Dion memeluk Kira dari belakang melingkarkan tanggannya di perut wanita itu.
"Apa yang kau masak?"
"Hanya tumis capcay dan ayam balado" Kira menambahkan garam dalam masakannya saat dirasa kurang pas.
Dion meletakkan dagunya dipundak wanita itu lalu mencium pipi Kira.
"Dion, singkirkan tanganmu!" Ucap Kira tajam.
"Akhir-akhir ini kau sering sekali masak masakan indonesia" Dion menghiraukan ucapan Kira.
"Mungkin karena aku merindukan tanah kelahiranku" dan ini keinginan anakmu. Lanjut Kira dalam hati ia tak mungkin mengatakan yang sebenarnya pada pria itu, jika semenjak hamil ia selalu menginginkan masakan indonesia.
Memang dasarnya Dion pria keras kepala, sekarang ia malah mengeratkan pelukannya menghiraukan ucapan wanita itu, membuat Kira menggeram marah.
"Dion menyingkirlah aku sedang memasak!" Kira memukul tangan Dion yang melingkar diperutnya.
Ya. Saat ini Kira sedang memasak untuk makan siang walaupun jam sudah menunjukkan pukul 3 sore. Mereka baru bangun saat jam menunjukkan pukul 11 siang, dan bukan Dion namanya jika tak mengambil kesempatan saat bangun dan mendapati tubuh telanjang mereka berdua, dan pasti kalian tahu setelah itu apa yang mereka lakukan.
"Aku hanya memelukmu tidak mengajakmu bercinta, jadi lanjutkan saja memasaknya" ucap Dion santai.
Kira mematikan kompor saat dirasa masakannya sudah matang, lalu berbalik membuat mereka bertatapan.
"Mulutmu ini tak ada filternya!" Ucap Kira sambil menunjuk mulut Dion dengan jari telunjuknya.
Tanpa diduga Dion menggigit jari telunjuk Kira membuat wanita itu menjerit sementara pria itu sudah lari ke ruang keluarga disertai tawanya.
"Aww. DION AWAS KAU!!!" Teriakan Kira begitu menggema di dapur, membuat tawa Dion semakin keras terdengar dari arah ruang keluarga.
Dengan jengkel Kira menghentakkan kaki layaknya anak kecil sambil mengusap telunjuknya yang terdapat bekas gigitan Dion.
Tunggu pembalasanku Dion!!
Kira menuangkan masakannya pada piring saji dengan perasaan kesal, lalu menatanya di meja makan.
Dion muncul di belakang Kira dengan senyuman yang tak pernah luntur dari wajahnya.
"Ready for eat" ucap Dion sambil menarik kursi tak merasa bersalah sedikitpun atas perbuatannya tadi.
Kira tak menanggapi pria itu, ia memilih duduk dan menghiraukannya.
Kira mengambil nasi dan lauk pauk pada piringnya, menghiraukan Dion yang menyodorkan piringnya minta diisi.
Dion mengernyit melihat Kira menghiraukan piring pria itu dan malah makan dengan cemberut membuatnya terlihat menggoda.
Pria itu sangat senang, saat Kira sudah mulai membuka dirinya pada Dion. Tak ada lagi raut muka datar yang di tunjukkan wanita itu saat berhadapan dengannya.
Dion terkekeh lalu pindah duduk disamping wanita itu.
"Kau marah hmmh?" Dion terkekeh melihat Kira yang diam cemberut menghiraukan dirinya.
"Kiraa" ucap Dion dengan manja, tapi lagi-lagi Kira mendiamkannya. Membuat Dion tertawa karena gemas melihat cara merajuk wanita itu.
Kira menengokkan wajahnya ke arah pria itu lalu menatapnya tajam seolah berkata 'jangan tertawa!'
KAMU SEDANG MEMBACA
Misconception
RomanceKesalahpahaman di masa lalu yang belum terselesaikan menjadi bumerang bagi kehidupan Yakira di masa depan. Kesalahpahaman yang begitu menimbulkan banyak luka di hatianya. Seolah Tuhan belum puas atas ujiannya, saat Yakira ingin melupakan masa laluny...