung mulai menyanyi dengan sepenuh hati. Memperdengarkan lagu yang ia buat sendiri malam ini. Sedikit takut, tapi Soojung harus mencoba dulu.

Seseorang yang awal nya enggan untuk melihat siapa penyanyi itu, akhirnya terkejut setelah mendengar lirik yang Soojung nyanyikan.

"Jung Soojung" ucap Kai lirih.

"Bukankah itu mantan manajer mu, Kai? Sudah pandai ya dia membuat lirik sampah seperti ini" ucap CEO Kim yang saat itu bersama Kai juga.

"CEO Kim, tolong jangan bicara seperti itu"

"Aku benar kan? Sekarang dia menjadi seorang pelayan di cafe dan berusaha untuk menjadi penulis lagu dan bernyanyi, memalukan"

"CEO Kim!" Suara Kai meninggi.

"Hey, Nak! Bagus sekali lirik yang kau buat, aku terharu mendengarnya" CEO Kim berteriak dikeheningan orang-orang.

Soojung mendengar itu kemudiam ia melihat siapa yang bicara, dan ternyata...

"Oh CEO Kim, selamat menikmati makan malam mu disini" ucap Soojung sopan dan membungkuk.

"Kita perlu bicara diluar" Kai mencoba membawa CEO Kim keluar sebelum ia berbicara yang tidak mengenakan.

Soojung juga terkejut mengetahui Kai ada disini juga. Semua karyawan ikut bingung.

"Ah..em.. maaf mengganggu kalian, silakan dilanjutkan makan malamnya" ucap Soojung kepada semua pelanggan.

Jaebum teman Soojung yang bekerja sebagai pelayan juga datang menghampiri Soojung.

"CEO Kim? Kau pernah bekerja di agensi itu ya? Serius? Ah aku tidak percaya"

Soojung malas untuk membicarakan tentang hal ini. Lebih baik diam daripada semakin banyak yang bertanya.

****
"Bisakah kita bertemu sekarang?"
"Di Sungai Han"
"Aku berangkat sekarang, kau tunggu disana"
****

"Maaf karena masalah yang tadi" ucap Kai.

"Santai saja, aku sudah terbiasa dengan omongannya" Soojung tersenyum.

"Aku tidak ingin hubungan kita menjadi tidak baik karena presiden"

"Aku mengerti, Kai. Kita akan terus menjadi teman."

Kai diam, Kai tidak menjawab apapun.

"Ya, teman. Hm" batin Kai.

"Kai kau tau? Aku sangat benci datang kesini."

"Kenapa?"

"Karena tempat ini telah mengambil seseorang yang paling aku sayangi"

"Seseorang? Mengambil? Maksud mu?"

"Oppa.. kakak ku meninggal disini, 10 tahun yang lalu. Aku masih merasakan kesedihan itu sampai saat ini. Saat itu aku berumur 13 tahun"

"Kau punya kakak rupanya, lalu bagaimana dengan orang tua mu?" Tanya Kai, Soojung tidak bisa menjawabnya.

"Sudah lupakan saja" Soojung beranjak dari tempat duduknya.

"Ya! Kau belum selesai bercerita" ucap Kai.

"Kau penasaran? Aku tidak akan menceritakan nya, hahaha." Soojung berlari menghindar dari Kai, Kai kemudian mengejar Soojung.

"Aku akan menangkap mu! Soojung!"

Malam itu mungkin merupakan malam yang indah bagi Kai dan Soojung, mereka merasa bahagia.

Kai dan Soojung jadi semakin dekat akhir-akhir ini, bahkan hampir saja mereka terekspose dispacth kalau mereka itu sedang berkencan. Kenyataannya, mereka hanya berteman. Ya untuk saat ini.

"Mungkin kita terlalu sering bertemu" ucap Soojung ketika melihat berita di media social.

"Lalu? Hey, seumuran kita itu wajar saja jika sering bertemu dengan wanita atau pria, apa yang salah?"

"Yang salah itu karna kau seorang idol. Ah, aku muak dengan ocehan penggemar mu yang sangat pedas untuk ku. Mereka memangnya tidak di sekolahkan? Aigo." Soojung menggerutu.

"Karna aku keren. Iya kan?"

"Keren? Itu hanya penggemar mu yang bilang. Aku tidak sependapat. Mereka tidak tau saja bagaimana Kai sebenarnya"

"Memang, Kai sebenarnya itu bagaimana?"

"Pembuat onar, membawa masalah untuk ku, tidak bisa diatur, keras kepala, terlalu percaya diri. Ya itu."

"Tapi kenapa kau terus menemui ku? Hahaha"

"Ya! Kau yang memintaku untuk bertemu! Jangan bicara yang tidak sesuai fakta!"

"Jangan marah, aku bercanda."

"Aku mau ke studio musik dulu, malas aku lama-lama disini. Bye!"

Soojung kemudian pergi sedangkan Kai masih tertawa terbahak-bahak karena tingkah Soojung yang menurutnya lucu.

"Apa-apaan anak itu, menyebalkan" gerutu Soojung.

"Ya! Jung Soojung, mengapa kau jadi aneh? Kau kan seharusnya menjauh darinya, tapi sekarang kau malah semakin dekat" batin Soojung.

Soojung berhenti sejenak dipinggir jalan, kemudian ia tersenyum-senyum tanpa alasan. Ia merasa jantung nya berdebar lebih keras. Apa ini?

"Ah, apa aku sakit ya?"
"Tapi masa aku tertawa sendiri?"
"Aku gila, aku pasti gila"

Soojung melanjutkan perjalanannya sambil terus memikirkan apa yang sedang terjadi dengan diri nya.

****
"Kau sedang jatuh cinta, Jung" Sora menggoda Soojung.

"Ah mana mungkin, jatuh cinta dengan siapa?"

"Dengan Kai lah, siapa lagi? dia kan yang membuat jantung mu berdebar dan membuat mu tersenyum sendiri? Itu namanya kau sedang jatuh cinta" Sora bersemangat sekali.

"Tidak mungkin. Kau jangan sok tau, ah sudahlah"

"Jadi Soojung sedang jatuh cinta, Noona Jung yang sedang berbunga-bunga hatinya"

"Ah tidak, Sora! Aku kira kau bisa memberi solusi, sudah aku pulang saja"

Soojung akhirnya memutuskan untuk pulang ke rumahnya.

"Jatuh cinta? Dengan Kai? Apa sih? Aku tidak pernah merasakan ini sebelumnya, aku tidak mengerti. Semua ini membuat ku pusing. Lupakan saja."

Love Me RightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang