Chapter 1: The Conqueror

10.2K 498 47
                                    


✨🎭✨

         SUARA nyaring yang berasal dari loker sekolah yang terletak di kota Konoha itu membuat satu lorong manusia yang berada di sana terkejut, pasalnya suara tersebut merupakan hasil dari seseorang yang baru saja mendorong seorang pemuda karena ingin mendekati gadis di sana.

Pelaku penggebrakan itu sendiri bukanlah sosok pemuda lainnya yang bertindak bak pahlawan menolong gadis yang dicintainya, melainkan seorang gadis dengan helaian merah muda mencolok yang berwajah cantik dan galak.

“Oi, Hinata! Apa yang tadi laki-laki ini lakukan padamu?”

Hinata langsung memundurkan tubuhnya, “Tadi dia memaksaku untuk pergi keluar bersamanya, Sakura ...”

“Kurang ajar!” gadis yang dipanggil Sakura itu langsung menarik dasi pemuda di depannya seraya berbisik mengancam tepat di telinganya, “Sekali lagi kau menggodanya atau bahkan gadis lain di sekolah ini, akan kupastikan dasi ini juga akan ikut mengikat lehermu yang bau kaus kaki ini!”

“Baiklah, aku salah! Lepaskan aku!”

Sakura melepaskan tangannya dari dasi orang tersebut, kemudian ia berjalan pergi sambil merangkul Hinata di sampingnya, “Kau baik-baik saja?”

Pipi Hinata langsung merona hebat, “Tentu, Sakura. T-terima kasih!”

Ya, itulah dia, pahlawan para gadis di Konoha High School ini. Haruno Sakura sang penakluk laki-laki.

Ia berjalan dengan tenang ke dalam kelas bersama Hinata yang masih berada di rangkulannya. Kemudian bisik-bisikan itu mulai terdengar seperti biasa, terutama dari mereka yang berlainan jenis kelamin dengannya.

“Sakura itu, apa dia lesbian?”

“Bisa jadi, karena kudengar dia sangat membenci laki-laki dan selalu bergaul dengan perempuan,”

“Padahal wajahnya cantik, sayang bila disia-siakan, apalagi dengan sifatnya yang benar-benar seperti ingin mengajak berkelahi!”

Ketika sudah duduk dengan tenang di bangkunya, gadis berambut pirang panjang langsung menegurnya cepat, “Dengarlah, anak laki-laki langsung membicarakanmu bahkan menuduhnya lesbian!”

Sakura tersenyum sinis, “Biarkan saja, aku lebih nyaman dianggap seperti itu daripada menyukai salah satu dari mereka,”

“Kau harus mengurangi sikapmu yang seperti ini, Jidat. Aku takut jika mereka akan balas dendam kepadamu!”

“Tenanglah, Ino. Walau aku bukan pemilik sabuk hitam, tapi aku bisa mengangkat tubuh mereka dengan satu tanganku.” balas Sakura sombong.

“Terserah.”

Sebenarnya Sakura sendiri sedikit khawatir dengan omongan sahabat kecilnya ini, tapi mau bagaimana lagi? Dia memang harus seperti ini, hidup untuk menyembunyikan jati diri aslinya dengan cara membenci laki-laki dan membuat mereka menjauhinya juga.

Sakura melakukannya demi dirinya sendiri, demi dirinya dan kelainannya yang sangat memalukan. Karena jika orang-orang di sekolah ini tahu, maka ia terpaksa harus melakukan cara lama yang sudah menjadi kebiasaan buruknya.

***

“Kau Sakura dari kelas 9-9, kan?”

Gadis berambut merah muda itu memojokkan tubuhnya ke dinding sekolah, sementara orang di depannya terus mendekatinya untuk mempersempit jarak di antara mereka.

“Oikawa-san, a-aku harus pergi,”

“Kenapa? Bukannya temanmu mengatakan kalau kau menyukaiku? Kau tidak perlu malu-malu,”

N o r o iTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang